Skip to main content

~ Merangkul anak2 yang kurang baik di mata orang



~ Merangkul anak2 yang kurang baik di mata orang
.
.
.
"Kenapa Kita Justru Harus Merangkul, Memahami dan Mendekati Anak² Yang Mungkin Hari ini Memiliki Predikat Kurang Baik di Mata Kita (Kurang Baik Kepribadianya, Akhlaknya, Ketaatanya..??

Karna Tidak Pernah Ada Jaminan Mereka Akan Terus Seperti itu Selamanya, Begitu Juga Dengan Anak² Yang Hari ini Terlihat Baik di Mata Kita, Belum Tentu Kondisi itu Akan Terus Menerus Selamanya...

Alloh Selalu Punya Maksud Dan Tujuan Dari Setiap Apa Yang Di Lakukan Oleh Hamba.Nya (Baik /pun Buruk) Karna DIA yang Mengatur Segala Episode Dari Kehidupan Manusia...

Jangan Sampai Kita Merasa Paling Baik / Lebih Baik Dari Orang Lain Karna Apapun, Karna Alloh Menciptakan Kelebihan Di Setiap Kekurangan Manusia, Hari ini Kita Terlihat Baik² Saja Di Mata Manusia Lain, Hanya Karna Alloh Menutupi Dosa dan Semua Aib Kita, Bukan Karna Kita Tak Punya Dosa...

Bukankah Salah Satu Arti Daripada Sombong adalah Meremehkan & Merendahkan Orang Lain Karena Sesuatu...??

Tidak Jarang Mereka Yang Terlihat Baik Justru Membuat Kerugian Besar Dalam Perjuangan, dan Tidak Sedikit Mereka Yang Terlihat Buruk Justru Memiliki Peran Yang Begitu Berharga Dalam Sebuah Perjuangan...

Banyak Sekali Kisah Orang² Yang Terlihat Baik, Berakhir dengan Kondisi Yang Alloh Benci Kepadanya, Dan Banyak Kisah Orang² Yang Terlihat Buruk, Berakhir Dengan Kondisi Alloh Ridlo Kepadanya...

itulah Kehidupan dan Taqdir, Setiap Manusia Memiliki Proses Yang Harus Di Lalui Masing² Dan Sudah Alloh Tetapkan 50.000 tahun Sebelum Kita Di Lahirkan...

Tidak Selalunya, Yang Terlihat Baik di Mata Manusia Baik pula Di Mata Sang Pencipta, dan Tidak Selalunya, Yang Terlihat Buruk dalam Pandangan Manusia, Buruk Pula di Mata Robbnya...

Hargailah Sesama, Karna Kekurangan itu Akan Terus Ada Dalam Diri Manusia, Jagalah Lisan Kita Dari Mengucilkan.nya, Merendahkan.nya, Menghina.nya, bahkan Membencinya...

Karna di Khawatirkan Justru Kita Termasuk Ke Dalam Golongan Orang² Yang Jauh Daripada Keridloan.Nya, Lantaran Meremehkan Orang Lain Hanya Karna Masa Lalunya...

"Tidak Menutup Kemungkinan, Salah Satu Tangan Dari Mereka, Akan Menarik Tangan Kita Ke Dalam Surga.Nya, Entah Sebagai Murid Maupun Sebagai Teman Seperjuangan"

key nh14

Comments

Popular posts from this blog

6 ~Penduduk Langit

                                                                          Sen 14 Des 2020 6 ~Penduduk Langit وَإِذْ أَخَذَ رَبُّكَ مِنۢ بَنِىٓ ءَادَمَ مِن ظُهُورِهِمْ ذُرِّيَّتَهُمْ وَأَشْهَدَهُمْ عَلَىٰٓ أَنفُسِهِمْ أَلَسْتُ بِرَبِّكُمْ ۖ قَالُوا۟ بَلَىٰ ۛ شَهِدْنَآ ۛ أَن تَقُولُوا۟ يَوْمَ ٱلْقِيَٰمَةِ إِنَّا كُنَّا عَنْ هَٰذَا غَٰفِلِينَ Terjemah Arti: Dan (ingatlah), ketika Tuhanmu mengeluarkan keturunan anak-anak Adam dari sulbi mereka dan Allah mengambil kesaksian terhadap jiwa mereka (seraya berfirman): "Bukankah Aku ini Tuhanmu?" Mereka menjawab: "Betul (Engkau Tuhan kami), kami menjadi saksi". (Kami lakukan yang demikian itu) agar di hari kiamat kamu tidak mengatakan: "Sesungguhnya kami (bani Adam) adalah orang-orang yang lengah terhadap ini (keesaan Tuhan)", . . . 172. وَإِذْ أَخَذَ رَ...

Review Drama Teater Koma Dengan Judul “Calon” Karya N.Riantiarno

Review Drama Teater Koma Dengan Judul “Calon” Karya N.Riantiarno      Seni pertunjukan yang berjudul “Calon” karya N.Riantiarno menggunakan pendekatan  sosiologi. Sosiologi adalah ilmu yang mempelajari hidup bersama dalam masyarakat, dan menyelidiki ikatan-ikatan antara manusia yang menguasai kehidupan itu. Namun, menurut Soerjono Soekarno mengartikan sosiologi sebagai suatu ilmu pengetahuan yang membatasi diri  terhadap persoalan penilaian. Sosiologi tidak menetapkan ke arah mana sesuatu seharusnya berkembang dalam arti  memberi petunjuk-petunjuk yang menyangkut kebijaksanaan  kemasyarakatan dari proses kehidupan bersama tersebut. Jadi kesimpulannya arti dari pendekatan sosiologi tersebut adalah suatu landasan kajian sebuah studi atau penelitian untuk mempelajari hidup bersama dalam masyarakat.  Dalam drama teater koma yang berjudul “Calon” karya N.Riantiarno dan disutradai oleh Rangga Riantiarno.  Teater ini menceritakan tentang  dua...

Ketakutan Yang Mengejar

       Kegelapan kaubuat dengan keraguan, kau yang menyalakan sumbunya, tentang keputusan saja, kau serapuh itu.     Manusia macam apa kau itu?    Melihat aib orang lain lihai, aib sendiri kau buta.     Sesal itu menari di kepalakau, kantuk pun takut tuk datangi matakau. Bingung pun mengelilingikau, lawankau itu bahaya.    Siapa yang mau menemanikau kalau begini terus sikapkau? Mengusir kekurangan diri, melemparkannya ke orang lain.    Tahu begini, lebih baik lambat asal tepat, dari pada cepat, tapi sesat. Kini terpenjara di dalam jerujikau sendiri.    Cls, Sen, 080724, 00:10, halub© #ketakutan #kegelapan #ulahsendiri     Dirikau Sebenarnya Ketika Dihadapkan Tekanan Terdahsyat    Buah diperas tetap buah. Manusia tidak begitu, Bisa berubah sesuai yang tekanan inginkan, Bisa juga lari tak kembali lagi. Pilihan dan tingkat ketakutan pasti berbeda, Satu dengan yang lain.   ...