Skip to main content

CINTA DAN KENANGAN


CINTA DAN KENANGAN

Sebagai manusia adalah hal wajar untuk jatuh cinta. Cinta bisa datang sebagai anugrah atau musibah tergantung siapa yang dicinta dan bagaimana cara mencinta. Sejarah telah membuktikan betapa banyak 
orang yang mulia karena cinta dan tak sedikit yang menjadi hina karenanya.

Di zaman yang aneh ini, begitu sulit menjaga hati dan diri terutama untuk tidak jatuh dalam cinta yang belum saatnya. 
Dan dalam perjalanan hidup tentu hati pernah kagum atau cinta pada seseorang. Seseorang yang membuat hati selalu berdebar - debar saat bertemu dengannya, 
yang ingin dipandang tapi takut pada yang Kuasa. Seseorang yang mungkin telah mengukir kenangan dalam hati, kenangan yang terlalu indah dan terlampau sulit dilupakan.

Kenangan dan cinta memang terlalu sulit untuk dipisahkan. Dimana ada cinta selalu ada yang namanya kenangan. Kenangan
tanpa cinta itu mungkin, tapi cinta 
tanpa kenangan rasanya terlalu mustahil.
Bagian ini aku dedikasikan untuk para pemuja rahasia, pecinta dalam diam, para pejuang hati, mereka yang selalu menjaga hati dan cintanya untuk dirayakan di waktu 
yang halal dan tepat.

Teman, aku tahu antara kau dan 
dia pasti memiliki banyak kenangan. Kenangan yang terlalu indah dan sulit dilupa. Aku juga tahu, saat terlalu banyak memikirkan dia dan 
kenangan itu, hatimu akan dipenuhi 
galau dan bimbang. Galau apakah ia memikirkanmu atau tidak, galau apakah ia mencintaimu atau tidak, 
galau apakah ia masih mengingat kenangan itu atau tidak, bahkan galau jangan sampai kau keduluan 
orang lain atau dia memilih melamar 
orang lain.

Dia bisa saja teman masa kecil, SMA, atau juga partner kerjamu. Dia mungkin sedesa, sekota, sepulau, senegara, atau malah di luar negeri. 
Dia mungkin saja memikirkan, 
merindukan, mengharap, mencintai, atau memang jodohmu. Tapi ingat sebelum ada ikatan halal, dia bukanlah siapa-siapamu. Tetap jaga jarak dan hati.

Kamu bisa saja teman masa kecil, 
SMA, atau mungkin teman kerjanya. Kamu mungkin sedesa, 
sekota, sepulau, senegara, atau malah di luar negeri. Kamu sudah pasti memikirkan, merindukan, 
mengharapkan, dan mencintainya, 
sedang dia belum tentu memikirkan, 
mencintai, dan akan berjodoh denganmu.

Untuk itu sebelum menjadi halal, kamu bukanlah siapa -
siapanya. Tetap jaga jarak dan jaga hati.

Bagimu yang galau menunggu kedatangannya atau menanti waktu
untuk mendatanginya, sabarlah dalam menjaga cinta itu. Semua akan lebih indah pada waktunya.
 Jika gundah datang melanda, 
ingatlah Allah dan berdoalah 
pada-Nya.

 “Siapakah yang memperkenankan (doa) orang yang dalam kesulitan apabila ia berdoa kepada-Nya?!” (QS. An-Naml : 62)

Bagi sebagian hati, memendam rindu ataupun cinta adalah sebuah kesulitan yang teramat besar. Terlebih bagi mereka yang punya kesempatan dan harapan. 
Kesempatan untuk menyatakan cinta, kesempatan untuk diterima

cintanya, dan kesempatan untuk menjalin hubungan dan ikatan.
Tapi bukankah besarnya pahala sebanding dengan tingkat kesulitan? 

Bersabarlah wahai hati ^^
Kenangan dan cinta memang sangat sulit untuk dihapus, tapi ingatlah bahwa kau berdoa pada Allah Yang Menguasai hati setiap hamba. Bukankah cinta dan kenangan tempatnya di hati? 
Berdoalah!

Ingat, Allah membolak-balikkan hati sesuai kehendak-Nya. 

Untuk itu hendaklah setiap diri senantiasa meminta ketetapan hati agar diberi 
kekuatan untuk terus bersabar dalam memegang prinsip yang indah ini sampai datang waktunya. Waktu yang menjadikan segala aktifitas dengannya menjadi berpahala ^^


(dikutip dari buku bukan untuk bahagia hal 26 - 33)

Comments

Popular posts from this blog

6 ~Penduduk Langit

                                                                          Sen 14 Des 2020 6 ~Penduduk Langit وَإِذْ أَخَذَ رَبُّكَ مِنۢ بَنِىٓ ءَادَمَ مِن ظُهُورِهِمْ ذُرِّيَّتَهُمْ وَأَشْهَدَهُمْ عَلَىٰٓ أَنفُسِهِمْ أَلَسْتُ بِرَبِّكُمْ ۖ قَالُوا۟ بَلَىٰ ۛ شَهِدْنَآ ۛ أَن تَقُولُوا۟ يَوْمَ ٱلْقِيَٰمَةِ إِنَّا كُنَّا عَنْ هَٰذَا غَٰفِلِينَ Terjemah Arti: Dan (ingatlah), ketika Tuhanmu mengeluarkan keturunan anak-anak Adam dari sulbi mereka dan Allah mengambil kesaksian terhadap jiwa mereka (seraya berfirman): "Bukankah Aku ini Tuhanmu?" Mereka menjawab: "Betul (Engkau Tuhan kami), kami menjadi saksi". (Kami lakukan yang demikian itu) agar di hari kiamat kamu tidak mengatakan: "Sesungguhnya kami (bani Adam) adalah orang-orang yang lengah terhadap ini (keesaan Tuhan)", . . . 172. وَإِذْ أَخَذَ رَ...

Review Drama Teater Koma Dengan Judul “Calon” Karya N.Riantiarno

Review Drama Teater Koma Dengan Judul “Calon” Karya N.Riantiarno      Seni pertunjukan yang berjudul “Calon” karya N.Riantiarno menggunakan pendekatan  sosiologi. Sosiologi adalah ilmu yang mempelajari hidup bersama dalam masyarakat, dan menyelidiki ikatan-ikatan antara manusia yang menguasai kehidupan itu. Namun, menurut Soerjono Soekarno mengartikan sosiologi sebagai suatu ilmu pengetahuan yang membatasi diri  terhadap persoalan penilaian. Sosiologi tidak menetapkan ke arah mana sesuatu seharusnya berkembang dalam arti  memberi petunjuk-petunjuk yang menyangkut kebijaksanaan  kemasyarakatan dari proses kehidupan bersama tersebut. Jadi kesimpulannya arti dari pendekatan sosiologi tersebut adalah suatu landasan kajian sebuah studi atau penelitian untuk mempelajari hidup bersama dalam masyarakat.  Dalam drama teater koma yang berjudul “Calon” karya N.Riantiarno dan disutradai oleh Rangga Riantiarno.  Teater ini menceritakan tentang  dua...

Ketakutan Yang Mengejar

       Kegelapan kaubuat dengan keraguan, kau yang menyalakan sumbunya, tentang keputusan saja, kau serapuh itu.     Manusia macam apa kau itu?    Melihat aib orang lain lihai, aib sendiri kau buta.     Sesal itu menari di kepalakau, kantuk pun takut tuk datangi matakau. Bingung pun mengelilingikau, lawankau itu bahaya.    Siapa yang mau menemanikau kalau begini terus sikapkau? Mengusir kekurangan diri, melemparkannya ke orang lain.    Tahu begini, lebih baik lambat asal tepat, dari pada cepat, tapi sesat. Kini terpenjara di dalam jerujikau sendiri.    Cls, Sen, 080724, 00:10, halub© #ketakutan #kegelapan #ulahsendiri     Dirikau Sebenarnya Ketika Dihadapkan Tekanan Terdahsyat    Buah diperas tetap buah. Manusia tidak begitu, Bisa berubah sesuai yang tekanan inginkan, Bisa juga lari tak kembali lagi. Pilihan dan tingkat ketakutan pasti berbeda, Satu dengan yang lain.   ...