Skip to main content

Harapan Orang Tua



   Tak sedikit yang mengklaim orang tuanya cerewet, judes, banyak omong, keberatan bicara dari realita, dan banyak lagi. Padahal kalau kita mau tarik napas pelan-pelan, lalu menyikapi kenyataan ini, tentu akan lebih cerah paradigmanya.
   Hanya saja, rasa tinggi hati, rasa lebih baik dari orang tua sudah terlampau jauh, jauh membumbung tinggi. Hingga lupa kalau dari zigot, janin, bayi merah, itu orang tua yang ngurusin.
   Apa iya mau ngapusin se-enteng itu jasa mereka yang tak akan pernah mungkin bisa terbayarkan, meski seharga satu buah bumi seutuhnya. Memang paling enak itu merasa benar sih dari pada merasa bersalah.
   Lagi lagi dan akan terus berlagi-lagi lingkungan, tontonan, serta pertemanan sangat sukses besar dalam membentuk ulang pondasi harapan yang telah lama dengan susah payah dibangun orang tua.
   Masih numpang di rumah orang tua gaya, masih make listrik, perabotan, dan alat-alat kepunyaan orang tua, dan banyak lagi. Kalau masih juga mau ngotot, "Kan itu kewajiban ortu." 
   Nanti, akan tiba masanya yang ngomong kayak gitu kalau omongannya akan jadi bumerang buat diri sendiri. Ini bukan balas dendam bung! Secuil rasa sakit hati kita yang hanya karena omongan orang tua terlalu meledak-ledak, menggurui walaupun di tempat lain kita ini adalah guru bagi orang lain.
   Ingat! Tak akan pernah sebanding, meskipun kita punya uang sebanyak atau sebesar matahari lalu semuanya diberikan ke orang tua kita, yakin gak akan pernah kebayar, jasa mereka taruhannya bukan lagi harta, tapi jiwa!
   Baca dikit ke perangai Nabi Agung Ibrahim Alaihissalam. Beliau, meski orang tuanya tak beragama Islam, tapi beliau hormat! Tetap memohonkan ampun untuk orang tuanya setiap saat. 
   "Itu kan Nabi!? Mana mungkin kita niru orang mulia macam itu!?" Terus, akan tetap terus mengalir di aliran sang waktu akan pembangkangan, pengeyelan, dan semisalnya.
   Kita Islam? Artinya Islam apa? Berserah diri bukan? Bukankah para Nabi yang diutus sebagai contoh, mau? Hanya mau mencontoh ke artis-artis dralor? Iya drakor! Anime? Sinetron? Selebgram? Yotuber?
   Kalau mereka udah ada jaminan masuk surga sih silahkan tiru, kalau belum, ngapaian? "Contoh yang deket-deket aja dong!" Ya, ya akan terus ada pembantahan, selama matahari belum hancur!
   Harapan orang tua mungkin hanya sederhana baginya, tapi sulit bagi anak-anaknya. Kalau mau gampang ya gak usah lagi aja punya orang tua! Jangan juga lahir dari mereka, lahir aja dari tokoh panutan elu!
   "Ye! Orang kita gak bisa milih kalau mau lahir dari keluarga mana!" Yes, pengeyelan akan tetap terus terbit dan terbit, bahkan ketika di alam barzakh pun akan tetap ngeyel dan ya selalu pembenaran.
   Mau sehebat apa pun pembangkangan dan kesombongan itu, Sang Pencipta Maha Tahu atas segalanya.
--
Sumber gambar: canva edited by it self
halub© Abah satu orang anak laki-laki dan satu orang anak perempuan. 

 




 















Comments

Popular posts from this blog

Deep Talk, tau diri #1

    Hal apa yang membuatmu jatuh cinta pada seseorang? Anonim Dijawab 10 bulan yang lalu Mungkin jawaban ini akan sedikit terdengar seperti sinetron, namun percayalalah, semua rasa yang sampai pada saya benar-benar nyata. Maaf kalau berantakan, saya bukan penulisdibi  chat. Kalau saya kirimi pesan jam 7 malam, baru akan di balas besok paginya. Ntah memang baru di baca atau di sengaja, saya tak tau, yang jelas hal seperti itu membuat saya tak pernah bosan dengandia. Lama-kelamaan kami mulai jalan berdua tanpa perlu di jebak lagi. pulang dinas saya sering bawakan dia yang sedikit spesial dari yang lain. Saya kirimi go food ke kampus atau tempat kerjanya dan akhirnya dia paham kalau saya suka dia sebagai seorang laki-laki, perhatian ini bukan sekedar abang ke adik lagi. Tapi dia menolak. Penolakan pertama yang saya terima. Ketika banyak yang secara fisik dan materi lebih baik dari dia dan menginginkan saya, dia justru menolak saya. Alasannya karena kami berbeda dar...

Dua hal yang tidak disenangi manusia

  شيئين لا يحبهما البشر Dua hal yang tidak disenangi manusia  Dalam hidup di dunia ini, banyak manusia yang ingin hidup selama-lamanya dan ingin bersenang-senang, padahal dia tidak tau bahwa hidup di dunia ini hanya sementara. Padahal dia tidak suka bila nanti kesenangan itu mengganggunya, Rasulullah ﷺ  bersabda : Ada dua perkara yang tidak disukai anak adam yaitu *mati*, padahal mati lebih baik daripada fitnah (cobaan). Dan *sedikit harta*. Padahal sedikit harta itu bisa meringankan siksaan (HR. Ahmad). Di dalam hadits di atas ada dua yang tidak disenangi manusia antara lain yaitu : 1./  Kematian Banyak orang yang tidak suka kematian, padahal kematian itu lebih baik daripada hidup di dunia, dengan kematian bisa membawa kita lebih baik dan mendapatkan kehidupan yang sangat indah dan Allah serta rasulnya akan memberikan lebih baik daripada dunia, Allah berfirman pada Qur'an surat Al-Imran : 102) "Wahai orang yang beriman bertakwalah kepada Allah dengan sebenar-benarny...

6 ~Penduduk Langit

                                                                          Sen 14 Des 2020 6 ~Penduduk Langit وَإِذْ أَخَذَ رَبُّكَ مِنۢ بَنِىٓ ءَادَمَ مِن ظُهُورِهِمْ ذُرِّيَّتَهُمْ وَأَشْهَدَهُمْ عَلَىٰٓ أَنفُسِهِمْ أَلَسْتُ بِرَبِّكُمْ ۖ قَالُوا۟ بَلَىٰ ۛ شَهِدْنَآ ۛ أَن تَقُولُوا۟ يَوْمَ ٱلْقِيَٰمَةِ إِنَّا كُنَّا عَنْ هَٰذَا غَٰفِلِينَ Terjemah Arti: Dan (ingatlah), ketika Tuhanmu mengeluarkan keturunan anak-anak Adam dari sulbi mereka dan Allah mengambil kesaksian terhadap jiwa mereka (seraya berfirman): "Bukankah Aku ini Tuhanmu?" Mereka menjawab: "Betul (Engkau Tuhan kami), kami menjadi saksi". (Kami lakukan yang demikian itu) agar di hari kiamat kamu tidak mengatakan: "Sesungguhnya kami (bani Adam) adalah orang-orang yang lengah terhadap ini (keesaan Tuhan)", . . . 172. وَإِذْ أَخَذَ رَ...