Skip to main content

4 ~ Tidak ada penghargaan bagi yang tidak menghargai


                                                                                                                                                   Sen 14 des 2020

4

~ Tidak ada penghargaan bagi yang tidak menghargai

 

Secara naluri manusia tidak mau dirinya direndahkan, pantang sekali kehormatan nya dijatuhkan, kenyataan nya perilaku sebagian orang mengundang penghinaan ketimbang penghargaan, Bagaimana bisa dihargai ketika seseorang menganut ideologi ‘ingkar janji’ sudah mandarah daging di tubuh  nya, seseorang berjanji akan datang di pertemuan jam 4 sore, orang yang menunggu adalah orang yang biasa ‘on time’  

Kalau dia masuk kerja jam 7, maka jam 6 sudah dijalan, bukan jam 7 baru jalan, seseorang yang berjanji tersebut ternyata orang yang biasa berjanji jam 4, maka jam 4 dia baru jalan sampai ditujuan setelah jam 6 karena ada beberapa hal yang memaksa untuk telat dan tidak bisa tepat,

Sesampai nya di tujuan. Assalamualaikum . . .  Assalamualaikum . . .  Assalamualaikum . . .  3X salam di ucapkan nya, anak orang yang menunggu pun keluar, iya ada apa, ini kita mau ketemu Bapak,  oh ya tunggu sebentar, si anak masuk lagi, tak lama kemudian keluar dan mengabarkan, bapak lagi ada kerjaan

Akhir nya si orang yang berjanji ini berterimakasih kepada si anak lalu pamit pulang, dapatlah pelajaran berharga, si berjanji berujar dalam hati, lain waktu saya tidak akan mengulangi kejadian seperti ini lagi, ada orang - orang yang benar - benar  menjunjung tinggi ‘‘menepati janji’’, tepat waktu, sesuai kesepakatan, tidak semua orang seperti yang kita inginkan dan perkirakan . . .

Banyak orang bisa berjanji kesana kemari, tapi sedikit yang bisa tepai janji, begitupun banyak yang menganjurkan hargai orang lain, padahal untuk hormati dirinya saja belum bisa, refleksi sikap kita ke orang lain adalah cerminan dan bias dari bagaimana memperlakukan diri sendiri, orang terbiasa mendidik dirinya, menghargai nya, dengan norma - norma kebaikan, maka dia pun akan memperlakukan orang lain selayak nya diri nya sendiri.

Apa yang yang di tanam kelak akan dituai jua, apa - apa yang kita perbuat kelak akan di panen juga, seseorang akan dibalas sesuai dengan apa yang di perbuat nya, begitupun siapa - siapa yang suka menerlambatkan diri dalam hal baik, baik dalam mendidik dan memperbarui sikap dan ilmu, maka dia akan banyak terlambatnya lagi dalam banyak hal lain nya.

.

Fuad bin Abdil Aziz Asy-Syalhub dalalm bukunya “Fiqh Adab” menjelaskan bahwa sikap Muslim terhadap Muslim lainnya mestinya saling merendah dan berlemah lembut. Sikap ini dapat mengekalkan persaudaraan di tengah mereka juga memperkuat ikatan persaudaraan di antara mereka. Sedangkan takabbur dan meremehkan orang lain adalah sebab sebagian di antara mereka menjauhi sebagian lainnya yang bisa jadi akan memutuskan tali persaudaraan.

Rasulullah bersabda, “Sesungguhnya Allah mewahyukan kepadaku agar kalian merendah hingga tidak ada seorang pun meremehkan orang lain dan bersikap sombong kepada orang lain.” (HR. Muslim).

(https://www.hidayatullah.com/kajian/gaya-hidup-muslim/read/2016/12/26/108375/terhadap-sesama-muslim-mari-saling-menghargai.html)

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

  

Comments

Popular posts from this blog

Deep Talk, tau diri #1

    Hal apa yang membuatmu jatuh cinta pada seseorang? Anonim Dijawab 10 bulan yang lalu Mungkin jawaban ini akan sedikit terdengar seperti sinetron, namun percayalalah, semua rasa yang sampai pada saya benar-benar nyata. Maaf kalau berantakan, saya bukan penulisdibi  chat. Kalau saya kirimi pesan jam 7 malam, baru akan di balas besok paginya. Ntah memang baru di baca atau di sengaja, saya tak tau, yang jelas hal seperti itu membuat saya tak pernah bosan dengandia. Lama-kelamaan kami mulai jalan berdua tanpa perlu di jebak lagi. pulang dinas saya sering bawakan dia yang sedikit spesial dari yang lain. Saya kirimi go food ke kampus atau tempat kerjanya dan akhirnya dia paham kalau saya suka dia sebagai seorang laki-laki, perhatian ini bukan sekedar abang ke adik lagi. Tapi dia menolak. Penolakan pertama yang saya terima. Ketika banyak yang secara fisik dan materi lebih baik dari dia dan menginginkan saya, dia justru menolak saya. Alasannya karena kami berbeda dar...

Dua hal yang tidak disenangi manusia

  شيئين لا يحبهما البشر Dua hal yang tidak disenangi manusia  Dalam hidup di dunia ini, banyak manusia yang ingin hidup selama-lamanya dan ingin bersenang-senang, padahal dia tidak tau bahwa hidup di dunia ini hanya sementara. Padahal dia tidak suka bila nanti kesenangan itu mengganggunya, Rasulullah ﷺ  bersabda : Ada dua perkara yang tidak disukai anak adam yaitu *mati*, padahal mati lebih baik daripada fitnah (cobaan). Dan *sedikit harta*. Padahal sedikit harta itu bisa meringankan siksaan (HR. Ahmad). Di dalam hadits di atas ada dua yang tidak disenangi manusia antara lain yaitu : 1./  Kematian Banyak orang yang tidak suka kematian, padahal kematian itu lebih baik daripada hidup di dunia, dengan kematian bisa membawa kita lebih baik dan mendapatkan kehidupan yang sangat indah dan Allah serta rasulnya akan memberikan lebih baik daripada dunia, Allah berfirman pada Qur'an surat Al-Imran : 102) "Wahai orang yang beriman bertakwalah kepada Allah dengan sebenar-benarny...

6 ~Penduduk Langit

                                                                          Sen 14 Des 2020 6 ~Penduduk Langit وَإِذْ أَخَذَ رَبُّكَ مِنۢ بَنِىٓ ءَادَمَ مِن ظُهُورِهِمْ ذُرِّيَّتَهُمْ وَأَشْهَدَهُمْ عَلَىٰٓ أَنفُسِهِمْ أَلَسْتُ بِرَبِّكُمْ ۖ قَالُوا۟ بَلَىٰ ۛ شَهِدْنَآ ۛ أَن تَقُولُوا۟ يَوْمَ ٱلْقِيَٰمَةِ إِنَّا كُنَّا عَنْ هَٰذَا غَٰفِلِينَ Terjemah Arti: Dan (ingatlah), ketika Tuhanmu mengeluarkan keturunan anak-anak Adam dari sulbi mereka dan Allah mengambil kesaksian terhadap jiwa mereka (seraya berfirman): "Bukankah Aku ini Tuhanmu?" Mereka menjawab: "Betul (Engkau Tuhan kami), kami menjadi saksi". (Kami lakukan yang demikian itu) agar di hari kiamat kamu tidak mengatakan: "Sesungguhnya kami (bani Adam) adalah orang-orang yang lengah terhadap ini (keesaan Tuhan)", . . . 172. وَإِذْ أَخَذَ رَ...