7
~Bersyukur dibalas nya di dunia
sel 15 des 2020
فَأَذَاقَهُمُ ٱللَّهُ ٱلْخِزْىَ فِى ٱلْحَيَوٰةِ ٱلدُّنْيَا ۖ وَلَعَذَابُ ٱلْءَاخِرَةِ أَكْبَرُ ۚ لَوْ كَانُوا۟ يَعْلَمُونَ
.
Maka Allah merasakan kepada mereka kehinaan pada kehidupan dunia. Dan sesungguhnya azab pada hari akhirat lebih besar kalau mereka mengetahui.
.
25-26 Orang-orang sebelum kaummu (wahai rasul) juga telah mendustakan rasul-rasul mereka, lalu azab datang kepada mereka dari arah dimana mereka tidak menyangka bahwa ia akan datang, kemudian Allah membuat umat-umat yang mendustakan itu mencicipi azab dan kehinaan di dunia, dan di akhirat Allah menyediakan siksa yang lebih pedih dan lebih keras. Sekiranya orang-orang musyrik itu mengetahui bahwa apa yang menimpa mereka disebabkan kekafiran dan pendustaan mereka, niscaya mereka akan mengambil pelajaran.
📚 Tafsir Al-Muyassar / Kementerian Agama Saudi Arabia
(Referensi: https://tafsirweb.com/8688-quran-surat-az-zumar-ayat-26.html)
.
Semua pasti pernah salah, semua pasti pernah keliru, karena kita manusia, sengaja atau tidak, semua pasti pernah tergelincir lalu jatuh, tapi ada yang suka bangeet jatuh,
bukan berarti jatuh, jatuh ke tanah, lebih ke makna jatuh maknawi,
menjatuhkanlah nilai diri dengan kesalahan dan dosa, tadi nya risih, jijik, tapi karena sudah tercicil, sedikit demi sedikit akhir nya
akhir nya terbiasa, seperti kata pepatah "bisa karena terbiasa" ,beda dengan biasa melawan dan biasa menjadikan diri tertawan dengan kesalahan dan dosa,
yang tadi nya dianggap amit - amit, sekarang sudah imut - imut yang tadi nya memuakan, sekarang mengasyikan bahkan ketagihan dan kecanduan, padahal dari semua candu dan ketagihan adalah timbal balik bagi si pelaku,
bumi pun sudah menjadi saksi tanpa diminta bagitupun apa - apa yang berada disekitar nya udara, pohon, tanah, begitupun udara . .
Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, ia berkata bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam membaca ayat,
يَوْمَئِذٍ تُحَدِّثُ أَخْبَارَهَا
“Pada hari itu bumi menceritakan beritanya.” (QS. Al Zalzalah : 4)
Rasul lalu bertanya, “Apakah kalian tahu apa yang diceritakan oleh bumi?”
Para sahabat menjawab, “Allah dan Rasul-Nya yang lebih tahu.”
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
إِنَّ أَخْبَارَهَا أَنْ تَشْهَدَ عَلَى كُلِّ عَبْدٍ أَوْ أَمَةٍ بِمَا عَمِلَ عَلَى ظَهْرِهَا أَنْ تَقُولَ عَمِلَ كَذَا وَكَذَا يَوْمَ كَذَا وَكَذَا قَالَ فَهَذِهِ أَخْبَارُهَا
“Sesungguhnya yang diberitakan oleh bumi adalah bumi jadi saksi terhadap semua perbuatan manusia, baik laki-laki maupun perempuan yang telah mereka perbuat di muka bumi. Bumi itu akan berkata, “Manusia telah berbuat begini dan begitu, pada hari ini dan hari itu.” Inilah yang diberitakan oleh bumi. (HR. Tirmidzi no. 2429. Tirmidzi mengatakan bahwa hadits ini hasan gharib. Al Hafizh Abu Thohir mengatakan bahwa sanad hadits ini dha’if.
Namun hadits ini punya penguat dalam Al Kabir karya Ath Thobroni 4596, sehingga hadits ini dapat dikatakan hasan sebagaimana kesimpulan dari Syaikh Salim bin ‘Ied Al Hilaliy dalam Bahjatun Nazhirin, 1: 439).
(https://rumaysho.com/10885-bumi-jadi-saksi-atas-amalan-kita.html)
.
dan hatipun kalau sudah terbiasa dengan menjatuhkan kehormatan terutama di depan rabb semesta alam, maka otomatis kepekaan dan greget, semangat, dorongan untuk kebaikan akan berkurang, bahkan hilang rasa kepekaan terhadap kebaikan
lebih akrab dengan kesalahan, dan 1 hal lagi balasan pasti ada, dan yang harus di syukuri adalah balasan di dunia, ketimbang balasan di akhirat, sudah tidak dibutuhkan penjelasan lagi balasan di akhirat lebih besar dan menyakitkan ketimbang di dunia.
Comments
Post a Comment