Skip to main content

Posts

Siapa Yang Lebih Buruk?

           Di manakah kita di sisi kemuliaan para 'Ulama? Seberapa peduli kita tentang keselamatan diri ini di sisi Allah dibanding girang hati kita mengatakan sesama salah dan kita yang benar?    "Wahai Syaikh," ujar seorang pemuda, "Manakah yang lebih baik, seorang Muslim yang banyak ibadahnya tetapi akhlaqnya buruk ataukah seorang yang tak beribadah tapi amat baik perangainya pada sesama."    "Subhaanallah, keduanya baik," ujar sang Syaikh sambil tersenyum. "Mengapa bisa begitu?"    "Karena orang yang tekun beribadah itu boleh jadi kelak akan dibimbing Allah untuk berakhlaq mulia bersebab ibadahnya. Dan karena orang yang baik perilakunya itu boleh jadi kelak akan dibimbing Allah untuk semakin taat kepada Nya." "Jadi siapa yang lebih buruk?" desak si pemuda.    Airmata mengalir di pipi sang Syaikh. "Kita Anakku," ujar beliau. "Kitalah yang layak disebut buruk sebab kita gemar sekali menghabiskan waktu untu...

Sarapan #1

     "Dalam pagi; air masih dingin, udara masih bersih, lalat masih sedikit; sarapanlah, agar hatimu tak tamak pada rizqi orang lain." (Imam Asy-Syafi'i)    Jika diniatkan sebagai sumber tenaga untuk mendayai ketaatan, betapa tingginya nilai ibadah dalam sarapan. Jika diniatkan untuk meraih keberkahan waktu pagi yang didoakan oleh Sang Nabi, betapa besarnya maslahat sarapan, dan betapa banyak mafsadat, penyakit, juga gangguan yang menyingkir dari badan.    Dan jika diniatkan untuk menjaga diri dari syahwat yang tamak lagi rawan dengki terhadap rizqi yang dianugerahkan pada sesama insan, betapa zuhudnya orang yang sarapan.    Adalah muallif kitab Tafsir Al-Ibriz, Allahuyarham Kyai Bisri Mustofa (Ayahanda Gus Mus), memiliki satu kebiasaan    Yang beliau nasihatkan pada para muballigh yang ke sana yang kemari mengisi pengajian. "Makanlah dulu," ujar beliau, "Agar hati kita tak berharap mendapat suguhan."    Ini rupanya bagian...

Kesetiaan Terbaik

           Aku terdiam, menatap pistol Colt itu. Sejak saat itu, satu-satunya senjata yang kubawa ke ma na-mana adalah pistol Colt hadiah dari Salonga. Bukan semata karena aku membutuhkannya, tapi sebagian karena nostalgia. Bahwa, kesetiaan terbaik adalah pada prinsip prinsip hidup, bukan pada yang lain. -- Sumber: Novel "Pulang" hlm 189 Sumber gambar: Xiaomi Redmi 8A Pro

Kesehatan Mental

           Makin ke sini, makin banyak yang mengeluhkan kalau mentalnya sedang tidak baik-baik saja.    Tak banyak yang bisa membantu prosesi penyembuhannya, bisa dibilang itu tergantung bagaimana ritme latihan tameng jiwa dari tiap individu.    Kalau hari-hari yang dilaluinya lebih banyak ke unsur-unsur pelemahan jiwa, tentu mental bakal lebih rapuh keadaannya, tentu itu akan jadi hal serius yang mengkhawatirkan.    Betapa banyak dari sekian rentetan aktifitas seseorang yang di sana 'kehadiran mental' yang utuh amat sangat dibutuhkan.    Ucap saja seperti gosok gigi sebelum dan setelah bangun tidur, sepele? Tentu, tapi ada manfaatnya.    Lagi, seperti sebuah absen. Kita yang biasa bolos dan juga biasa diisikan 'hadir' oleh rekan kita, tiba-tiba rekan kita dipergok paksa oleh guru yang ternyata sudah lama menyadari kebusukan itu.    Rekan kita bilang seadanya dong. Terus, kita mau dendam dengan tem...

Tidak Ada Alasan

       Tidak ada alasan bagi setiap Muslim untuk tidak melakukannya, apa pun kedudukan, pekerjaan, dan keahliannya.    Hal ini karena hakikat dakwah Islam ialah amar ma'ruf dan nahi munkar yang mencakup semua pengertian jihad dalam Islam.     Anda tentu cukup mengetahui bahwa jihad adalah salah satu kewajiban Islam di atas pundak setiap Muslim.    Dari sini dapat diketahui bahwa dalam masyarakat Islam tidak ada yang dinamakan rijaluddin (petugas agama) yang ditujukan kepada pihak tertentu dari kaum Muslimin.     Hal ini karena setiap orang yang memeluk Islam berarti telah baiat kepada Allah dan Rasul-Nya untuk berjihad menegakkan agama (Islam), baik lelaki maupun wanita, orang berpengetahuan maupun bodoh.            Seluruh kaum Muslimin adalah prajurit bagi agama Islam. Allah telah membeli jiwa dan harta mereka dengan harga surga.    Ini tentu tidak ada kaitannya dengan s...

Perjanjian Antara Kaum Muslimin dan Orang-Orang di Luar Islam

                                     Dari naskah perjanjian, sebagaimana tertera dalam naskah perjanjian Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam. Isi Piagam Perjanjian itu sebagai berikut. Kaum Muslimin, baik yang berasal dari Quraisy, dari Madinah,    1. Maupun dari kabilah lain yang bergabung dengan berjuang bersama-sama semua itu adalah satu umat.    2. Semua kaum Mukminin, dari kabilah mana saja, harus membayar diyat (denda) orang yang terbunuh di antara mereka dan menebus tawanan mereka sendiri dengan cara yang baik dan adil antarsesama kaum Mukminin.    3. Kaum Mukminin tidak boleh membiarkan siapa saja di antara mereka yang tidak mampu membayar utang atau denda; mereka harus menolongnya untuk membayar utang atau denda tersebut Kaum Mukminin yang bertaqwa bertindak terhadap orang dari keluarganya sendiri yang berbuat kezhaliman, kejahatan, permusuhan, atau ...

Kata Penulis Asing Tentang Sirah Nabawiyah

       Inilah yang dikatakan oleh salah seorang penulis asing, Dient, di Halam bukunya Dunia Islam Kontemporer,    "Sesungguhnya, kaum orientalis telah berusaha mengkritik sirah Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam dengan metodologi Eropa selama tiga perempat abad.     Mereka telah mengkaji dan meneliti sampai mereka menghancurkan apa yang telah disepakati oleh jumhur kaum Muslimin tentang sirah Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam.     Seharus nya usaha pengkajian dan penelitian yang sangat lama dan men dalam itu sudah berhasil menghancurkan pendapat-pendapat dan riwayat-riwayat yang masyhur tentang sirah Nabawiyah.     Berhasilkah mereka melakukan hal itu? Jawabnya, mereka tidak berhasil sama sekali. Bahkan jika kita perhatikan pendapat-pendapat baru yang dikemukakan oleh para orientalis dari Prancis, Inggris, Jerman, Belgia, dan Belanda itu ternyata saling bertentangan.     Setiap orang dari mereka ...