Manis di awal Ada perkiraan awal sampai akhir manisnya tak berkurang Semua orang berlalu lalang hanya bagian godaan Tiada kebanggan, yang ada kehinaan Hanya karena keinginan yang belum matang Sesal yang mendalam ke relung jiwa Sapaan orang bagai cacian yang tiada ujung Karena orang-orang berlalu lalang lalu ingin pun datang Kemampuan tak sepadan dengan keinginan Hampa meresap sangat dalam di jiwa Diri bagai pupus dan pudar hilang ditelan bencana Sebenarnya manis itu tetap ada, ia hanya menyesuaikan Ia tak beranjak, hanya anak itu yang telah menginjak Seperti surya yang semakin tua Batas surya pun makin tipis merana Bukan karena sudah usia, hanya lupa berkaca !! Ingin dan siap Ingin itu hanya petaka dusta Semakin dituruti semakin tak pasti Semakin dipelihara semakin menggila Ingin seperti harus dilempar jauh ke dalam laut dan hilang Siap sangat jauh, tapi ingin lebih dulu mendekat Menipu di kota ternyata desa yang menderita Kota itu sederhana karena reflek...