Mujair hijau
Terlalu berleha-leha hari demi hari yang kujalani, lagi-lagi yang ada di benakKu "asmara" lagi dan lagi. Heran padahal kalau seseorang bertanya kepadaKu, "apa keahlianMu ?" Ketika pertanyaan-pertanyaan itu menghujamiKu. bukan hanya dari satu orang saja yang bertanya tentang itu, sudah membuatku tak berdaya dan frustasi. Bahkan Terkadang hanya memikirkan untuk mendapatkan uang dengan 'halal' pun otakKu mendadak buntu dan tak berdaya. Padahal aku seorang laki-laki, bagaimana nanti bila aku menikah?
Seperti anak panah yang tiada tujuan, asal melesat tanpa tau 'apakah itu yang harus dituju?'
Sakit rasaNya, tanpa tau harus kemana jiwa raga mengembara. RasaNya sudah terlalu lama bersikap angkuh nan jumawa, terlalu yakin akan kekuatan dan kemampuan diri, nyataNya jauh dari realita.
BisaNya pun hanya mikirin asrama, asmara trus dan trus, selangkangan lagi selangkangan lagi. Kaya hidupKu hanya mauNya dipenuhi asmara, hura-hura, dan hal-hal yang sia-sia. Yang hanya menambah sakit dalam dada dan jiwa.
Wanita, harta, hampa. Seakan aku yang dibenakKu hanya tiga itu, padahal setelah rasa sakit yang datang, disitu aku termenung dan memikirkan 'bisakah aku bermanfaat, bila hanya memikirkan tiga hal itu ?
****
Di tengah kekosonganKu, kelalaianku, keliaranKu, Akhirnya aku terpaksa mengenalNya, dari awal mula dia datang kepadaKu dari jalur virtual. Dia selalu mengawali percakapan chating dengan hihi, wkwk, haha, menjadi ciri khasNya. Padahal tadinya aku paling tidak suka dengan wanita yang berciri khas seperti itu, apalagi ini baru kukenal. Seiring berjalanNya waktu dan kini aku mulai menikmatiNya. Terkadang aku sadar seperti ini tidak boleh, tapi ini beda lagi kalau dia datang secara intens aku pun lebur dibuatNya. Dan lama kelamaan aku menikmati semua ini yang sebelumNya aku benci dan sangat menjaga diri agar tidak terjerumus ke hal-hal seperti itu, sekarang malah sangat merasa tentram dan menikmati.
Padahal aku ingin berhenti, berhenti dari kelamNya kelakuan ini, kelamNya kebodohan nafsu yang salah, yang trus kuturuti. Hingga berujung pada sebuah sakit yang lama dan membuatku menderita, aku dibuat banyak pingsan dengan sakit itu.
Sakit itu belum sembuh, terkadang lebih sering kumatNya, belum berapa bulan dinyatakan sembuh, eh kumat lagi dan terpaksa terkapar seperti "mujair hijau".
Aku yang makanan kesukaanKu ikan mujair, bukan hanya ketika sehat, bahkan ketika sakit yang ada di benak kepalaKu hanya ikan mujair, terutama mujair bakar ditambah kecap + cabai hijau yang di potong kecil-kecil, membayangkanNya saja, serasa besok sudah mau sembuh saja dari penyakit flu tulang ini.
Biasanya hari-hariKu ketika sakit itu kumat, kuhabiskan seharian bersama gadget, yang paling aku suka nonton youtube, dengan bekal kuota unlimitedKu, kujelajahi semua yang sedang trending di youtube. Terkadang juga aku nonton tentang cara mengolah mujair hijau alias mujair sambal hijau. Tapi seringNya sih ngikutin akun youtuber yang lagi naik daun, kaya akun fadil, akun liziqi, trus atta, dll.
Disinilah, aku memulai hubungan via medsos lebih intens dan ...
WaktuKu mulai tersita banyak denganNya.
Sampai-sampai dia ...
Aku berat mengatakanNya. "Di..dii ..dia menyuruhku untuk melamarNya," mulai saat itulah aku merasakan hal baru dalam hidupKu, takjub dan hampir tidak percaya.
Karena kisahKu ini sebagai santri penghafal kitab suci, seperti bermain air dan api secara bersamaan. MakaNya aku sebut rasa ini "ngeri-ngeri sedap".
Dan dia pun tentuNya seorang wanita penghafal wanita,ya penghafal kitab suci sama sepertiKu. sayangNya aku cukup dibuat heran dan bertanya-tanya kepada diriku sendiri, "benarkah dia ini, kenapa dia begitu berani, berani sekali, jauh keberanianNya di atas rata-rata keberanianKu?.
Setelah lama aku mengenalNya, rasa janggal semakin besar dan gelisah semakin menumpuk tanpa mau hilang dariKu.
Sampai suatu saat temanKu memberi tau, tepatNya memperingatiKu. "Heh gila!! Sudah kau sudahi saja, dia sudah menikah !!
"Darimana kau tau?"
"Aku dapat bocoran dari tim komunikasi lembaga menghafal ini, dosa besar kau, penyakit yang kau punya bisa lama sembuhNya !! Sudahi saja !!"
"Aku, aku tidak memulai kok, hanya dia yang mendekat dan memikat, aku hanya diam dan menerima _kedatanganNya_. Mengapa aku harus menyudahi ini !!"
"Jangan kau pelihara terus begoMu, kau ini, apa yang kau harapkan dari wanita seperti itu, kau terpesona dengan keaganjenanNya, perhatianNya !? bukan jaminan, kau lihat saja, dia dengan suamiNya saja tidak bisa berkomitmen menjaga ikatan suciNya !!
Aku yakin, bila kau trus ladeni sampai misal kau mampu memisahkan dia dengan suamiNya. Kau akan dibuat serupa seperti dia memperlakukan suamiNya !!"
"Aku tidak peduli itu, karena dia sudah menyuruhku _untuk melamarNya_, dan aku hanya akan menuruti apa yang dia mau saja, diapun merasa sepi bila aku tidak sedang hadir di tempat perkumpulan biasa. Terserah kau mau bilang apa, kalau wanita sudah seperti itu, berarti dia sudah muak dan merasa hancur dengan suamiNya, aku hanya ingin membuatNya nyaman."
"Bego kau belum pergi-pergi juga nampakNya, kau ini, yang kau lakukan salah !! Kalau dia sudah benar-benar bercerai dengan suamiNya, baru boleh kau lamar, ini hanya pengklaiman sepihak dari seorang wanita yang baru kau kenal saja, sudah percaya akan banyak hal yang pernah dilontarkanNya."
"Sudahlah kau ini tak senang kali nampakNya, aku didekati dengan wanita itu, kau iri ya, buat kau lah !!"
"Hei lob, aku sebagai temanMu, tak ingin kau hancur dua kali, sudah sakit macam nak mati !! Masih juga ditambah dekatkan kematian itu !! Tidak bisakah, kau fokus pada penyembuhanMu, bukan pada kegoblokan mu !! Heleh wanita macam tuh, tak percaya aku, dia hanya casing saja nampakNya _sholehah_ !! Kalau sholehah tak akan bertingkah gila macam tu !!
Masih banyak wanita lain yang lebih normal, sehat akal dan perilakuNya, buat apa pilih yang sakit jiwaNya !!!"
"Gila juga kau, ah sudahlah makasih pidatoNya, yang penting aku bagai yusuf dan dia zulaikhaNya"
"Apa, bisa diulang sekali lagi !!"
"Yang penting aku bagai Yusuf dan dia ZulaikhaNya"
"Udah ikut gila kau, apa mungkin ajal kau sudah dekat, makaNya kau bicaraNya melantur diluar nalar otak sehat. Kau nih yusuf...yusuf... Setora hafalan kau saja macam mujair hijau, baca sekali, diamNya sampai besok, yusuf apa !! Bikin malu, muak aku nak dengarNya, nak muntah rasaNya, tak tau diri kali kau nih !!
Udah sakit kau nih parah, sering pingsan-pingsan, hafalan macam mujair sambal hijau yang sudah mati !! Sok pede lagi bilang diri kau seperti yusuf, mau hancur nih bumi mendengarNya."
"Hei kau nampak seperti bukan kawanKu lah, kenapa kau kejam sekali seperti aku nih musuh kau saja, ada apa hei, sadarlah !! Kita nih kan satu kampuang lah, kenapa kau macam nih ??"
"Hah...(menghela nafas panjang) dengan intonasi lebih tenang, harusNya aku yang bilang macam tuh, kau yang sudah bersikap jauh, jauh dari adab, etika yang seharusNya, bikin malu saja, kita ini perantau ke jawa barat, jangan kau buat malu kampung halaman kita dengan beranggapan, istri orang itu tertarik denganMu, kalau kau ingin wanita jawa, janganlah yang seperti itu, carilah yang masih gadis, pergunakanlah harkat martabatMu, kita nih di kampung orang, jangan banyak buat keributan lah, sadar diri, tau diri, banyak-banyak ngaca !! Sudahi saja wanita jalang itu, bikin rusak hidup kau, hafalanKau, masa depan kau, keluarga kau. Kalau mau cari wanita, carilah yang normal dan bagus perangaiNya.
"Lob terdiam...
Dia tidak punya lagi kata-kata untuk membalas kata-kata tajam teman sekampunNya itu. Ia pun mulai tergerak untuk _fase healing_ dan mulai mengulang-ngulang lagi hafalanNya dibumpamakan 'mujair hijau' sakit, sangat sakit sekali kata-kataNya. Tapi memang benar adaNya, aku harus mulai benahi diriku ini, pertama aku akan blocir kemudian hapus nomor wanita jalang itu. Kedua aku fokus _self healing_ dengan mengulang-ngulang hafalanKu. Ketiga aku harus menata jiwaku lagi dengan banyak membaca banyak buku.
***
Pernah sih beberapa kali baca buku atau artikel yang lebih bikin rapih cara berpikir dan susunan otak itu sendiri. Tapi ya tetap saja masih banyakKan nonton youtube dengan berbagai acara yang engga bikin aku makin dekat dengan pencipta, kadarkum tepatNya. Tapi lebih seringNya "kum" daripada "darNya".
buku pdf pun, paling baca satu sampai halaman ketiga, dah tuh, youtuban lagi, scroll ig lagi, begitupun akun-akun ig yang aku ikuti, ya kurang lebih akun-akun hura-hura. Ga bikin hati ini makin kuat kepercayaanNya akan hal-hal ghaib. Yang ada aku semakin ke "matrealis" pandanganKu, seakan menuhankan "materi".
Tapi Di hatiKu, pernah ada "terbesit" ingin dekat, ingin lebih dekat kepada pencipta, agar lebih tenang hidup ini, huft... Ternyata omong kosong, aku hanya menipu, hanya mengkhianati diri sendiri. Padahal umurKu tak lagi muda, sudah pantas punya anak tiga dengan tampangKu yang sekarang ini. tapi lagi-lagi aku melihat diriKu jauh dari bingkai ketaatan kepada sang pencipta.
Dengan hantaman keras perkataan teman sekampungKu itu, menjadikan aku lebih tau diri, lebih bisa menatap keadaan dengan kenyataan bukan dengan hayalan bodoh yang jauh dari kenyataan. Aku harus menjadi lebih baik lagi untuk orang-orang sekitarKu, dan perbaikan itu dimulai dari diriku.
Comments
Post a Comment