Skip to main content

Manis di awal (puisi #1)

 





Manis di awal



Ada perkiraan awal sampai akhir manisnya tak berkurang


Semua orang berlalu lalang hanya bagian godaan


Tiada kebanggan, yang ada kehinaan


Hanya karena keinginan yang belum matang


Sesal yang mendalam ke relung jiwa


Sapaan orang bagai cacian yang tiada ujung


Karena orang-orang berlalu lalang lalu ingin pun datang


Kemampuan tak sepadan dengan keinginan


Hampa meresap sangat dalam di jiwa 


Diri bagai pupus dan pudar hilang ditelan bencana


Sebenarnya manis itu tetap ada, ia hanya menyesuaikan


Ia tak beranjak, hanya anak itu yang telah menginjak


Seperti surya yang semakin tua


Batas surya pun makin tipis merana


Bukan karena sudah usia, hanya lupa berkaca !!



  Ingin dan  siap



Ingin itu hanya petaka dusta


Semakin dituruti semakin tak pasti 


Semakin dipelihara semakin menggila


Ingin seperti harus dilempar jauh ke dalam laut dan hilang


Siap sangat jauh, tapi ingin lebih dulu mendekat


Menipu di kota ternyata desa yang menderita


Kota itu sederhana karena refleksi desa 


Desa itu berupaya kota tapi lupa akan asa dan rupa


Ingin harus kalah dengan siap tapi tidak sefakta 


Mengapa ukuran bahagiamu perkataan mereka ?


Kalau sudah begini, banyak kalangan yang menderita


Hanya ingin, ingin bahagia tanpa duka dan dusta


Mengapa tak segera saja pergi ke surga ?






Puisi untuk lomba 25 april 2021,

Ellunar publisher.

Selesai di tulis selama mampir munggahan ke pamulang, selesai di margonda raya, depok, sambil nepi nunggu hujan reda.


...اللهمّ بارك لنا في ايّ ما كنّا...

Comments

Popular posts from this blog

Deep Talk, tau diri #1

    Hal apa yang membuatmu jatuh cinta pada seseorang? Anonim Dijawab 10 bulan yang lalu Mungkin jawaban ini akan sedikit terdengar seperti sinetron, namun percayalalah, semua rasa yang sampai pada saya benar-benar nyata. Maaf kalau berantakan, saya bukan penulisdibi  chat. Kalau saya kirimi pesan jam 7 malam, baru akan di balas besok paginya. Ntah memang baru di baca atau di sengaja, saya tak tau, yang jelas hal seperti itu membuat saya tak pernah bosan dengandia. Lama-kelamaan kami mulai jalan berdua tanpa perlu di jebak lagi. pulang dinas saya sering bawakan dia yang sedikit spesial dari yang lain. Saya kirimi go food ke kampus atau tempat kerjanya dan akhirnya dia paham kalau saya suka dia sebagai seorang laki-laki, perhatian ini bukan sekedar abang ke adik lagi. Tapi dia menolak. Penolakan pertama yang saya terima. Ketika banyak yang secara fisik dan materi lebih baik dari dia dan menginginkan saya, dia justru menolak saya. Alasannya karena kami berbeda dar...

Dua hal yang tidak disenangi manusia

  شيئين لا يحبهما البشر Dua hal yang tidak disenangi manusia  Dalam hidup di dunia ini, banyak manusia yang ingin hidup selama-lamanya dan ingin bersenang-senang, padahal dia tidak tau bahwa hidup di dunia ini hanya sementara. Padahal dia tidak suka bila nanti kesenangan itu mengganggunya, Rasulullah ﷺ  bersabda : Ada dua perkara yang tidak disukai anak adam yaitu *mati*, padahal mati lebih baik daripada fitnah (cobaan). Dan *sedikit harta*. Padahal sedikit harta itu bisa meringankan siksaan (HR. Ahmad). Di dalam hadits di atas ada dua yang tidak disenangi manusia antara lain yaitu : 1./  Kematian Banyak orang yang tidak suka kematian, padahal kematian itu lebih baik daripada hidup di dunia, dengan kematian bisa membawa kita lebih baik dan mendapatkan kehidupan yang sangat indah dan Allah serta rasulnya akan memberikan lebih baik daripada dunia, Allah berfirman pada Qur'an surat Al-Imran : 102) "Wahai orang yang beriman bertakwalah kepada Allah dengan sebenar-benarny...

6 ~Penduduk Langit

                                                                          Sen 14 Des 2020 6 ~Penduduk Langit وَإِذْ أَخَذَ رَبُّكَ مِنۢ بَنِىٓ ءَادَمَ مِن ظُهُورِهِمْ ذُرِّيَّتَهُمْ وَأَشْهَدَهُمْ عَلَىٰٓ أَنفُسِهِمْ أَلَسْتُ بِرَبِّكُمْ ۖ قَالُوا۟ بَلَىٰ ۛ شَهِدْنَآ ۛ أَن تَقُولُوا۟ يَوْمَ ٱلْقِيَٰمَةِ إِنَّا كُنَّا عَنْ هَٰذَا غَٰفِلِينَ Terjemah Arti: Dan (ingatlah), ketika Tuhanmu mengeluarkan keturunan anak-anak Adam dari sulbi mereka dan Allah mengambil kesaksian terhadap jiwa mereka (seraya berfirman): "Bukankah Aku ini Tuhanmu?" Mereka menjawab: "Betul (Engkau Tuhan kami), kami menjadi saksi". (Kami lakukan yang demikian itu) agar di hari kiamat kamu tidak mengatakan: "Sesungguhnya kami (bani Adam) adalah orang-orang yang lengah terhadap ini (keesaan Tuhan)", . . . 172. وَإِذْ أَخَذَ رَ...