Skip to main content

ALASAN, TETAP






 ALASAN, TETAP



Tiap orang punya alasannya sendiri


Meski tidak terlalu berarti bagi mereka pribadi


Alasan tuk tetap jadi diri sendiri


Tanpa warna dari luar diri


Mudah nampaknya, tapi berat realisasi


Walau gelap tak kunjung menepi


Semua jalan halal akan digeluti


Penat, lelah, prustasi sudah biasa temani diri


Ada yang katakan itu semua percuma tanpa arti


Gelap membentang menutupi jalan, jauh dari lari


Seperti berjalan di tempat tanpa henti


Benarkah semua upaya halal telah digeluti?


Atau hanya alasan tuk menutup diri.


Ada banyak hal pula yang tidak harus dihadiri


Terkadang hari-hari di lalui tanpa dipikirkan dengan penuh arti


"Yang penting" lebih mendominasi 


Padahal alurnya haruslah berarti


Bila hanya yang penting, seperti budak prustasi tanpa arti


Masing-masing punya arti tuk jalani hari


Hanya merasa lebih tinggi yang membuat emosi


Tiadalah yang tinggi, hanya karena lebih dahulu dilalui


Semua rendah, semua saling butuh, hanya perasaan saja yang merasa lebih tinggi


Nyatanya tidak ada yang bisa dilalui tanpa bantuan yang lain


Alasan itu tetap, tetap untuk mencari yang lebih luas lagi tentang diri


Tapi mengerti hanya bagi yang mengerti


Yang tidak hanya tidak atau belum mengerti arti


Abstrak nampaknya, tapi ada arti


Gelap itu tidak mau beranjak, atau belum mau beranjak pergi


Dia lebih suka berlama-lama disini


Aku sedikit mengerti, tapi belum tentu selain diri 



______________________

@rtd, jum 23 apr 2021


Comments

Popular posts from this blog

6 ~Penduduk Langit

                                                                          Sen 14 Des 2020 6 ~Penduduk Langit وَإِذْ أَخَذَ رَبُّكَ مِنۢ بَنِىٓ ءَادَمَ مِن ظُهُورِهِمْ ذُرِّيَّتَهُمْ وَأَشْهَدَهُمْ عَلَىٰٓ أَنفُسِهِمْ أَلَسْتُ بِرَبِّكُمْ ۖ قَالُوا۟ بَلَىٰ ۛ شَهِدْنَآ ۛ أَن تَقُولُوا۟ يَوْمَ ٱلْقِيَٰمَةِ إِنَّا كُنَّا عَنْ هَٰذَا غَٰفِلِينَ Terjemah Arti: Dan (ingatlah), ketika Tuhanmu mengeluarkan keturunan anak-anak Adam dari sulbi mereka dan Allah mengambil kesaksian terhadap jiwa mereka (seraya berfirman): "Bukankah Aku ini Tuhanmu?" Mereka menjawab: "Betul (Engkau Tuhan kami), kami menjadi saksi". (Kami lakukan yang demikian itu) agar di hari kiamat kamu tidak mengatakan: "Sesungguhnya kami (bani Adam) adalah orang-orang yang lengah terhadap ini (keesaan Tuhan)", . . . 172. وَإِذْ أَخَذَ رَ...

Review Drama Teater Koma Dengan Judul “Calon” Karya N.Riantiarno

Review Drama Teater Koma Dengan Judul “Calon” Karya N.Riantiarno      Seni pertunjukan yang berjudul “Calon” karya N.Riantiarno menggunakan pendekatan  sosiologi. Sosiologi adalah ilmu yang mempelajari hidup bersama dalam masyarakat, dan menyelidiki ikatan-ikatan antara manusia yang menguasai kehidupan itu. Namun, menurut Soerjono Soekarno mengartikan sosiologi sebagai suatu ilmu pengetahuan yang membatasi diri  terhadap persoalan penilaian. Sosiologi tidak menetapkan ke arah mana sesuatu seharusnya berkembang dalam arti  memberi petunjuk-petunjuk yang menyangkut kebijaksanaan  kemasyarakatan dari proses kehidupan bersama tersebut. Jadi kesimpulannya arti dari pendekatan sosiologi tersebut adalah suatu landasan kajian sebuah studi atau penelitian untuk mempelajari hidup bersama dalam masyarakat.  Dalam drama teater koma yang berjudul “Calon” karya N.Riantiarno dan disutradai oleh Rangga Riantiarno.  Teater ini menceritakan tentang  dua...

Ketakutan Yang Mengejar

       Kegelapan kaubuat dengan keraguan, kau yang menyalakan sumbunya, tentang keputusan saja, kau serapuh itu.     Manusia macam apa kau itu?    Melihat aib orang lain lihai, aib sendiri kau buta.     Sesal itu menari di kepalakau, kantuk pun takut tuk datangi matakau. Bingung pun mengelilingikau, lawankau itu bahaya.    Siapa yang mau menemanikau kalau begini terus sikapkau? Mengusir kekurangan diri, melemparkannya ke orang lain.    Tahu begini, lebih baik lambat asal tepat, dari pada cepat, tapi sesat. Kini terpenjara di dalam jerujikau sendiri.    Cls, Sen, 080724, 00:10, halub© #ketakutan #kegelapan #ulahsendiri     Dirikau Sebenarnya Ketika Dihadapkan Tekanan Terdahsyat    Buah diperas tetap buah. Manusia tidak begitu, Bisa berubah sesuai yang tekanan inginkan, Bisa juga lari tak kembali lagi. Pilihan dan tingkat ketakutan pasti berbeda, Satu dengan yang lain.   ...