Skip to main content

Dakwah Pada Masa Abu Bakar #3

  




Biografi Abu Bakar


Abu Bakar dari kabilah Taim bin Murrah bin Ka’b. nasabnya bertemu dengan nabi pada Adnan. Setiap kabilah yang tinggal di Mekah punya keistimewaan tersendiri, yakni ada 

tidaknya hubungannya dengan sesuatu jabatan di Ka’bah. Untuk BanuTaim bin Murrah menyusun masalah diat (tebusan darah) dan segala macam ganti rugi.


Abu Bakar bernama Abdullah ibnu Abi Quhafah At-Tamimi. Abu Quhafah nama sebenarnya Usman bin Amir, ibu Abu Bakar disebut Ummul Khair, sebenarnya bernama Salma binti Sakhr bin Amir. 


Di masa jahiliah bernama Abdul Ka’bah, lalu ditukar oleh Nabi menjadi Abdullah Kuniyahnya Abu Bakar.


Beliau diberi kuniyah Abu Bakar karena dia mula-mula sekali masuk Islam. Ada juga yang mengatakan bahwa tadinya ia bernama ia bernama Atiq, Dinisbahkan pada nama Ka’bah yang lain, yakni al-Baitul ‘Atiq atau “Rumah Purba”. Kata Atiq berarti juga “yang dibebaskan karena dari pihak ibunya tak pernah ada anak laki-laki yang hidup. lalu ibunya bernazar jika ia melahirkan anak laki-laki akan diberi nama Abdul Ka’bah dan akan disedekahkan kepada Ka’bah. Sesudah Abu Bakar hidup dan menjadi besar, ia diberi nama Atiq, seolah ia telah dibebaskan dari maut.


Gelarnya as-shiddiq yang berarti amat membenarkan. Beliau digelari as-shiddiq, karena amat segera membenarkan Rasul dalam berbagai macam peristiwa, terutama peristiwa Isra’ dan Mi’raj.


Semasa kecil Abu Bakar hidup seperti umumnya anak-anak di Mekah. Dalam usia muda ia kawin dengan (1)Qutailah binti Abdul Uzza. Dari perkawinan ini lahir Abdullah dan Asma. Asma inilah yang kemudian dijuluki Zatun Nitaqain. Sesudah dengan Qutailah ia kawin lagi dengan (2)Umm Rauman binti Amir bin Uwaimir. Dari perkawinan ini lahir Abdur-Rahman dan Aisyah. Kemudian di Madinah ia kawin dengan (3)Habibah binti Kharijah, setelah itu dengan (4)Asma binti Umais yang melahirkan Muhammad.


Di masa jahiliah Abu Bakar berniaga. Perniagaannya sangat luas. Dia seorang pedagang kaya yang memiliki lebih dari 40.000 dirham tunai ketika memeluk agama Islam. Sesudah memeluk agama Islam ditumpahkannyalah seluruh perhatiannya untuk mengabdi dan menyiarkan agama Islam. tidak ada lagi perhatiannya kepada urusan perniagaan, hanya sekedar untuk menutupi keperluan hidup dengan keluarganya sehari-hari.


Di masa jahiliah beliau terkenal sebagai orang yang jujur dan berhati suci. Tatkala agama Islam datang segeralah dianutnya, kemudian ikut menyiarkan dan mengembangkannya. Dalam mengembangkan dan menyiarkan agama Islam beliau mendapat hasil yang baik. Banyak pahlawan Islam menganut agama Islam atas usaha dan seruan Abu Bakar, nama-namanya telah disebutkan pada bagian pendahuluan.


Aisyah menyebutkan bahwa ia tak pernah minum minuman keras, di zaman jahiliah dan Islam, meskipun penduduk Mekah umumnya sudah begitu hanyut ke dalam khamar dan mabuk-mabukan.


Setiap hari Abu Bakar membeli dan menjual domba, dan mempunyai sedikit gembalaan yang sesekali harus ia gembalakan sendiri. Sebelum menjadi khalifah, ia telah terbiasa memerah susu domba milik kabilahnya, sehingga ketika ia menjadi khalifah, seorang budak anak perempuan menyesalkan dombanya tidak ada yang memerah lagi. Abu 

Bakar kemudian meyakinkan anak perempuan itu bahwa ia akan tetap memerah susu dombanya, dan martabat tidak akan mengubah tingkah lakunya. Sebelum wafat, ia 

memerintahkan menjual sebidang tanah miliknya dan hasil penjualannya dikembalikan kepada masyarakat muslim sebesar sejumlah uang yang telah ia ambil dari masyarakat sebagai honorarium


______________________________________

(https://www.google.com/url?sa=t&source=web&rct=j&url=https://jurnaliainpontianak.or.id/index.php/alhikmah/article/view/84&ved=2ahUKEwj8tNDapvPvAhWiQ3wKHb93CokQFjABegQIBRAC&usg=AOvVaw0T6fyt3npDUD7xiD70hPoZ)




Comments

Popular posts from this blog

Deep Talk, tau diri #1

    Hal apa yang membuatmu jatuh cinta pada seseorang? Anonim Dijawab 10 bulan yang lalu Mungkin jawaban ini akan sedikit terdengar seperti sinetron, namun percayalalah, semua rasa yang sampai pada saya benar-benar nyata. Maaf kalau berantakan, saya bukan penulisdibi  chat. Kalau saya kirimi pesan jam 7 malam, baru akan di balas besok paginya. Ntah memang baru di baca atau di sengaja, saya tak tau, yang jelas hal seperti itu membuat saya tak pernah bosan dengandia. Lama-kelamaan kami mulai jalan berdua tanpa perlu di jebak lagi. pulang dinas saya sering bawakan dia yang sedikit spesial dari yang lain. Saya kirimi go food ke kampus atau tempat kerjanya dan akhirnya dia paham kalau saya suka dia sebagai seorang laki-laki, perhatian ini bukan sekedar abang ke adik lagi. Tapi dia menolak. Penolakan pertama yang saya terima. Ketika banyak yang secara fisik dan materi lebih baik dari dia dan menginginkan saya, dia justru menolak saya. Alasannya karena kami berbeda dar...

Dua hal yang tidak disenangi manusia

  شيئين لا يحبهما البشر Dua hal yang tidak disenangi manusia  Dalam hidup di dunia ini, banyak manusia yang ingin hidup selama-lamanya dan ingin bersenang-senang, padahal dia tidak tau bahwa hidup di dunia ini hanya sementara. Padahal dia tidak suka bila nanti kesenangan itu mengganggunya, Rasulullah ﷺ  bersabda : Ada dua perkara yang tidak disukai anak adam yaitu *mati*, padahal mati lebih baik daripada fitnah (cobaan). Dan *sedikit harta*. Padahal sedikit harta itu bisa meringankan siksaan (HR. Ahmad). Di dalam hadits di atas ada dua yang tidak disenangi manusia antara lain yaitu : 1./  Kematian Banyak orang yang tidak suka kematian, padahal kematian itu lebih baik daripada hidup di dunia, dengan kematian bisa membawa kita lebih baik dan mendapatkan kehidupan yang sangat indah dan Allah serta rasulnya akan memberikan lebih baik daripada dunia, Allah berfirman pada Qur'an surat Al-Imran : 102) "Wahai orang yang beriman bertakwalah kepada Allah dengan sebenar-benarny...

6 ~Penduduk Langit

                                                                          Sen 14 Des 2020 6 ~Penduduk Langit وَإِذْ أَخَذَ رَبُّكَ مِنۢ بَنِىٓ ءَادَمَ مِن ظُهُورِهِمْ ذُرِّيَّتَهُمْ وَأَشْهَدَهُمْ عَلَىٰٓ أَنفُسِهِمْ أَلَسْتُ بِرَبِّكُمْ ۖ قَالُوا۟ بَلَىٰ ۛ شَهِدْنَآ ۛ أَن تَقُولُوا۟ يَوْمَ ٱلْقِيَٰمَةِ إِنَّا كُنَّا عَنْ هَٰذَا غَٰفِلِينَ Terjemah Arti: Dan (ingatlah), ketika Tuhanmu mengeluarkan keturunan anak-anak Adam dari sulbi mereka dan Allah mengambil kesaksian terhadap jiwa mereka (seraya berfirman): "Bukankah Aku ini Tuhanmu?" Mereka menjawab: "Betul (Engkau Tuhan kami), kami menjadi saksi". (Kami lakukan yang demikian itu) agar di hari kiamat kamu tidak mengatakan: "Sesungguhnya kami (bani Adam) adalah orang-orang yang lengah terhadap ini (keesaan Tuhan)", . . . 172. وَإِذْ أَخَذَ رَ...