Skip to main content

Posts

Showing posts from 2021

Bela diri Fir'aun Bab 1. Menghilangkan Papiloma?

    Tetesan air itu masih menetes terus dari pakaian yang tergantung di tempat jemur pakaian yang berada tepat di depan jendela rumah yang berukuran kecil. Desa itu selalu saja sepi seperti Desa mati. Suara angin yang merambat ke pepohonan dan ujung-ujung bangunan kayu yang tua itu terasa menyeramkan. Awan di situ pun terlihat gelap. Semilir angin itu pun terpaannya terasa asing dan berbeda dengan terpaan angin pada biasanya.    Lelahnya bukan main, 'hh ... Hhh ....' pemuda itu ingin berhenti dan mengungsi di salah satu rumah yang berjejer itu. Tapi kesemuanya terasa sepi dan ganjil. Hanya ada satu rumah yang terdapat pakaian basah yang menggantung di depan rumahnya. Nampaknya pakaian wanita dan pria. Pikir pemuda itu, "akankah kedatangannya diterima begitu saja tanpa ada syarat!" Dia pun punya keyakinan, "sehebat-hebatnya penerimaan, akan tetap ada harapan timbal balik dari setiap 'kebaikan' yang dibagikan cuma-cuma, setidaknya sepercik pujian dan semisa...

JALUR MAYOR MADMUIN HASIBUAN

hari itu pagi yang hampir menuju siang di jalan bekasi, Jl. MM Hasibuan, semua berputar sangat cepat. Kemarin rasanya sedang ngebut-ngebutnya kesana Kini hanya terpaku dan beku tidak kesana Ponpes Muttaqin Cirebon, 3 dara telah usai belajar Tapi terasa, seakan mereka masih disana Lagi-lagi, walau hanya sekedar lalui perempatan itu Raga terpaut rasa oleh mereka dan apa yang terukir Mereka atau aku yang mengukir rasa di jalan itu Sangat jelas dan terang, bahkan walau hanya sedikit mengingatnya Seperti masih kental dan tak mau usai oleh hilang serta lupa Mereka seperti selalu ada dan tak mau beranjak tua, Tapi diri ini telah tergerus keras oleh waktu, tak seperti sedia Waktu terasa sebentar bila bersamaku, Tidak bila bersama mereka, enggan pudar dan rusak Takut memanggil sejak pagi : "sini bersamaku lebih lama." Angin sore mengipas lembut wajah reot ini, menyadarkanku telah ditinggal mereka Masih tetap di jalan itu, jl mm Hasibuan. Aku tetap terima, dengan sekuat rasa dan etika....

Dengan diriku yang biasanya

       Hampir setiap tahun ada saja kendala, Memang satu paket yang tak bisa dipisahkan, Pria tua itu sudah berkali-kali melakukannya, Ia membuat resah keluarga di rumah, Dengan keresahan yang tidak biasa, Terutama dua anak pertamanya, Karena mereka berdua anaknya paling merasakan pahit getirnya perjuangan pria tua itu, Sedangkan ibu sudah terlalu kenyang dengan pola kehidupan yang sudah melekat kelat di pria tua itu.    Hoz dan Huz adalah dua anak pertama milik pria tua itu, mereka sedari kecil sudah lebih mengerti asam garam orang tua mereka, Hoz seorang anak laki-laki yang biasa jadi ruang curhat pria tua itu atau Hore. Seorang ibu bernama Huis, Ia pun tak lupa suka menumpahkan segenap keresahan yang dirasa akbiat ulah Pak Hore. Hoz bagai bak besar penampung curhatan mereka berdua.    Hoz juga merasa bingung dengan keadaan yang ia rasa, "Bagaimana aku bisa seperti ini, linglung kemana aku harus berpihak, dengan diriku yang biasanya bisa me...

KEBERADAAN MATA!

    Maaf, Atas Keberadaanku!    Pergiliran waktu memang terasa begitu dekat dan cepat, pergi pagi tak terasa sore sudah menanti. Begitu kapal berlayar tak lama ia pun kan kembali, tapi kembali bukan suatu kepastian. Yang pasti adalah ia pergi dan belum tentu kembali. Bila itu terjadi, jangan menganggapnya sebagai pemberat hati. Kuatkanlah langkah, jangan pongah tanpa menengadah pinta kepadanya selamanya dan kapan saja.    Apul aisu nama panggilannya, biasa dipanggil dengan panggilan akrab Aps. Dia seorang pekerja daerah, daerah perumahan sebagai tukang sapu. Sudah memiliki Istri (Ag Uamitam) dan satu anak (ngaruk tiseg). Anaknya yang baru berumur satu tahun itu, suka tak terurus dikarenakan aps memang mendapat istri yang enggak sabaran, bila sedang menyuapi anaknya dengan bubur dia langsung emosi, sebab Si ngaruk otomatis nangis berontak menolak disuapi bubur. Namanya juga anak bayi.    "Anata* panggilan sayang bahasa jepang. Kapan kita berubah, h...

KETIKA USIA MULAI MENUA

Mata tak lagi menyala seperti sedia kala Karena memang bukan lagi di usia muda yang menyala Kenapa, kenapa, dan trus kenapa yang ditanya Selalu menyalahkan yang di muka Padahal salah itu milik bersama Malu, malu tak lagi menjadi primadona jiwa Maka raga pun bertingkah seperti bukan manusia Salah, semua dianggap salah, usia yang sia-sia Tidak ada, selalu rupa yang dijadikan tujuan semata Lupa, lupa dirinya belum, bahkan tak pantas raih rupa Ketika usia mulai menua, raga tak lagi kuasa seperti muda Banyak hal yang tak bisa dicerna, karena usia jadi tak kuasa Tangan yang dulu kuat menyapa kini dipapa Bicara yang dulu lancar, kini sulit untuk diterka Pendengaran yang biasanya awas, kini lepas bagai kapas _______________________ hlb©  25-26 Mei 2021 @Pamulang

SEPOTONG KECERIAAN GETIR

Teriakaan itu tidak bersuara, hanya bisa di rasa Dialirkan oleh bahasa tubuh yang nampak di mata Bukan untuk dia, tapi kita semua Prakata dusta, yang tanpa bicara pun sudah terasa Lebih menganga lagi, ketika diangkat oleh kata Nusuk di dada seperti untuk selamanya Penolakan itu jelas sekali sampai ke ubun-ubun kota Hanya saja mereka hanya trus berpura-pura Padahal dusta itu sudah pasti akan terasa Kecerian getir nan dusta Kemana kau larikan jujur-mu? Sepotong keceriaan getir itu sangat terasa dijiwa walau tanpa kata Semua yang disembunyikan, menyumbul sendiri tanpa diminta Lagi-lagi dia yang ingin tapi tak tahan konsekuensi cerita Semua kita pasti berbeda, buktinya "sidik jari kita!" Lalu, mengapa kau sangat inginkan takaran harta mereka? Esoknya mereka pergi tanpa tersisa! Lantas, mengapa kepergian mereka tidak kau damba? Ternyata kau hanya ingin harta tanpa usaha dan deritanya! Memalukan! Menyedihkan!  Lupakah kau itu siapa !? _________________________ hlb© Senin, 24-Mei-20...

Agar dirimu bisa menjadi diri sendiri

    Haluan dengan segala macamnya, pengaruh orang-orang yang sebenarnya tidak wajib diikuti, hanya karena menurutnya benar, lagi-lagi dengan alasan kalau begini nyaman lho, dan dengan segudang "kalau begini dan begitu" yang tak pernah bertepi.    Dimulai dari; teman terdekat yang seakan memikat tapi itu semua hanya gelagat yang membuat sakit, keluarga, tetangga, semua seperti kumpulan dusta yang penuh sengsara. Hanya sedikit yang tanpa dusta.    Didepan memang seakan mendukung penuh, nyatanya hanya kumpulan drama yang tiada lawannya. Tak mengapa, memang dunia begini adanya.     "Tidak kok, kamu tidak salah." Hanya kata-kata pendingin dari sekian banyak udara panas yang memang tak bisa lagi dibendung, hanya saja dia mengira dinginnya tidak pura-pura dan tidak kentara, padahal semua sudah terbaca sedari awal.     "Jakarta panas, mending disini. Kalau di Jakarta pake AC sih ga ada masalah. Disini aja keringetan." Akhirnya sedikit tapi pasti...

2 Permintaan, 5 Penerimaan

   Seperti biasa Angga selalu menyempatkan waktunya untuk main ps di hari minggu. Meski terkadang ada saja beberapa kendala yang menghalangi rutinitas pekanannya itu, mulai dari Ibu yang menyuruh belanja dari pagi hingga siang hari. Sampai-sampai seorang Kakak yang ada aja perintah yang pasti di lontarkan dari mulut manjanya, dengan dalih perempuan harus dihormati dan dimuliakan.    "Anggaaaaaa..." Teriak kakaknya Runis.  "Tolong belikan kakak kuota yang 50 GB Voucher 3 , Es Podeng 3, Martabak kacang 1, Martabak telur 1, Bakso Rinjani 1, terakhir Air kelapa muda 3 (airnya aja)." Haha kakaknya tertawa puas, seakan penyiksaan telah selesai di hantamkan pada adiknya semata wayang.    "Kak, Apa aja tadi, biar Aku catet dulu ya. Kakak tolong sebutin sekali lagi, pelan-pelan." Angga berusaha tenang menanggapi gelagat Kakak perempuannya yang suka semena-mena itu.     "Oke adekku, Angga, simak baik-baik ya, nih kakak sebutin pelan-pelan ya." ...

Terlalu hebat

   Ada sebagian orang yang menjaga kesehatannya dengan penjagaan yang ketat, mulai dari jaga makanan, minuman, pola hidup sehat dan teratur. Tapi Kenapa malah lebih sering sakit ketimbang yang engga terlau banget ngejaga kesehatannya. Makan ya kan, begitu juga minum, minum ya tinggal minum, selagi masih dalam kategori halal.   Ada juga yang menjaga trus ketaatannya sampai titik klimaks tingkatan paling atas, eh malah jatuh juga ke kubangan ma siat, bahkan bukan ma siat yang biasa, salah satu dari dosa besar telah di lakukannya. Lagi-lagi sebaliknya, ada yang biasa saja, sedang-sedang saja, bahkan peluang untuk durhaka lebih besar ketimbang si taat tadi, eh ternyata dia yang lebih bisa menjaga agar tidak jatuh di antara kubangan dosa besar.     Yang terlihat hebat, bahkan dianggap sangatlah hebat di mata kebanyakan manusia, setelah ketahuan bagaimana dapurnya, ternyata tidak jauh beda dari orang biasa pada umumnya. Yang nampak seakan bukan asli, bahkan bisa ...

Gulai Otak

  Gulai Otak Sepotong tulisan bertuliskan "Gulai Otak" terasa seram membayangkannya, otak di gulai, tapi kalau pemasaknya handal mungkin bisa membuat lupa yang memakannya, otak kok di konsumsi, seperti kehabisan bahan pangan saja. Ada beberapa pelajaran yang bisa diambil dari otak gulai atau gulai otak. Ini menandakan otak itu murni aslinya tidak terkontaminasi oleh apapun, asli begitu saja, seperti lembaran buku tulis yang baru. Belum tertoreh dengan tinta sedikit pun.    Begitu juga Otak hari ini, terlalu banyak pencuci otak yang mencuci ribuan, jutaan, atau bahkan lebih banyak dari sekedar nominal. Otak yang sejak awal difungsikan untuk memerintahkan anggota tubuh yang satu dengan yang lain untuk suatu hal yang bermanfaat, seperti sepersekian detik otak memerintahkan tangan untuk lepas dari ketidak sengajaan memegang bawah setrika. Orang bilang tindakan itu "reflek" Namanya, Padahal itu salah satu dari sekian banyak fungsi otak untuk menyelematkan tubuh dari seti...

Mencari arti hidup

  Mencari arti hidup    Bapak pergi dini hari, sebelum anggota keluarga terbangun dari mimpi indahnya. Di benak Bapak hanya bagaimana keluarga di rumah bisa berbahagia seeutuhnya, meski dirinya penuh luka. Bagi Bapak luka hanya hal sepele yang bisa sembuh seketika ketika melihat keluarganya bahagia. Tapi tidak sedikit perjuangan Bapak dianggap remeh lebih remeh dari serpihan bekas gigitan kerupuk di warteg.    "Wah, apa terlalu pagi ya ?" Ingin pamit dengan mereka tak tega rasanya, karena mereka baru saja tertimbun lelah yang begitu bertumpuk.     "Sudahlah aku berangkat saja," biar mereka pulih dulu, mungkin esok hari, atau sampai mereka pulih betul.     Bapak pergi, tanpa membangunkan Istri dan Anaknya. Ia siapkan sendiri perbekalannya. Tak lupa peralatan mandi portablenya. Kali ini juga harus lebih awal berangkat ke tempat kerja baru bagi si Bapak, agar lebih dulu beradaptasi lingkungan sebelum per-orangan.    Sepeda hi...

Tali Darah Nenek dan Komodo

  Tali Darah Nenek dan Komodo CERPEN 21 Maret 2021, 16:35:57 WIB ILUSTRASI (BUDIONO/JAWA POS) Konon katanya, Ata Modo adalah para keturunan Gerong, saudara kembar kadal raksasa yang lebih dikenal dengan sebutan Ora. Walau berbeda rupa, keduanya dilahirkan dari rahim yang sama, dari perut Putri Naga. — SEORANG putri dari bangsa jin yang menikah dengan manusia. Meski begitu, Ora tetap dirawat layaknya manusia, sampai suatu ketika selera makannya lama-lama berubah. Daging mentah beraroma darah terasa lebih menggugah lidah bercabangnya daripada mbutak yang melimpah ruah. Ia pun diasingkan dan hidup di dalam hutan. Orang-orang tua yang tersebar di kawasan Pulau Rinca, Pulau Padar, dan Pulau Komodo sangat percaya bahwa hewan-hewan buas tersebut adalah saudara sedarah mereka. Itu sebabnya Ata Modo dan komodo bisa hidup berdampingan tanpa pernah jatuh korban jiwa. Namun, kepercayaan orang-orang kampung terhadap kebenaran legenda tersebut perlahan runtuh sejak ibuku diberitakan telah menj...

Review Drama Teater Koma Dengan Judul “Calon” Karya N.Riantiarno

Review Drama Teater Koma Dengan Judul “Calon” Karya N.Riantiarno      Seni pertunjukan yang berjudul “Calon” karya N.Riantiarno menggunakan pendekatan  sosiologi. Sosiologi adalah ilmu yang mempelajari hidup bersama dalam masyarakat, dan menyelidiki ikatan-ikatan antara manusia yang menguasai kehidupan itu. Namun, menurut Soerjono Soekarno mengartikan sosiologi sebagai suatu ilmu pengetahuan yang membatasi diri  terhadap persoalan penilaian. Sosiologi tidak menetapkan ke arah mana sesuatu seharusnya berkembang dalam arti  memberi petunjuk-petunjuk yang menyangkut kebijaksanaan  kemasyarakatan dari proses kehidupan bersama tersebut. Jadi kesimpulannya arti dari pendekatan sosiologi tersebut adalah suatu landasan kajian sebuah studi atau penelitian untuk mempelajari hidup bersama dalam masyarakat.  Dalam drama teater koma yang berjudul “Calon” karya N.Riantiarno dan disutradai oleh Rangga Riantiarno.  Teater ini menceritakan tentang  dua...

Dengan diriku yang biasanya

  Dengan diriku yang biasanya    Hampir setiap tahun ada saja kendala, Memang satu paket yang tak bisa dipisahkan, Pria tua itu sudah berkali-kali melakukannya, Ia membuat resah keluarga di rumah, Dengan keresahan yang tidak biasa, Terutama dua anak pertamanya, Karena mereka berdua anaknya paling merasakan pahit getirnya perjuangan pria tua itu, Sedangkan ibu sudah terlalu kenyang dengan pola kehidupan yang sudah melekat kelat di pria tua itu.    Hoz dan Huz adalah dua anak pertama milik pria tua itu, mereka sedari kecil sudah lebih mengerti asam garam orang tua mereka, Hoz seorang anak laki-laki yang biasa jadi ruang curhat pria tua itu atau Hore. Seorang ibu bernama Huis, Ia pun tak lupa suka menumpahkan segenap keresahan yang dirasa akbiat ulah Pak Hore. Hoz bagai bak besar penampung curhatan mereka berdua.    Hoz juga merasa bingung dengan keadaan yang ia rasa, "Bagaimana aku bisa seperti ini, linglung kemana aku harus berpihak, dengan diriku yang ...

seharusnya aku bisa melewatinya

  seharusnya aku bisa melewatinya Angin akan terus berhembus   Hujan akan tetap turun Kemarau tidak selamanya   Sedih pasti datang, dan pasti pergi juga Kegembiraan datangnya diharap tidak pergi   Semua karena kita hanya ingin bahagia Kicauan burung tidak lagi bersuara     Habis ditelan badai ganas yang menerpa flavence.    Dua orang Pemilik tanah itu pernah bercerita kepadaku : "seharusnya kamu bisa melewatinya."    Kata yang paling malas aku dengar, seperti penolakan kuat kalau aku terlalu lembek, padahal dia belum tau self respectku memang seperti itu. Seperti mengalah, hilang, dan binasa. Justru itulah pergerakan di dalam pergerakan, gemuruh angin di dalam gemuruh angin, arus air  yang berada di dalam arus air.     Aku Ubna, sebelum dua pemilik tanah itu menyayangkanku karena tidak bisa melewati daerah mereka. Aku merasakan tekanan roh itu terlalu kuat, sulit untukku menembus jalan itu, kekuatan seperti ...

Andai kita tau hari esok

   Dini hari Pak Darto dan istrinya Bu Lasmi, biasa berbincang lepas di teras, kebiasaan yang telah lama mereka lakukan sebelum keberangkatan Pak Darto ke pasar. Sambil menyajikan sarapan dan kopi panas, mereka biasa bercerita lepas, mengenang masa lalu mereka yang telah berlalu jauh, mulai dari anak yang masih kecil sampai punya cucu sekarang ini, mereka seakan tak pernah mau melupakan kenangan itu. Tapi pagi itu Bu Darto merasa ingin lebih lama lagi berbincang tentang kenangan mereka, bahkan entah mengapa Bu Darto merasa berat melepas keberangkatan suaminya hari itu.     "Pak endak usah berangkat ya, disini aja temani ibu, kita ngobrol-ngobrol lebih lama lagi, kan sehari engga ke pasar engga apa-apa?"    "Aduh bu, aku kalau engga ke pasar tanpa alasan yang mendesak, tidak bisa bu, bisa-bisa sakit aku kalau tidak berangkat ke pasar. Memang ibu kenapa sih tiba-tiba melarang gitu, kan sudah lumayan lama tadi kita bercerita, bahkan hampir tiap pagi kita ...

Mereka juga manusia #2

  Mereka juga manusia #2    Setelah kenyataan menerpa, impian hanya sebuah kotak kosong, pengaduan tersebar dimana-mana. Penantian akan kebahagiaan lebih dinantikan, kesusahan tidak boleh ada di dunia ini, terkadang manusia suka lupa kalau mereka,kita,saya itu m-a-n-u-s-i-a , mau lupa benaran atau bohongan, ya intinya lupa.    Lupa juga kadang menjalar lebih luas lagi ke seluk beluk pikiran, ya pikiran manusia lagi, menjalar ke otak, dan memberikan beberapa Informasi yang berisi : "Aku tidak akan pernah ada waktu untuk berkenalan dengan susah, sedih, dan duka  sama semua itu, kembar tiga. Ya maunya yang bahagia-bahagia aja.    Karena bahagia sudah menjadi tujuan awal dan akhir dari beberapa kehidupan manusia, biasanya mereka ketika sedang mendapatkan beberapa petaka atau mungkin satu petaka saja lah, satu aja ramainya udah seantero medsos macet dengan itu. Hebat gitu plus heran juga, kok karakter ngeselin gitu masih aja dirawat, bahkan lestari, me...