Teriakaan itu tidak bersuara, hanya bisa di rasa
Dialirkan oleh bahasa tubuh yang nampak di mata
Bukan untuk dia, tapi kita semua
Prakata dusta, yang tanpa bicara pun sudah terasa
Lebih menganga lagi, ketika diangkat oleh kata
Nusuk di dada seperti untuk selamanya
Penolakan itu jelas sekali sampai ke ubun-ubun kota
Hanya saja mereka hanya trus berpura-pura
Padahal dusta itu sudah pasti akan terasa
Kecerian getir nan dusta
Kemana kau larikan jujur-mu?
Sepotong keceriaan getir itu sangat terasa dijiwa walau tanpa kata
Semua yang disembunyikan, menyumbul sendiri tanpa diminta
Lagi-lagi dia yang ingin tapi tak tahan konsekuensi cerita
Semua kita pasti berbeda, buktinya "sidik jari kita!"
Lalu, mengapa kau sangat inginkan takaran harta mereka?
Esoknya mereka pergi tanpa tersisa!
Lantas, mengapa kepergian mereka tidak kau damba?
Ternyata kau hanya ingin harta tanpa usaha dan deritanya!
Memalukan! Menyedihkan!
Lupakah kau itu siapa !?
_________________________
hlb©
Senin, 24-Mei-2021
"Bila tanpa luka, berarti bukan dunia."
Comments
Post a Comment