Skip to main content

Manusia Pada Umumnya Merasakannya

   Sesungguhnya, penderitaan dan musibah yang menimpa manusia mempunyai beberapa hikmah. Di antaranya akan membawa orang yang mengalami musibah dan penderitaan itu kepada pintu Allah dan meningkatkan 'ubudiyah kepada-Nya. Karena itu, tidak ada perten tangan antara kesabaran terhadap penderitaan dan pengaduan kepada Allah. 

   Kedua sikap ini merupakan tuntunan yang dianjarkan Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam kepada kita. Melalui kesabarannya terhadap penderitaan dan penganiayaan, Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam ingin mengajarkan kepada kita bahwa kesabaran ini adalah tugas kaum Muslimin umumnya dan da'i secara khususnya. 

   Melalui pengaduan dan taqarrub-nya kepada Allah, Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam ingin mengajarkan tentang kewajiban 'ubudiyah dan segala konsekuensinya kita.

   Perlu disadari bahwa betapapun tingginya jiwa manusia, dia tidak akan terlampaui batas kemanusiaannya. Manusia selamanya tidak dapat menghindarkan diri dari fitrah perasaan; perasaan senang dan sedih, perasaan menginginkan kesenangan dan tidak menghendaki kesusahan.

   Ini berarti bahwa kendatipun Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam telah mempersiapkan dirinya untuk menghadapi berbagai peng aniayaan dan penyiksaan di jalan Allah, beliau tetap memiliki perasaan sebagai manusia: merasa sakit bila tertimpa kesengsaraan dan merasa bahagia bila mendapatkan kesenangan.

   Walaupun demikian, Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam rela menghadapi penderitaan berat dan meninggalkan kesenangan demi mengharap ridha Allah dan menunaikan kewajiban 'ubudiyah.


--

Sumber: Buku Sirah Nabawiyah, Dr. Muhammad Sa'id Ramadhan Al-Buthi, Rabbani press 1999, Jakarta timur - Batu Ampar - Condet, hlm 127

Comments

Popular posts from this blog

Deep Talk, tau diri #1

    Hal apa yang membuatmu jatuh cinta pada seseorang? Anonim Dijawab 10 bulan yang lalu Mungkin jawaban ini akan sedikit terdengar seperti sinetron, namun percayalalah, semua rasa yang sampai pada saya benar-benar nyata. Maaf kalau berantakan, saya bukan penulisdibi  chat. Kalau saya kirimi pesan jam 7 malam, baru akan di balas besok paginya. Ntah memang baru di baca atau di sengaja, saya tak tau, yang jelas hal seperti itu membuat saya tak pernah bosan dengandia. Lama-kelamaan kami mulai jalan berdua tanpa perlu di jebak lagi. pulang dinas saya sering bawakan dia yang sedikit spesial dari yang lain. Saya kirimi go food ke kampus atau tempat kerjanya dan akhirnya dia paham kalau saya suka dia sebagai seorang laki-laki, perhatian ini bukan sekedar abang ke adik lagi. Tapi dia menolak. Penolakan pertama yang saya terima. Ketika banyak yang secara fisik dan materi lebih baik dari dia dan menginginkan saya, dia justru menolak saya. Alasannya karena kami berbeda dar...

Dua hal yang tidak disenangi manusia

  شيئين لا يحبهما البشر Dua hal yang tidak disenangi manusia  Dalam hidup di dunia ini, banyak manusia yang ingin hidup selama-lamanya dan ingin bersenang-senang, padahal dia tidak tau bahwa hidup di dunia ini hanya sementara. Padahal dia tidak suka bila nanti kesenangan itu mengganggunya, Rasulullah ﷺ  bersabda : Ada dua perkara yang tidak disukai anak adam yaitu *mati*, padahal mati lebih baik daripada fitnah (cobaan). Dan *sedikit harta*. Padahal sedikit harta itu bisa meringankan siksaan (HR. Ahmad). Di dalam hadits di atas ada dua yang tidak disenangi manusia antara lain yaitu : 1./  Kematian Banyak orang yang tidak suka kematian, padahal kematian itu lebih baik daripada hidup di dunia, dengan kematian bisa membawa kita lebih baik dan mendapatkan kehidupan yang sangat indah dan Allah serta rasulnya akan memberikan lebih baik daripada dunia, Allah berfirman pada Qur'an surat Al-Imran : 102) "Wahai orang yang beriman bertakwalah kepada Allah dengan sebenar-benarny...

6 ~Penduduk Langit

                                                                          Sen 14 Des 2020 6 ~Penduduk Langit وَإِذْ أَخَذَ رَبُّكَ مِنۢ بَنِىٓ ءَادَمَ مِن ظُهُورِهِمْ ذُرِّيَّتَهُمْ وَأَشْهَدَهُمْ عَلَىٰٓ أَنفُسِهِمْ أَلَسْتُ بِرَبِّكُمْ ۖ قَالُوا۟ بَلَىٰ ۛ شَهِدْنَآ ۛ أَن تَقُولُوا۟ يَوْمَ ٱلْقِيَٰمَةِ إِنَّا كُنَّا عَنْ هَٰذَا غَٰفِلِينَ Terjemah Arti: Dan (ingatlah), ketika Tuhanmu mengeluarkan keturunan anak-anak Adam dari sulbi mereka dan Allah mengambil kesaksian terhadap jiwa mereka (seraya berfirman): "Bukankah Aku ini Tuhanmu?" Mereka menjawab: "Betul (Engkau Tuhan kami), kami menjadi saksi". (Kami lakukan yang demikian itu) agar di hari kiamat kamu tidak mengatakan: "Sesungguhnya kami (bani Adam) adalah orang-orang yang lengah terhadap ini (keesaan Tuhan)", . . . 172. وَإِذْ أَخَذَ رَ...