Skip to main content

Pahami dan Resapilah

 








فهم واستيعاب

Pahami dan Resapilah 



         Allah menciptakan kita sudah sesempurna mungkin, maka tetapi sedikit hambanya yang bersyukur atas semua nikmat dan karunia yang Allah berikan. Betapa banyak, bahkan tidak terhitung lagi nikmat yang telah Allah berikan kepada kita.


          Allah berfirman, "maka nikmat tuhan mana lagi yang engkau dustakan"  (Ar-rahman 13)


          Renungilah, Allah telah membuat hari - demi hari kita penuh kenikmatan tetapi sedikit sekali hambanya yang memgetahui atau tidak menyadari kenikmatan itu. Allah telah memberikan kita nikmat mempunyai mata, telinga, hidung, mulut, kaki, tangan dengan sehat sempurna.


Allah telah memberikan mata yang bisa melihat dengan jelas, bisa melihat semua objek dengan sangat jelas, maka sedikit sekali yang mensyukuri nikmat ini. 


Allah telah memberikan telinga yang sehat, telinga yang bisa mendengar suara/bunyi apapun dengan sangat jelas terdengar oleh telinga kita, maka sedikit sekali hambanya yang mensyukuri nikmat ini. 


Allah telah memberikan hidung yang sehat. Hidung yang bisa mencium berbagai aroma yang ada di dunia ini dengan jelas, maka sedikit sekali hambanya yang mensyukuri nikmat ini.


Allah telah memberikan mulut yang sehat, kaki, tangan dan sebagainya dengan sangat baik, maka sedikit sekali hambanya yang bersyukur.


            Padahal apabila Allah cacatkan sedikit saja dari nikmat mempunyai anggota badan yang sempurna tersebut, pastinya kita akan sangat bersedih atas kekurangan tersebut. Maka bersyukurlah selagi badan kita sehat, bersyukurlah selagi anggota badan kita sempurna.


Dan bersyukurlah setiap hari setiap saat dan setiap waktu. Jangan sampai kita menjadi hamba Allah yang tidak bersyukur atas semua nikmat dan karunia yang Allah berikan, dan jangan sampai kita termasuk kedalam golongan hamba-hambanya yang tidak bersyukur.



                                                                 Akhmad Zairofi

 Sumber buku : La Tahzan


@rtd

Rab 3 feb 2021




Comments

Popular posts from this blog

6 ~Penduduk Langit

                                                                          Sen 14 Des 2020 6 ~Penduduk Langit وَإِذْ أَخَذَ رَبُّكَ مِنۢ بَنِىٓ ءَادَمَ مِن ظُهُورِهِمْ ذُرِّيَّتَهُمْ وَأَشْهَدَهُمْ عَلَىٰٓ أَنفُسِهِمْ أَلَسْتُ بِرَبِّكُمْ ۖ قَالُوا۟ بَلَىٰ ۛ شَهِدْنَآ ۛ أَن تَقُولُوا۟ يَوْمَ ٱلْقِيَٰمَةِ إِنَّا كُنَّا عَنْ هَٰذَا غَٰفِلِينَ Terjemah Arti: Dan (ingatlah), ketika Tuhanmu mengeluarkan keturunan anak-anak Adam dari sulbi mereka dan Allah mengambil kesaksian terhadap jiwa mereka (seraya berfirman): "Bukankah Aku ini Tuhanmu?" Mereka menjawab: "Betul (Engkau Tuhan kami), kami menjadi saksi". (Kami lakukan yang demikian itu) agar di hari kiamat kamu tidak mengatakan: "Sesungguhnya kami (bani Adam) adalah orang-orang yang lengah terhadap ini (keesaan Tuhan)", . . . 172. وَإِذْ أَخَذَ رَ...

Review Drama Teater Koma Dengan Judul “Calon” Karya N.Riantiarno

Review Drama Teater Koma Dengan Judul “Calon” Karya N.Riantiarno      Seni pertunjukan yang berjudul “Calon” karya N.Riantiarno menggunakan pendekatan  sosiologi. Sosiologi adalah ilmu yang mempelajari hidup bersama dalam masyarakat, dan menyelidiki ikatan-ikatan antara manusia yang menguasai kehidupan itu. Namun, menurut Soerjono Soekarno mengartikan sosiologi sebagai suatu ilmu pengetahuan yang membatasi diri  terhadap persoalan penilaian. Sosiologi tidak menetapkan ke arah mana sesuatu seharusnya berkembang dalam arti  memberi petunjuk-petunjuk yang menyangkut kebijaksanaan  kemasyarakatan dari proses kehidupan bersama tersebut. Jadi kesimpulannya arti dari pendekatan sosiologi tersebut adalah suatu landasan kajian sebuah studi atau penelitian untuk mempelajari hidup bersama dalam masyarakat.  Dalam drama teater koma yang berjudul “Calon” karya N.Riantiarno dan disutradai oleh Rangga Riantiarno.  Teater ini menceritakan tentang  dua...

Ketakutan Yang Mengejar

       Kegelapan kaubuat dengan keraguan, kau yang menyalakan sumbunya, tentang keputusan saja, kau serapuh itu.     Manusia macam apa kau itu?    Melihat aib orang lain lihai, aib sendiri kau buta.     Sesal itu menari di kepalakau, kantuk pun takut tuk datangi matakau. Bingung pun mengelilingikau, lawankau itu bahaya.    Siapa yang mau menemanikau kalau begini terus sikapkau? Mengusir kekurangan diri, melemparkannya ke orang lain.    Tahu begini, lebih baik lambat asal tepat, dari pada cepat, tapi sesat. Kini terpenjara di dalam jerujikau sendiri.    Cls, Sen, 080724, 00:10, halub© #ketakutan #kegelapan #ulahsendiri     Dirikau Sebenarnya Ketika Dihadapkan Tekanan Terdahsyat    Buah diperas tetap buah. Manusia tidak begitu, Bisa berubah sesuai yang tekanan inginkan, Bisa juga lari tak kembali lagi. Pilihan dan tingkat ketakutan pasti berbeda, Satu dengan yang lain.   ...