Skip to main content

Jangan Cengeng !!

 









لا تبكي

No llores 

泣かないで !!

Nakanaide !!

Jangan cengeng !!

.

.

Terlalu banyak beberpa generasi sekarang ini, sebagian dari mereka merasa kehilangan sekali ketika perkara dunia hilang darinya, padahal di dunia hanya mampir saja dan sebentar sekali. ketika di uji dari dunianya merasa bersedih sekali, tapi kalau telat sholat jama'ah ? Sedih engga, cengar-cengir kaya engga punya dosa, sandal, jam tangan hilang galaunya ga kira-kira, apa yang menimpa generasi ini !?


Ini khusus teruntuk para pria yang ditinggal cewenya, mungkin si pria sudah terlanjur merasa memiliki sangaaat !!

Kemudian merasa kehilangan !? Kemudian nangis ... !!

What are u doing now ? 

Jangan C-e-n-g-e-n-g  !!

Dih malah nangis, nangis itu ketika flashback melihat bagaimna "Nabi" ﷺ.

Iya ketika menilik ulang bagaimana perjuangan beliau, lebih memperjuangkan masalah orang lain, ketimbang "keluarga" beliau sendiri.


Lihat ketika beliau diburu oleh musuh-musuhnya !!

Siapa yang menggantikan posisi beliau untuk menunggu rumah ? Mantu beliau sendiri ? Beliau tega ? Beliau gila ? 

Itulah contoh yang beliau berikan. Bertindak, bersikap berdasarkan "wahyu ilahi". Jadi ga usah ngerasa paling benar sendiri, dengan dalih itukan nabi, lah kita kan jauh, sedikit aja dari mode perasaan yang di contohkan beliau tidak bisa ?

Padahal lebih seperti apa rasa memiliki beliau dibanding manusia sekarang. Jauh timur ke barat tidak akan cukup.

Itu sebuah contoh ideal, coba renungkan tindakan dari manusia terakhir, nabi terakhir yang penciptapun bersholawat atasnya.


Bukannya mau merendahkan para perempuan, perempuan itu lebih banyak jumlahnya dari laki-laki, jangan kau nangis hanya 1 orang wanita yang meninggalkanmu (siapa suruh terlalu sering komunikasi haram lebih digeluti), masih sangat terlalu banyak wanita dibumi ini, jadi tolonglah ya (awas nih jangan ketawa dulu lah ya), jangan terlalu bucin ! Hidup ini bukan hanya melulu tentang wanita, perempuan, cewe, gadis, janda. Kalau itu permpuan sudah tak mau lagi kau atur dengan aturan yang berlandaskan syari'at ini, lalu dia pergi meninggalkanmu, kenapa kau malah menangis ?


Terlalu lemahnya jiwamu, jangan bucin terus yang kau taruh di segenap hatimu, kenapa bisa hanya akhwat terus yang kau letakan di kepala otak kau !? Tidak pernah terpikirkah tentang bagaimana umat ini ? Mengapa kau menjadi seperti ini bujang !? Hidup ini terlalu singkat dan remeh bila cewe melulu yang dipikirkan ! 


Hey sadar, pernahkah engkau terpikirkan tentang nasib saudara-saudara kita, di negri ini saja sudah banyak dari mereka yang hanya beratapkan langit rumahnya !?

Tidak masukkah Mereka ke dalam list tangisan yang lebih pantas kau tangisi !! Pakai logikamu nak bujang, jangan menangis lagi, jangan bersedih, jangan risau, jangan galau terus !! 


Panaskan tubuh mu, dengan bagaimana para sahabat yang telah banyak  berjuang untuk agama ini, kenapa masih menangisi masalah pribadi, emang udah umur berapa ?

"Sholuu a'la nnabiyy"... 


Lebih pantas bagi kita untuk menangis ketika mengingat betapa banyak perjuangan nabi ﷺ untuk umatnya, nangis ketika membaca kisah perjalanan beliau dibuku-buku sirah nabawiyyah yang sudah banyak berbagai penulis menorehkan betapa besarnya jasa beliau, nangis ketika beliau lebih memilih secercah keimanan yang beliau harapkan daripada kehancuran kepada umatnya, 


Masih ingat ketika beliau ditolak dakwah nya, ketika beliau menyeru penduduk thoif sampai beliau bersama zaid bin harits pedamping dakwah beliau terluka cukup parah setelah dilempari oleh penduduk thoif, tidakkah kita lebih pantas menangisi "perjuangan beliau" daripada nangisin diri sendiri yang engga kelar-kelar "me time" nya, 


518 words 








Comments

Popular posts from this blog

6 ~Penduduk Langit

                                                                          Sen 14 Des 2020 6 ~Penduduk Langit وَإِذْ أَخَذَ رَبُّكَ مِنۢ بَنِىٓ ءَادَمَ مِن ظُهُورِهِمْ ذُرِّيَّتَهُمْ وَأَشْهَدَهُمْ عَلَىٰٓ أَنفُسِهِمْ أَلَسْتُ بِرَبِّكُمْ ۖ قَالُوا۟ بَلَىٰ ۛ شَهِدْنَآ ۛ أَن تَقُولُوا۟ يَوْمَ ٱلْقِيَٰمَةِ إِنَّا كُنَّا عَنْ هَٰذَا غَٰفِلِينَ Terjemah Arti: Dan (ingatlah), ketika Tuhanmu mengeluarkan keturunan anak-anak Adam dari sulbi mereka dan Allah mengambil kesaksian terhadap jiwa mereka (seraya berfirman): "Bukankah Aku ini Tuhanmu?" Mereka menjawab: "Betul (Engkau Tuhan kami), kami menjadi saksi". (Kami lakukan yang demikian itu) agar di hari kiamat kamu tidak mengatakan: "Sesungguhnya kami (bani Adam) adalah orang-orang yang lengah terhadap ini (keesaan Tuhan)", . . . 172. وَإِذْ أَخَذَ رَ...

Review Drama Teater Koma Dengan Judul “Calon” Karya N.Riantiarno

Review Drama Teater Koma Dengan Judul “Calon” Karya N.Riantiarno      Seni pertunjukan yang berjudul “Calon” karya N.Riantiarno menggunakan pendekatan  sosiologi. Sosiologi adalah ilmu yang mempelajari hidup bersama dalam masyarakat, dan menyelidiki ikatan-ikatan antara manusia yang menguasai kehidupan itu. Namun, menurut Soerjono Soekarno mengartikan sosiologi sebagai suatu ilmu pengetahuan yang membatasi diri  terhadap persoalan penilaian. Sosiologi tidak menetapkan ke arah mana sesuatu seharusnya berkembang dalam arti  memberi petunjuk-petunjuk yang menyangkut kebijaksanaan  kemasyarakatan dari proses kehidupan bersama tersebut. Jadi kesimpulannya arti dari pendekatan sosiologi tersebut adalah suatu landasan kajian sebuah studi atau penelitian untuk mempelajari hidup bersama dalam masyarakat.  Dalam drama teater koma yang berjudul “Calon” karya N.Riantiarno dan disutradai oleh Rangga Riantiarno.  Teater ini menceritakan tentang  dua...

Ketakutan Yang Mengejar

       Kegelapan kaubuat dengan keraguan, kau yang menyalakan sumbunya, tentang keputusan saja, kau serapuh itu.     Manusia macam apa kau itu?    Melihat aib orang lain lihai, aib sendiri kau buta.     Sesal itu menari di kepalakau, kantuk pun takut tuk datangi matakau. Bingung pun mengelilingikau, lawankau itu bahaya.    Siapa yang mau menemanikau kalau begini terus sikapkau? Mengusir kekurangan diri, melemparkannya ke orang lain.    Tahu begini, lebih baik lambat asal tepat, dari pada cepat, tapi sesat. Kini terpenjara di dalam jerujikau sendiri.    Cls, Sen, 080724, 00:10, halub© #ketakutan #kegelapan #ulahsendiri     Dirikau Sebenarnya Ketika Dihadapkan Tekanan Terdahsyat    Buah diperas tetap buah. Manusia tidak begitu, Bisa berubah sesuai yang tekanan inginkan, Bisa juga lari tak kembali lagi. Pilihan dan tingkat ketakutan pasti berbeda, Satu dengan yang lain.   ...