Skip to main content

Menghafal dan memuroja'ah Al-Qur'an

 










الحفظ و المراجعة القراءن

Menghafal dan memuroja'ah Al-Qur'an



      Menghafal Al-Qur'an sesungguhnya adalah nikmat yang paling besar dari Allah. Karena dengan menghafal kita terus-menerus membaca Al-Qur'an. Dan karena terus-menerus membaca Al-Qur'an kita akan mendapatkan banyak sekali kebaikan. Membaca satu huruf dari Al-Qur'an itu dilipat gandakan menjadi 10 kebaikan. Bagaimana jika kita membaca beratus-ratus huruf di dalam Al-Qur'an, pastinya atas izin dari Allah kita akan mendapatkan banyak sekali kebaikan yang Allah berikan. Maka dari itu kita dianjurkan untuk terus-menerus membaca Al-Qur'an agar Allah memberikan banyak kebaikan dan pahala kepada kita.


      Pertanyaannya bagaimana cara kita agar bisa terus menerus membaca Al-Qur'an ? Sementara kita tidak akan bisa terus - menerus membaca Al - Qur'an kemanapun kita pergi. Jawabannya adalah dengan cara menghafalkannya. Dengan menghafal Al-Qur'an, otomatis kita bisa membaca tanpa memegang mushaf. Dan kita akan lebih mudah untuk selalu membaca Al-Qur'an kemanapun kiita melangkah. 


       Para ulama - ulama salaf terdahulu sudah dibiasakan menghafal Al-Qur'an sejak usia belia, bahkan saat didalam kandunganpun, _ibunya selalu membaca Al-Qur'an sehingga sejak dalam kandungan sudah terbiasa mendengar Al-Qur'an. Maka tak heran pada saat usia masih kecil2 mereka sudah banyak yang hafal Al-Qur'an_.


        Banyak sekali hadits - hadits nabi tentang dahsyatnya pahala bagi orang - orang yang menghafal Al - Qur'an dan juga banyak sekali Ancaman bagi seorang yang sengaja melupakan Al-Qur'an. Muhammad bin sirin pernah mengatakan "aku sangat membenci orang yang telah menghafalkan Al-Qur'an lalu ia melupakannya". 


Para ulama - ulama salaf sangat menekankan untuk selalu memuroja'ah  Al-Qur'an karena mereka tau betapa dahsyatnya ancaman bagi orang - orang yang lupa akan hafalan Al-Qur'annya. Oleh karena itu kita harus terus berusaha untuk tidak melupakan hafalan Al-Qur'an yang sudah kita hafal, dengan cara terus menerus memuroja'ah hafalan Al-Qur'an kita. Seorang ulama pernah berkata "memuroja'ah Al-Qur'an semangatnya harus 2 X lipat dibandingkan menghafal Al-Qur'an". Mudah - mudahan kita termasuk orang yang selalu membaca dan memuroja'ah Al-Qur'an dan terhindar dari adzab orang yang melupakan Al-Qur'an.




@rtd rabu 10 feb 2021

Writed by : Akhmad Zairofi

Sumber : buku "kisah kaum salaf bersama Al-Qur'an


Comments

Popular posts from this blog

6 ~Penduduk Langit

                                                                          Sen 14 Des 2020 6 ~Penduduk Langit وَإِذْ أَخَذَ رَبُّكَ مِنۢ بَنِىٓ ءَادَمَ مِن ظُهُورِهِمْ ذُرِّيَّتَهُمْ وَأَشْهَدَهُمْ عَلَىٰٓ أَنفُسِهِمْ أَلَسْتُ بِرَبِّكُمْ ۖ قَالُوا۟ بَلَىٰ ۛ شَهِدْنَآ ۛ أَن تَقُولُوا۟ يَوْمَ ٱلْقِيَٰمَةِ إِنَّا كُنَّا عَنْ هَٰذَا غَٰفِلِينَ Terjemah Arti: Dan (ingatlah), ketika Tuhanmu mengeluarkan keturunan anak-anak Adam dari sulbi mereka dan Allah mengambil kesaksian terhadap jiwa mereka (seraya berfirman): "Bukankah Aku ini Tuhanmu?" Mereka menjawab: "Betul (Engkau Tuhan kami), kami menjadi saksi". (Kami lakukan yang demikian itu) agar di hari kiamat kamu tidak mengatakan: "Sesungguhnya kami (bani Adam) adalah orang-orang yang lengah terhadap ini (keesaan Tuhan)", . . . 172. وَإِذْ أَخَذَ رَ...

Review Drama Teater Koma Dengan Judul “Calon” Karya N.Riantiarno

Review Drama Teater Koma Dengan Judul “Calon” Karya N.Riantiarno      Seni pertunjukan yang berjudul “Calon” karya N.Riantiarno menggunakan pendekatan  sosiologi. Sosiologi adalah ilmu yang mempelajari hidup bersama dalam masyarakat, dan menyelidiki ikatan-ikatan antara manusia yang menguasai kehidupan itu. Namun, menurut Soerjono Soekarno mengartikan sosiologi sebagai suatu ilmu pengetahuan yang membatasi diri  terhadap persoalan penilaian. Sosiologi tidak menetapkan ke arah mana sesuatu seharusnya berkembang dalam arti  memberi petunjuk-petunjuk yang menyangkut kebijaksanaan  kemasyarakatan dari proses kehidupan bersama tersebut. Jadi kesimpulannya arti dari pendekatan sosiologi tersebut adalah suatu landasan kajian sebuah studi atau penelitian untuk mempelajari hidup bersama dalam masyarakat.  Dalam drama teater koma yang berjudul “Calon” karya N.Riantiarno dan disutradai oleh Rangga Riantiarno.  Teater ini menceritakan tentang  dua...

Ketakutan Yang Mengejar

       Kegelapan kaubuat dengan keraguan, kau yang menyalakan sumbunya, tentang keputusan saja, kau serapuh itu.     Manusia macam apa kau itu?    Melihat aib orang lain lihai, aib sendiri kau buta.     Sesal itu menari di kepalakau, kantuk pun takut tuk datangi matakau. Bingung pun mengelilingikau, lawankau itu bahaya.    Siapa yang mau menemanikau kalau begini terus sikapkau? Mengusir kekurangan diri, melemparkannya ke orang lain.    Tahu begini, lebih baik lambat asal tepat, dari pada cepat, tapi sesat. Kini terpenjara di dalam jerujikau sendiri.    Cls, Sen, 080724, 00:10, halub© #ketakutan #kegelapan #ulahsendiri     Dirikau Sebenarnya Ketika Dihadapkan Tekanan Terdahsyat    Buah diperas tetap buah. Manusia tidak begitu, Bisa berubah sesuai yang tekanan inginkan, Bisa juga lari tak kembali lagi. Pilihan dan tingkat ketakutan pasti berbeda, Satu dengan yang lain.   ...