Skip to main content

Lucu hidup ini, (puisi dan motivasi)

 








  مضحك هذه الحاية، الشعر و التحفيز

Lucu hidup ini



Mungkin sebagian meronta ingin segera menepi dari kemilaunya hari,

Raga ternyata terlihat sangat menikmati walau berada di tengah hari,

Kalam ini dusta yang berkepanjangan tanpa mengerti kapan kan berhenti,


Aku pergi menuju pagi

Dia pergi di sore hari

Dan ternyata kita belum menyadari

Bukan untuk bersama lagi


Harapan banyak sekali dari diri ini

Dari dia, juga yang terlalu banyak mengingini

Ternyata semua hanya proses menuju sesak hati

Teruntuk pagi dan sore yang trus berselisih tanpa henti


Tidak akan bertemu walau hanya untuk berucap akusisi

Semua bisa bicara, bicara sesuka hati 

Bukan, bukan tentang ego diri

Hanya tentang kebodohan yang tak mau pergi


Kami memang bukan seperti siapa yang banyak di soroti

Kami hanya recehan sumilir angin yang lebih baik pasi

Lalu hilang tanpa memberikan arti bagi generasi

Terpaksa, hanya karena iba diri lebih mendominasi


Bukan tentang cinta atau suka padanya 

Kasihan sekali sepatu kiri sudah dinodai 

Seakan tanpa arti, dan perpisahan harus terjadi

Sekat pekat itu semakin jelas menjadi-jadi


Pertanda awan gelap akan segera mengakhiri 

Mungkin terlau fokus ke hal yang belum di dapati

Sedangkan yang sudah di dapat kerap abai

Padahal harus nya fokus ke yang sudah di dapat 60%

Dan ke yang belum di dapat 30%

10 % buat mengadili diri sendiri setiap hari 


Minyak wangi melati harus lesatri biar diri makin ingat mati,

Kalau tidak, diri akan merasa hidup terus, 

tanpa ada ngeri bagaimana nanti mati !!

Ketika lauk berlimpah bingung,lucunya hidup ini

Tidak ada laukpun bingung,tetap trus di bikin lucu hidup ini

Belum nikah galau sekali hari-hari

Sudah menikah bertambah banyak lagi galau di hampir tiap hari.


Memang mau dikemanakan kepingan hidup ini,

Ke jurang kebahagiaan atau kemelaratan penuh kesedihan,

Lucunya hidup ini hujan datang risau tiba

Kemarau datang gelisah pun menerpa,

Mau seperti apa, sebercanda itukah, hidup ini lucu 


Diri ini meronta ingin segera menepi dari kemilaunya hari,

Raga ternyata terlihat sangat menikmati walau berada di tengah hari,

Kalam ini dusta yang berkepanjangan tanpa mengerti kapan kan berhenti,


Ada keluarga yang telah lama menemani tanpa tapi,

Menerima tanpa melihat kondisi diri,

Tanpa berharta atau bertahta, bahkan berwanita, mereka tetap ada untuk temani diri,

Hidup di dunia ini lucu, semua hampir penuh tipu-tipu,

Tapi terkadang diri sadar untuk sesaat dari berbagai tipu,

Lalu kumat lagi menelan tipuan dusta tanpa malu-malu


Lucunya hidup ini, seorang ayah pergi pagi sekali, sebelum melihat anaknya bangun di waktu pagi,

Ketika pulang sang anak, bahkan istripun kadang sudah terlelap tidur lagi, Ooo... Alangkah lucunya hidup ini,

Apa sebenarnya arti dan maksud dari semua rotasi yang dijalani ??!!


415 kata, pada kata "dijalani". Benar-benar lucu hidup ini,

Tapi diri tetap kukuliti tanpa henti,

Sebelum yang lain menguliti diri ini,

Letih, lelah, lemah, peluh semua dirasa di hidup yang lucu ini


Ada Seorang ibu hari ini, ya mengharap anak laki-lakinya bisa seperti khabib normagedov, 

Tapi hari-hari, si anak hanya dibekali gadget tanpa henti,

Lau dibiarkan bermain hago beserta game² lain tanpa peduli harapan yang pernah di lontarkan olehnya,


Semua seperti omong kosong belaka, tanpa bagaimana harus mawas diri, berkata dan berkata, 

tapi realitanya masih jauh dari kata,

Keinginan hanya keinginan yang terucap tanpa ada langkah pasti walau hannya setapak untuk realisasi




517 word

Sel 2 feb 2021 

@ rtd, 19:24


Comments

Popular posts from this blog

6 ~Penduduk Langit

                                                                          Sen 14 Des 2020 6 ~Penduduk Langit وَإِذْ أَخَذَ رَبُّكَ مِنۢ بَنِىٓ ءَادَمَ مِن ظُهُورِهِمْ ذُرِّيَّتَهُمْ وَأَشْهَدَهُمْ عَلَىٰٓ أَنفُسِهِمْ أَلَسْتُ بِرَبِّكُمْ ۖ قَالُوا۟ بَلَىٰ ۛ شَهِدْنَآ ۛ أَن تَقُولُوا۟ يَوْمَ ٱلْقِيَٰمَةِ إِنَّا كُنَّا عَنْ هَٰذَا غَٰفِلِينَ Terjemah Arti: Dan (ingatlah), ketika Tuhanmu mengeluarkan keturunan anak-anak Adam dari sulbi mereka dan Allah mengambil kesaksian terhadap jiwa mereka (seraya berfirman): "Bukankah Aku ini Tuhanmu?" Mereka menjawab: "Betul (Engkau Tuhan kami), kami menjadi saksi". (Kami lakukan yang demikian itu) agar di hari kiamat kamu tidak mengatakan: "Sesungguhnya kami (bani Adam) adalah orang-orang yang lengah terhadap ini (keesaan Tuhan)", . . . 172. وَإِذْ أَخَذَ رَ...

Review Drama Teater Koma Dengan Judul “Calon” Karya N.Riantiarno

Review Drama Teater Koma Dengan Judul “Calon” Karya N.Riantiarno      Seni pertunjukan yang berjudul “Calon” karya N.Riantiarno menggunakan pendekatan  sosiologi. Sosiologi adalah ilmu yang mempelajari hidup bersama dalam masyarakat, dan menyelidiki ikatan-ikatan antara manusia yang menguasai kehidupan itu. Namun, menurut Soerjono Soekarno mengartikan sosiologi sebagai suatu ilmu pengetahuan yang membatasi diri  terhadap persoalan penilaian. Sosiologi tidak menetapkan ke arah mana sesuatu seharusnya berkembang dalam arti  memberi petunjuk-petunjuk yang menyangkut kebijaksanaan  kemasyarakatan dari proses kehidupan bersama tersebut. Jadi kesimpulannya arti dari pendekatan sosiologi tersebut adalah suatu landasan kajian sebuah studi atau penelitian untuk mempelajari hidup bersama dalam masyarakat.  Dalam drama teater koma yang berjudul “Calon” karya N.Riantiarno dan disutradai oleh Rangga Riantiarno.  Teater ini menceritakan tentang  dua...

Ketakutan Yang Mengejar

       Kegelapan kaubuat dengan keraguan, kau yang menyalakan sumbunya, tentang keputusan saja, kau serapuh itu.     Manusia macam apa kau itu?    Melihat aib orang lain lihai, aib sendiri kau buta.     Sesal itu menari di kepalakau, kantuk pun takut tuk datangi matakau. Bingung pun mengelilingikau, lawankau itu bahaya.    Siapa yang mau menemanikau kalau begini terus sikapkau? Mengusir kekurangan diri, melemparkannya ke orang lain.    Tahu begini, lebih baik lambat asal tepat, dari pada cepat, tapi sesat. Kini terpenjara di dalam jerujikau sendiri.    Cls, Sen, 080724, 00:10, halub© #ketakutan #kegelapan #ulahsendiri     Dirikau Sebenarnya Ketika Dihadapkan Tekanan Terdahsyat    Buah diperas tetap buah. Manusia tidak begitu, Bisa berubah sesuai yang tekanan inginkan, Bisa juga lari tak kembali lagi. Pilihan dan tingkat ketakutan pasti berbeda, Satu dengan yang lain.   ...