Skip to main content

Posts

Showing posts from April, 2021

Aku bersama semua orang

  Aku bersama semua orang  Aku berteman dengan siapa aja kok ? Watak peduli sesama Watak bagus watak "saya benar"     Mungkin awalnya biasa, tapi dari situ dimulainya cerita    Kita cinta karena sering jumpa    Bukan salah kita, tapi salah mereka yang tak suka    Pepatah cinta bilang; 'cinta takkan salah' Walau makna itu tidak sepenuhnya benar Yang salah adalah, salah menjaga hati dan mata, Dengan keabaian itu jadilah sebuah petaka Hingga keraskan hati tuk menerima petuah kata bijaksana    Dunia perwatakan telah memlai ceritanya sejak dulu kala, lama sekali sebelum ada mesin ketik, sebelum ada pensil dan pena, sebelum ada sepidol, sebelum ada kapur, apalagi proyektor hingga saat kini dengan berbagai latar belakang masing-masing dari tiap dokumentasi bagaimana watak itu bermula, sampai ada saat ini ilmu jiwa, dan ilmu jiwa itu sendiri berawal dari ketertarikan si penemu sekaligus pengembang ilmu perwatakan itu sendiri, sehi...

Mereka juga manusia #1

     Mereka juga manusia #1    Zig punya 3 teman dengan kisah hampir sama,  pertama pak  lostid, dia punya masalah dengan keluarganya'' (terutama istrinya), yang akhirnya merembet ke anak-anaknya, karena jiwa seorang ibu seperti satu dengan anaknya, terutama anak pertamanya. Masalahnya pak lostid punya istri bukan hanya satu, dan dia peroleh istri kedua, ketiga, dst tanpa pengetahuan istri pertama, tapi tetap dalam kerangka pernikahan yang tercatat di k.u.a. istri pak lostid yang pertama minta cerai, karena sudah terlalu sakit dia dibuat oleh pak lostid, pak lostid enggan menceraikan istrinya, karena dia mengerti bagaimana karakter istri pertamanya ini, bila tanpanya, sulit tuk penuhi kebutuhan anak-anaknya, karena istri pak lostid tipikal sedikit sorob*, sedikit aja engga banyak kok.     Makanya walaupun istrinya minta cerai, ia tak mengabulkan dan menganggapnya seperti tindakan ceroboh. Meski pak lostid miliki banyak istri, i...

Naluri kebaikan

  Naluri kebaikan Rutinitas pekanan redsu adalah ngajar anak-anak marjinal disebuah Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat. Hari itu tepatnya hari sabtu pagi jam 8.30, anak-anak yang hadir pun lumayan banyak, sekitar 30 anak, dengan berbagai latar belakang yang mungkin pembaca tidak sampai sefrekuensi seperti mereka. Ada beberapa anak yang terlihat tertata dari penampilan, ada juga yang terlihat berantakan. pernah redsu menanyakan tentang aktifitas harian ke seorang anak yang terlihat rapi dan tertata,  "kamu, apa kegiatan selain hari sabtu dan ahad ?"  "Saya biasa bunuh orang Pak, Ngesex bebas."  Tersentak mendengar jawaban spontan dari anak itu, tapi saya berusaha tenang dan memposisikan seakan saya bertemu dengan orang seperti itu bukan untuk yang pertama kalinya, Saya pun mencoba memberikan pencerahan arti cinta diri sendiri,  "oh begitu sibuk ya aktifitasmu, keiinginan mu melangkahkan kaki ke lembaga belajar yang kecil ini adalah bentuk rasa cinta mu kepada dir...

Kegelapan yang membentang

Kegelapan yang  membentang  walaupun kegelapan membentang luas di lereng ini,  Tidak begitu penting mengikuti apa yang sedang ramai dibincangkan, Belum tentu juga itu hal yang cocok untuk dilakukan,  Atau malah akan berakibat malu bila dipaksakan, karena memang tidak pantas. Buat apa juga merasa pantas dengan takaran orang lain. Tiap orang punya takarannya masing-masing, Terkadang baru punya takaran tertentu yang membuat decak kagum orang sekitar, Langsung menganggap orang yang belum seperti dirinya dengan sebuah sangkaan "jadi orang yang rata-rata kebanyakan orang, itu jalan hidupmu ya?" Hebat betul ya, seperti bangga sekali, merasa lebih baik ? Kalau merasa lebih baik kenapa tidak segera saja tuntaskan masalah ekonomi di negri ini, tidak usah banyak omong "jadilah manusia 5% dari populasi 95%. Sekilas keren si, tapi memang yang merasa  5% ini, apa saja sih yang sudah mereka lakukan ? Emang udah berapa loker yang diciptakan ? Jadilah manusia 5% yang visoner pen...

Jadi diri sendiri

  Jadi diri sendiri aku sedang mencari alasan tuk bisa menjadi diriku sendiri,  Biarlah keadaan sekitar memaksa lupa akan diri ini, Aku takkan pedulikan lagi, walau sempat termakan omongannya, Rumit sekali keinginan zaman ini, tiada habisnya menyiksa. Hari itu jam 23.56, sulit rasanya tumpahkan cerita di ujung malam. Lelah telah menguasai inti otak hingga berat sekali huruf tersusun. Mata sudah pedih menatap layar, perjalanan untuk menjadi pro masih jauh. Tak apa jauh, kaki sudah mulai menapak, langkah harus dilanjutkan, meski sehari hanya setapak. Perih itu nyata, mungkin besok, tulisan ini akan bermetamorfosa, ke cerpen 750-1300 kata yang penuh makna. Aku akan mencoba tuk kumpulkan kata yang terkandung makna,  Makna yang tak tampak dan tampak,  Lagi-lagi dia bertanya dengan gaya penguasa materi, permata tempatnya. Tiada sesal, hanya masih berat tuk akui pengalamannya. Karena ia bukan karakter favorit. Kepedihan itu pasti, pahala kan menetap. Semua hanya sebentar, b...

Investasi bikin kaya

  Investasi bikin kaya Yang dikira belum tentu ketara Yang dicinta belum tentu setia Karena syarat cinta harta melimpah Bila sedikit harta, cinta hanya dusta Kita suka berdusta pada masa Lupa usia, raga telah tua dan mulai pudar Hanya karena dicerca kamu jadi begitu Hanya karena mereka berkata tiada guna Engkau termakan permainan mereke Mereka hanya inginkan deritamu Bukan bahagiamu, karena mereka berkata Tanpa ada rasa emapati dan simpati  Yang dipikir hanya karena usia Padahal usia hanya usia Realita lebih gila dari usia Sekarang sesuatu yang lebih dalam dari duka menerpa Hanya karena ikuti kata mereka  Betapa ruginya engkau merasa harus mereka  Putus asa, lebih dari itu yang dirasa. "Demikian pembacaan puisi dari radio trafag, terima kasih ninga yang telah hadir di sebagai bintang tamu kita," "Aku sirag, yang kebetulan bertugas hari ini di radio kesayangan kita semua, radiiiioooo trafag, ok teman-teman ... Semua ... Mari kita simak siapa sih ninga itu sebenarnya.....

Kategori 3 juz dan 1 juz

Kategori 3 juz dan 1 juz . Temu darat dipaksakan, sebenarnya tidak ingin, karena kaki belum pulih semula. Cerita yang didengar menguatkan langkah, Melupakan enggan didepan. Hari itu cerah di pagi sampai hampir jam 1 siang, setelahnya sudah mulai meredam. Bukan diam hanya redam semangat yang dulu menyala, Hampir pudar, tak sempat didapat. Tak mampu makin terlihat di pelupuk mata, Rasa percaya itu mendekati pudar. Tidak ada tujuan lain, hanya ingin menjalankan apa yang diperintahkan. Semua, rasa, semua kuasa, semua angan, semua ambisi, haruskah dihabisi pula. Perjalanan itu sebentar, hanya 1 jam setengah tak sampai, pikiran berkelabut ke banyak kondisi dan situasi. Tapi sebelum semua pupus tak bertepi, Ada satu cahaya yang tidak akan pernah sunyi, cahaya itu cahaya percaya kuasa ilahi. Sesampainya disana, tamu mulia menggetarkan hati, sangat terasa hari-hari terlalu banyak dilalui dengan sedikit arti. ...     Asyraf 7 th hafal Qur'an 4.5 th mengalami delay hnya krena ipad 6 th d...

ALASAN, TETAP

  ALASAN, TETAP Tiap orang punya alasannya sendiri Meski tidak terlalu berarti bagi mereka pribadi Alasan tuk tetap jadi diri sendiri Tanpa warna dari luar diri Mudah nampaknya, tapi berat realisasi Walau gelap tak kunjung menepi Semua jalan halal akan digeluti Penat, lelah, prustasi sudah biasa temani diri Ada yang katakan itu semua percuma tanpa arti Gelap membentang menutupi jalan, jauh dari lari Seperti berjalan di tempat tanpa henti Benarkah semua upaya halal telah digeluti? Atau hanya alasan tuk menutup diri. Ada banyak hal pula yang tidak harus dihadiri Terkadang hari-hari di lalui tanpa dipikirkan dengan penuh arti "Yang penting" lebih mendominasi  Padahal alurnya haruslah berarti Bila hanya yang penting, seperti budak prustasi tanpa arti Masing-masing punya arti tuk jalani hari Hanya merasa lebih tinggi yang membuat emosi Tiadalah yang tinggi, hanya karena lebih dahulu dilalui Semua rendah, semua saling butuh, hanya perasaan saja yang merasa lebih tinggi Nyatanya tid...

Investasi bodong !?

  Investasi bodong !? Yang dikira belum tentu ketara Yang dicinta belum tentu setia Karena syarat cinta harta melimpah Bila sedikit harta, cinta hanya dusta Kita suka berdusta pada masa Lupa usia, raga telah tua dan mulai pudar Hanya karena dicerca kamu jadi begitu Hanya karena mereka berkata tiada guna Engkau termakan permainan mereke Mereka hanya inginkan deritamu Bukan bahagiamu, karena mereka berkata Tanpa ada rasa emapati dan simpati  Yang dipikir hanya karena usia Padahal usia hanya usia Realita lebih gila dari usia Sekarang sesuatu yang lebih dalam dari duka menerpa Hanya karena ikuti kata mereka  Betapa ruginya engkau merasa  Putus asa, lebih dari itu yang dirasa. "Demikian pembacaan puisi dari radio trafag, terima kasih ninga yang telah hadir di sebagai bintang tamu kita," "Aku sirag, yang kebetulan bertugas hari ini di radio kesayangan kita semua, radiiiioooo trafag, ok teman-teman ... Semua ... Mari kita simak siapa sih ninga itu sebenarnya... Ninga... Sil...

Invest ku

  Invest ku Beberpa orang tua inginkan penerus tuk masa depan Tak sedikit dana digelontorkan untuk sang anak demi masa depan Harapan itu trus tumbuh, sampai usia masuk fase sepuh Tak sedikit pula yang jauh dari harapan orang tua Sedih memang, karena bukan lagi harta yang jadi taruhan Usia sudah pasti tergerus dan terkuras demi masa depan anak Tak sedikit para anak menganggap orang tua hanya sumber dana Mereka merasa orang tua belum mengerti, bahkan tak kan pernah mengerti Masa sudah tentu lewat dan berlalu dengan cepat,  Tapi anak yang hanya ingin dimengerti, tak akan pernah mau bagaimana arti "mengerti" Orang tua pasrah, dengan tertatih, langkah, dan senyum dikerahkan Harapan itu pupus, hilang, musnah ditelan angin, masa depan pasti datang dan menghilang Hanya ingin, sedikit saja rasa sopan dan kelembutan kata dari para anak, Nyatanya, dua respon itu amat langka, bahkan nyaris musnah Senyum, dan tawa itu pudar, tiada tara, harap hanya lelap oleh masa Para anak, hanya ingin o...

Etalase yang utuh #2

  Etalase yang utuh #2 Eric merasa di udek-udek perasaannya. Dia merasa senang, disis lain dia juga merasa bingung, karena belum lagi siap "biaya" ini itu. Pasti banyaaaak gumamnya resah. Gimana ini, kalau aku telepon bapak dan ibu ....  "Memang mereka sudah rela aku menikah?, sedangkan adik-adikku banyak, 8 orang jumlahnya". Ahkhhhhh.... Erik pun sangat risau, "Ya Rabb tolonglah aku... Aku yakin, aku hancur tanpaMu, aku yakin seyakin-yakinnya aku lebur dengan kondisi yang baru seperti ini, bila tanpaMu, semakin tenang semakin reda risau eric, dan dia menutup kata dan perasaan risaunya, 'aku sangat yakin tanpa petunjukmu aku binasa' dia mulai merebahkan sejenak tubuhnya sambil berpikir dengan tenang."  Mereka sangaaat banyak, sangking banyaknya, aku ... Tak tega memilih jalan menikah ini, aku yakin mereka akan merasa kehilanganku, karena aku tau bagaimana mereka, dan mereka pun tau bagaiman aku, tapi kondisi ini sudah membuatku terpojokkan, seakan ...

Dipermainkan.

  Dipermainkan. Dimainkan dan dipermainkan, apa bedanya? dipermainkan  satu tingkat lebih atas dari dimainkan. Sebenarnya engga usah marah-marah juga kalau responnya serasa dipermainkan. Coba evaluasi diri, benar belum, atau masih main-main, belum Bisa serius, bercanda trus. Banyak hal, Dalam banyak hal. Terutama dengan sang Pencipta, pernah sampai kesitu merasakannya? Atau lebih menyalahkan Orang lain? Melakukan perbaikan terhadap pencipta, Sudah betul-betul atau hanya main-main. Suatu saat diulangi lagi dan lagi, ngerasa Mempermainkan pencipta ? Atau tidak ? Dengan minta maaf palsu, besok ulang lagi. Atau bahkan sudah menjadi suatu kesadaran, buat jahat dengan sadar, nanti minta maaf bohongan. Orkun dan mer yang telah menjadi korban "permainan" ini. Tapi Mereka menganggap biasa, seperti bukan pertama kalinya. Mereka menanggapi dengan dingin, terutama 'mer'. Berbeda dengan 'orkun', ia sedikit kaget dan hampir terbawa ke "permainan bodoh dan ceroboh"...

Berpikir dan berkata buruk !!

  Berpikir dan berkata buruk !! Berkas demi berkas di jelajahi, ada satu berkas yang mengundang perhatian, perlahan diangkat, coba dilihat. Luar biasa itu berkas yang memberikan "energi terpendam, yang semua orang memilikinya." Tapi lupa, dan kenapa engga sempat mikir sampai kesitu. Kesempitan itu ada, keputus asaan pasti ditemui, perasaan hancur serasa tak tau arah pasti pernah dirasa. Tapi kenapa, hal itu trus berulang dirasakan, bukankah kejadian yang pertama sudah memberikan pelajaran yang sangat diingat, bahkan sulit, atau bahkan terukir abadi dalam diri, bahwa diri "pernah hancur." Pengusaha, pekerja biasa, buruh harian, para pelajar, para pekerja yang kehilangan kerjaan, orang-orang yang belum dapat pekerjaan (padahal mulut-mulut tajam trus menerkam, dan diri hanya inginkan pekerjaan apa saja yang penting halal, tapi belum kunjung datang). Penghafal yang selalu kesal, karena yang dihafal tak nempel-nempel, bahkan jauh dari kata "kekal". Atau karena ...

Panas satu

  Panas satu Hanya satu yang bermasalah tapi noraknya bukan main, Hanya berani lewat perantara, coba bilang langsung, tanpa Perantara, berisik, jangan terlalu cengeng lah !! Boleh cengeng tapi jangan berlebihan "tenryubito !!!" Emang bisa nyontohin yang benar !!! "Omdo kali bisanya !!" Orang seorang aja yang ngerasa terusik, pakai tameng orang banyak, ke mall aja gih !! 2,3,4,5 jam umpel-umpelan, ga ada corona di sana mah, corona hanya ada di masjid. Kalau keberatan, sholat di rumah aja. Ya tapi jangan pakai mukena juga sholatnya, kecuali yang perempuan. Bukan jutek, bukan. Hanya Ke gramedia, 2-3 jam, ber ac, enjoy aja, di masjid engga pakai ac, orang tujuan minta ampun, perbaiki rohani, "corona lebih demen masjid, daripada mall." Judes lu ya !!, engga judes, baru belajar memakai otak aja, karena udah lama nih otak kita rebahan trus. Banyak pelajaran setelah kejadian. Makin jelas siapa yang Seperti itu dan seperti ini. Bikin "eneg aja." Jangan mu...

Panas di depan

  Panas di depan Kenapa begitu bercucuran hari ini, tapi tak mengapa, semua akan baik-baik saja, yakin saja yang telah ditetapkan pasti yang paling terbaik untuk dilalui. Percuma ngeluh sama manusia, manusia juga masih bingung tuk memastikan besok berjalan atau tidak rencananya. Rupawan dan sepadan, penyejuk di balik siksaan. Tetap berjalan walau pelan dengan langkah gontai, akan ada hari berjalan lebih sulit dari hari ini. Tidak tau kapan itu kan datang. Rangga pergi, hingga lupa cara menepi Rara datang hampir semua terpatri  Kadang "kata-kata kasar terpaksa betul harus diucapkan, karena kondisi yang memunculkan kata dengan paksa" Lemas dan pupus setelah kata-kata kasar terlontar, Masih manusia biasa yang meyakini tuhan maha esa tiada tara selamanya. Tidak lancar, tidak usah sok pintar ... Mundurlah dan persiapkan dengan benar. Ini bukan ajang tenar, tapi bagaimana tampilkan bukti yang benar Khayalan tidak akan menjadikan apa-apa tanpa serius tuk jadikan keadaan. Tertatih-ta...

engga enak !?

    engga enak !? Patah, Jatuh, Sesal, Prustasi, semua dilampiaskan Tanpa pikir bagaimana kesudahan Angin menderu, bukan berarti harus seru selalu Angin berhembus tenang, belum pasti tenang Pelampiasan yang salah, penuh khayalan Habiskan waktu dalam ikatan rumit yang tak ada saling Hanya karena kata mereka yang terpaksa diikuti, Hati lebih tau mana yang harus lebih digeluti Kata engga enak, lagi-lagi jadi tameng basi. Kecereobohan dan kebodohan yang lebih diminati Ditutup bagaimana pun, pasti teramati Dunia ini, disini yang tidak terlihat hari ini, esok mungkin bisa Atau lebih dianggap biasa, yah memang lebih dari biasa Hanya biasa, tiada yang istimewa Sekedar engga enak dan penasaran bodoh Diri malu dan gengsi akui batasan yang jauh dari realita Sikap bodoh dan salah yang trus menggrogoti Pikirlah, otak bisa jauh menerka Hanya saja lupa lebih disuka Habiskan waktu tuk ikatan yang seperti siksaan Cengeng ... Semua punya porsi Setiap orang miliki porsi yang berbeda Kenapa harus...

Soal Lomba Kategori 3 juz: 28,29, & 30 50 Soal (hlb©)

  Soal Lomba Kategori 3 juz: 28,29, & 30 50  Soal  (hlb©) (I). 1.   ......وَٱلَّذِینَ یُظَـٰهِرُونَ مِن نِّسَاۤىِٕهِمۡ ثُمَّ یَعُودُونَ لِمَا قَالُوا۟ فَتَحۡرِیرُ [سورة المجادلة 3] 2.  ........یَوۡمَ یَبۡعَثُهُمُ ٱللَّهُ جَمِیعࣰا فَیُنَبِّئُهُم بِمَا عَمِلُوۤا۟ۚ [سورة المجادلة 6] 3. یَـٰۤأَیُّهَا ٱلَّذِینَ ءَامَنُوۤا۟ إِذَا تَنَـٰجَیۡتُمۡ فَلَا تَتَنَـٰجَوۡا۟ بِٱلۡإِثۡمِ وَٱلۡعُدۡوَ ٰ⁠نِ .........وَمَعۡصِیَتِ ٱلرَّسُولِ [سورة المجادلة 9] 4. ......یَـٰۤأَیُّهَا ٱلَّذِینَ ءَامَنُوۤا۟ إِذَا قِیلَ لَكُمۡ تَفَسَّحُوا۟ فِی ٱلۡمَجَـٰلِسِ [سورة المجادلة 11] 5.  .......ءَأَشۡفَقۡتُمۡ أَن تُقَدِّمُوا۟ بَیۡنَ یَدَیۡ نَجۡوَىٰكُمۡ صَدَقَـٰتࣲۚ [سورة المجادلة 13] 6. .......لَّن تُغۡنِیَ عَنۡهُمۡ أَمۡوَ ٰ⁠لُهُمۡ وَلَاۤ أَوۡلَـٰدُهُم مِّنَ ٱللَّهِ شَیۡـًٔاۚ [سورة المجادلة 17] 7. ......ٱسۡتَحۡوَذَ عَلَیۡهِمُ ٱلشَّیۡطَـٰنُ فَأَنسَىٰهُمۡ ذِكۡرَ ٱللَّهِۚ [سورة المجادلة 19] 8. ........كَتَبَ ٱللَّهُ لَأَغۡلِبَنَّ أَنَا۠ وَرُسُلِیۤۚ [سورة المجادلة 21] 9. هُوَ ٱلَّذِیۤ أَخۡرَج...

Dakwah Pada Masa Abu Bakar #3

   Biografi Abu Bakar Abu Bakar dari kabilah Taim bin Murrah bin Ka’b. nasabnya bertemu dengan nabi pada Adnan. Setiap kabilah yang tinggal di Mekah punya keistimewaan tersendiri, yakni ada  tidaknya hubungannya dengan sesuatu jabatan di Ka’bah. Untuk BanuTaim bin Murrah menyusun masalah diat (tebusan darah) dan segala macam ganti rugi. Abu Bakar bernama Abdullah ibnu Abi Quhafah At-Tamimi. Abu Quhafah nama sebenarnya Usman bin Amir, ibu Abu Bakar disebut Ummul Khair, sebenarnya bernama Salma binti Sakhr bin Amir.  Di masa jahiliah bernama Abdul Ka’bah, lalu ditukar oleh Nabi menjadi Abdullah Kuniyahnya Abu Bakar. Beliau diberi kuniyah Abu Bakar karena dia mula-mula sekali masuk Islam. Ada juga yang mengatakan bahwa tadinya ia bernama ia bernama Atiq, Dinisbahkan pada nama Ka’bah yang lain, yakni al-Baitul ‘Atiq atau “Rumah Purba”. Kata Atiq berarti juga “yang dibebaskan karena dari pihak ibunya tak pernah ada anak laki-laki yang hidup. lalu ibunya bernazar jika ia m...

Dakwah Pada Era Abu Bakar (2)

  Dakwah Pada Era Abu Bakar #2 Semenjak dakwah secara diam-diam, beliau, "Abu Bakar telah berhasil mengajak sahabat-sahabatnya untuk masuk islam, diantaranya : Utsman bin Affan,  Zubair bin Awwam, Abdurrahman bin Auf, Sa’ad bin Abi Waqqash, dan Thalhah bin Ubaidillah. Dulu pun Abu bakar telah lama dikenal oleh pejuru makkah sebagai penakwil mimpi. Pernah suatu ketika beliu di datangi khalid, seorang putra penguasa syam yang menanyakan perihal mimpi yang membuatnya gelisah. Ia bermimpi berdiri di tepi jurang besar yang di bawahnya ada kobaran api yang besar, lalu, ayahnya datang mencoba untuk mendorongnya, keduanya pun bergulat di ujung jurang, ketika  itu ia merasa ada yang yang menarik pinggangnya agar selamat dari jurang yang di penuhi kobaran api dan melawan upaya ayahnya, setelah berbalik badan yang menyelamatkan adalah Al-Amiin, maka setelah itu aku terbangun. "Selamat atasmu yang menyelamatkan engkau adalah Rosululloh, akhirnya khalid putra penguasa syam pun masuk i...

Manis di awal *3

  Manis di awal Ada perkiraan awal hingga akhir manisnya tak kan lekang Semua orang berlalu lalang hanya bagian godaan Hanya karena keinginan yang belum matang, Tiada kebanggan, yang rupa hanya kehinaan Sesal yang mendalam ke relung jiwa Sapaan orang seperti cacian yang tiada ujung Karena orang-orang berlalu lalang lalu ingin pun datang Nyatanya..  Kemampuan tak sepadan dengan keinginan Hampa meresap sangat dalam di jiwa  Diri kian pupus dan pudar hilang ditelan bencana Sebenarnya manis itu tetap ada, ia hanya menyesuaikan Ia tak beranjak, hanya anak itu yang telah menginjak Seperti surya yang semakin tua Batas surya pun makin tipis merana Bukan karena sudah usia, hanya lupa berkaca !! Ingin dan Siap Ingin itu hanya petaka dusta Semakin dituruti semakin menggrogoti Semakin dipelihara semakin lupa diri.  Ingin seperti harus dilempar jauh ke dalam laut dan hilang Siap sangat jauh, tapi ingin lebih dulu melangkahi Menipu di kota nyatanya desa yang menderita Kota itu sed...