Racun penyetaraan gender
Sangat terlarang :
- berteman dengan manusia yang memusuhi agama
- mengusir dari kampung halaman
- menyuruh orang lain membantu "pengusiran" kita, eh malah bangga sekali berteman dengan penindas.
Have u brain are u ?
Jieun Baek, penulis North Korea's Hidden Revolution. "Makin banyak perempuan yang memasuki dunia kerja dan banyak yang mengalami perlakuan buruk, terutama pelecehan dan kekerasan seksual."
Morillot mengatakan bahwa ketika dia membicarakan masalah pemerkosaan di kalangan tentara dengan tentara perempuan, "kebanyakan mengatakan hal itu terjadi pada orang lain." Tidak ada yang mengaku pernah mengalaminya secara pribadi.
Nampak bagus ya, bebas tapi hancur !! Begini akibatnya bila perasaan dituruti. Yang berujung rasa "hancur" sampai mati !!
Tidak pernahkah terpikirkan oleh mereka yang masih punya otak !! Bagaimana Nabi ﷺ beserta para istrinya hidup ?
Memang mereka pernah menuntut tentang penambahan harta, tapi dengan itu Allah menurunkan ayat, mari kita lihat dengan mata yang masih dipercayakan untuk dipergunakan (dengan baik) 33. 28-29, kalau bukan kejadian yang menimpa Nabi ﷺ adalah hal yang penting untuk dipelajari umatnya, buat apa Qs. Al-ahzab : 28-29 diturunkan ?
(یَـٰۤأَیُّهَا ٱلنَّبِیُّ قُل لِّأَزۡوَ ٰجِكَ إِن كُنتُنَّ تُرِدۡنَ ٱلۡحَیَوٰةَ ٱلدُّنۡیَا وَزِینَتَهَا فَتَعَالَیۡنَ أُمَتِّعۡكُنَّ وَأُسَرِّحۡكُنَّ سَرَاحࣰا جَمِیلࣰا)
[سورة الأحزاب 28]
(وَإِن كُنتُنَّ تُرِدۡنَ ٱللَّهَ وَرَسُولَهُۥ وَٱلدَّارَ ٱلۡـَٔاخِرَةَ فَإِنَّ ٱللَّهَ أَعَدَّ لِلۡمُحۡسِنَـٰتِ مِنكُنَّ أَجۡرًا عَظِیمࣰا)
[سورة الأحزاب 29]
Wahai Nabi! Katakanlah kepada istri-istrimu, “Jika kamu menginginkan kehidupan di dunia dan perhiasannya, maka kemarilah agar kuberikan kepadamu mut‘ah dan aku ceraikan kamu dengan cara yang baik.” (28)
Dan jika kamu menginginkan Allah dan Rasul-Nya dan negeri akhirat, maka sesungguhnya Allah menyediakan pahala yang besar bagi siapa yang berbuat baik di antara kamu. (29)
Jika kaum wanita hari ini menuntut persamaan hak mendapatkan jatah kursi, persamaan hak untuk mendapatkan jatah warisan dan barang murahan lainnya, maka lihatlah apa yang menjadi tuntutan para sahabiyat yang seharusnya menjadi teladan kita.
Suatu ketika Asma’ bin Yazid bin Sakan menghadap Rasulullah dan berkata, “Wahai Rasulullah, sesungguhnya aku adalah utusan para wanita yang berada di belakangku, mereka sepakat dengan apa yang aku katakan dan sependapat dengan pendapatku..sesungguhnya Allah Ta’ala mengutus anda kepada laki-laki dan juga kepada para wanita. Kamipun beriman kepada anda dan mengikuti anda. Sedangkan kami para wanita terbatas gerak-geriknya, kami mengurus rumah tangga dan menjadi tempat menumpahkan syahwat bagi suami-suamikami, kamilah yang mengandung anak-anak mereka. Namun Allah memberikan keutaman kepada kaum laki-laki dengan shalat jama’ah, mengantar jenazah dan berjihad. Jika mereka keluar untuk berjihad, kamilah yang menjaga hartanya dan memelihara anak-anaknya, maka apakah kami medapatkah pahala sebagaimana yang mereka dapatkan?”
Mendengar tuntutan Asma’ tersebut, Nabi menoleh kepada para sahabat seraya bersabda,”Pernahkah kalian mendengar pertanyaan seorang wanita tentang agamanya yang lebih bagus dari pertanyan ini?” Kemudian beliau bersabda, “Pergilah wahai Asma’ dan beritahukan kepada para wanita di belakangmu bahwa perlakuan baik kalian terhadap suami dan upaya kalian mendapat ridha darinya serta ketaatan kalian kepadanya pahalanya sama dengan apa yang engkau sebutkan tentang pahala laki-laki.”
Maka perhatikanlah, adakah sama tuntutan hak para sahabiyat dengan kebanykan muslimah hari ini?
Pelajaran yang bisa dipetik dari sahabiyat Asma’ bin Yazid bin Sakan adalah beliau bertanya kepada Nabi apakah amalan yang wanita lakukan dari :
- kami wanita terbatas gerak-geriknya karena,
- kami mengurus rumah tangga
- dan menjadi tempat menumpahkan syahwat bagi
suami-suamikami
- kamilah yang mengandung anak-anak mereka
- menjaga hartanya dan
- memelihara anak-anaknya. (Ketika mereka keluar berjihad)
Namun Allah memberikan keutaman kepada kaum laki-laki dengan :
- shalat jama’ah,
- mengantar jenazah dan
- berjihad.
Apakah kami medapatkah pahala sebagaimana yang mereka dapatkan?
Pertanyaan cerdas seorang "Asma’ bin Yazid bin Sakan"
Beliau bertanya apakah "pahala" kami sama dengan laki-laki ?
Wanita yang jauh pandangannya ke hari setelah "kehidupan didunia ini" ketika banyak wanita sekarang sibuk dengan segala perhiasaannya yang menipu, beliau wanita yang seorang sahabiyat, bertemu nabi mengajarkan "samakah pahala kita dengan laki-laki" ?
Sampai-sampai beliau ﷺ memujinya, ya memujinya beliau ﷺ bersabda ”Pernahkah kalian mendengar pertanyaan seorang wanita tentang agamanya yang lebih bagus dari pertanyan ini?”
Bagus Agamanya sabda beliau karena Asma’ bin Yazid bin Sakan menananyakn kesamaan "pahala"
Maka beliau bersabda, “Pergilah wahai Asma’ dan beritahukan kepada para wanita di belakangmu bahwa perlakuan baik kalian terhadap suami dan upaya kalian mendapat ridha darinya serta ketaatan kalian kepadanya pahalanya sama dengan apa yang engkau sebutkan tentang pahala laki-laki.”
Dengan dialog singkat Nabi tadi kita dapatkan, Asma' bin Yazid bin Sakan akan mendapatkan pahala yang sama seprti laki-laki
Bila :
- perlakuan baik kalian terhadap suami dan
- upaya kalian mendapat ridha darinya serta ketaatan
Kalian kepadanya.
Maka pahalanya sama seperti :
- Jihad
- Sholqt jama'ah di masjid
- Mengantar jenazah
Dan bagusnya racun itu sudah menjadi pondasi kebanyakan wanita saat ini, yang mereka terlalu murka bila suami mereka penghasilannya sedikit, terlalu menghinakan suami bila suami masih trus memberikan perhatian ke orangtuanya, sepertinya anak pintar tanpa persiapan menuju ring tinju, ketika ditinju marah-marah, katanya siap turun di ring, jangan salahkan tiap pukulan yang mendarat pada dirimu.
Udah gila, memang bangsa yang kalah pasti ngekor ke penakluk walaupun tidak semuanya, tapi kebanyakan dari bangsa yang kalah dibuat tunduk dan ikut budaya bangsa yang menang dan yang lebih gilanya lagi !! Mereka sampai ikut membantu bangsa yang menang miris.
itulah kejadian yang ada, kita dulu pemenang tapi sekarang ?
Dan memang benar siklusnya seperti itu, kita sudah diperangi, diusir dari kampung halaman sendiri, sudah juga mereka yang musuh sebenarnya menggunakan kelompok lain untuk mengusir kita (agar tidak ketauan mereka pelakunya), harusnya kita sadar !! Eh malah berteman dengan mereka, tanpa kepala !!
_______________________________________
• Al-Qur'an
• (https://www.bbc.com/indonesia/dunia-42061543)
• (https://www.arrisalah.net/wanita-bosan-dengan-fithrahnya/#)
Comments
Post a Comment