Skip to main content

راكدة في فساد الماضي

 









~Stagnan di kebejatan yang lampau.



Mbah dipo pernah menasehati saya dalam suatu kesempatan, kata beliau :


Ucapan maaf tanpa mnyebutkan kesalahan yang mana,

Selama minta maaf hanya seremonial dan mengejar kepantasan  maka tak ada penyesalam atas segala kesalahan.

Selama tak ada penyesalan maka tak ada pertobatan disitu,

"Tak ada perbaikan dan stagnan dalam kebejatan yang lampau"


Kepiting dan lobster, kepiting sendiri lobsterpun sendiri, 

tapi selalu ada yang tidak tau diri, 

tanpa ada rasa ingin mengakui dari tiap kesalahan yang dilalui, hanya ingin menang sendiri, mungkin juga nanti mati menguburkan dirinya sendiri.

Karena menganggap semua tidak bisa mengerti pribadi yang dimiliki, 

Yang diketahui hanya bagaimana orang-orang mengerti pribadinya sendiri, tanpa harus mengerti pribadi orang lain yang trus disakiti, mungkin ini efek lobster atau kepiting yang sudah terlalu meracuni diri,

Hingga akhirnya tidak tau diri !!


Hari yang dilalui harus trus mengikuti keinginan diri,

Tanpa pikir kalau dia sudah tak lagi manusiawi

Semua salah kecuali diri sendiri dan tidak peduli

Setiap ultimatum dianggap merusak "me time" yang di jalani

Cermin manapun yang pernah dilihatnya mungkin atau pasti muak dan benci dengan peribadi yang paling benar sendiri

Laki-laki pergi karena tau bukan sosok yang dingini

Jangankan 1 hari, hari-hari berikutnya pasti tersakiti

Dikira "bad outside" membawa "good inside" untuk temani hari.


Ternyata "bad cover" membawa "bad content" yang membuat terjebaknya hati yang terjebak,

 yang terparah setelah semua list yang ditargeti

Tak mengapa karena kebaikan hari bukan tentang dunia ini

Tapi bagaimana setelah kehidupan dunia ini lebih berarti.


Semoga semua yang telah terjadi menjadi pelebur dosa yang telah disesali dan bertekad kuat untuk tidak mengulangi

Dan juga harus ditinggalkan tanpa satu kali lagi

Ini benar-benar pelebur dosa yang efektif dan alami

Harusnya lebih menjadikan diri selalu bersyukur hingga mati.


Seorang penulis yang berinisial MY juga pernah menasehati di kondisi dan waktu yang tepat dengan kata-kata "semua yang datang dan terjadi selalu membawa alasan masing-masing.












Comments

Popular posts from this blog

6 ~Penduduk Langit

                                                                          Sen 14 Des 2020 6 ~Penduduk Langit وَإِذْ أَخَذَ رَبُّكَ مِنۢ بَنِىٓ ءَادَمَ مِن ظُهُورِهِمْ ذُرِّيَّتَهُمْ وَأَشْهَدَهُمْ عَلَىٰٓ أَنفُسِهِمْ أَلَسْتُ بِرَبِّكُمْ ۖ قَالُوا۟ بَلَىٰ ۛ شَهِدْنَآ ۛ أَن تَقُولُوا۟ يَوْمَ ٱلْقِيَٰمَةِ إِنَّا كُنَّا عَنْ هَٰذَا غَٰفِلِينَ Terjemah Arti: Dan (ingatlah), ketika Tuhanmu mengeluarkan keturunan anak-anak Adam dari sulbi mereka dan Allah mengambil kesaksian terhadap jiwa mereka (seraya berfirman): "Bukankah Aku ini Tuhanmu?" Mereka menjawab: "Betul (Engkau Tuhan kami), kami menjadi saksi". (Kami lakukan yang demikian itu) agar di hari kiamat kamu tidak mengatakan: "Sesungguhnya kami (bani Adam) adalah orang-orang yang lengah terhadap ini (keesaan Tuhan)", . . . 172. وَإِذْ أَخَذَ رَ...

Review Drama Teater Koma Dengan Judul “Calon” Karya N.Riantiarno

Review Drama Teater Koma Dengan Judul “Calon” Karya N.Riantiarno      Seni pertunjukan yang berjudul “Calon” karya N.Riantiarno menggunakan pendekatan  sosiologi. Sosiologi adalah ilmu yang mempelajari hidup bersama dalam masyarakat, dan menyelidiki ikatan-ikatan antara manusia yang menguasai kehidupan itu. Namun, menurut Soerjono Soekarno mengartikan sosiologi sebagai suatu ilmu pengetahuan yang membatasi diri  terhadap persoalan penilaian. Sosiologi tidak menetapkan ke arah mana sesuatu seharusnya berkembang dalam arti  memberi petunjuk-petunjuk yang menyangkut kebijaksanaan  kemasyarakatan dari proses kehidupan bersama tersebut. Jadi kesimpulannya arti dari pendekatan sosiologi tersebut adalah suatu landasan kajian sebuah studi atau penelitian untuk mempelajari hidup bersama dalam masyarakat.  Dalam drama teater koma yang berjudul “Calon” karya N.Riantiarno dan disutradai oleh Rangga Riantiarno.  Teater ini menceritakan tentang  dua...

Ketakutan Yang Mengejar

       Kegelapan kaubuat dengan keraguan, kau yang menyalakan sumbunya, tentang keputusan saja, kau serapuh itu.     Manusia macam apa kau itu?    Melihat aib orang lain lihai, aib sendiri kau buta.     Sesal itu menari di kepalakau, kantuk pun takut tuk datangi matakau. Bingung pun mengelilingikau, lawankau itu bahaya.    Siapa yang mau menemanikau kalau begini terus sikapkau? Mengusir kekurangan diri, melemparkannya ke orang lain.    Tahu begini, lebih baik lambat asal tepat, dari pada cepat, tapi sesat. Kini terpenjara di dalam jerujikau sendiri.    Cls, Sen, 080724, 00:10, halub© #ketakutan #kegelapan #ulahsendiri     Dirikau Sebenarnya Ketika Dihadapkan Tekanan Terdahsyat    Buah diperas tetap buah. Manusia tidak begitu, Bisa berubah sesuai yang tekanan inginkan, Bisa juga lari tak kembali lagi. Pilihan dan tingkat ketakutan pasti berbeda, Satu dengan yang lain.   ...