Skip to main content

Rawatlah Integritas Anda

 









Rawatlah integritas anda



Sahabatku, dalam dunia bisnis, satu aset yang tak terlihat yang sangat menentukan karier seseorang adalah integritas (integrity). Apakah integritas itu ? Kuatnya karakter, kepatuhan melaksanakan nilai-nilai luhur, dan konsistensi yang dipunya dalam melakukan terbaik untuk semua hal. Ini yang paling menentukan apakah orang lain bisa percaya kepada anda atau tidak. Selanjutnya, kepercayaan mendatangkan kesempatan bekerja sama. Tanpa integritas, anda akan menjadi orang sibuk menjalin hubungan atau relasi baru dari waktu ke waktu. Lama-lama, tentu saja anda merugi. Bayangkan bagaimana bila ternyata sudah teramat banyak partner yang anda kecewakan? Siapa lagi yang mau membantu anda? 


Nah, sahabat, dalam dunia pergaulan, integritas juga tidak kalah penting. Memang kita tidak akan menghitung untung rugi materi bila membahas integritas di dunia pergaulan. Hanya, anda mendapatkan manfaat besar bila memiliki integritas kuat. Teman-teman disekitar akan makin loyal, bila mereka melihat anda sebagai pribadi berintegritas.


Bayangkanlah, kalau anda tidak bisa meyakinkan orang ketika pembicaraan anda adalah kebenaran. Betapa sulitnya anda meski sekedar membangun pertemanan biasa. Mengapa? Jelas-jelas orang berusaha mencari teman yang positif ucapan dan perilakunya. Kita pun selalu berusaha mencari teman positif itu, mari memulai dari diri sendiri. Sudahkah kita berintegritas? Berikut beberapa hal sederhana yang bisa kita biasakan untuk menumbuhkan integritas diri.


Pertama, sesuaikanlah ucapan kita dengan kebenaran. Biasakan memeriksa terlebih dulu segala hal yang hendak kita sampaikan. Bila anda meragukan suatu hal, bagusnya anda tidak usah membicarakan. Namun, bila anda benar-benar yakin akan kebenaran, anda bisa membicarakan kalau memang bermanfaat untuk sesama.


Masalahnya, kerap kita merasa penting unjuk diri disuatu forum sehingga selalu berusaha menguasai pembicaraan. Seakan-akan kitalah yang harus didengar, sedangkan orang lain hanya menyimak dan mengangguk. Sampai-sampai hasrat menguasai forum pun dipenuhi dengan membicarakan kedustaan, cerita bohong (hoax) bahkan fitnah. Dalam keadaan seperti itu, banyak yang tidak sadar bahwa ucapan-ucapan mereka berdampak besar di kemudian hari.


Kedua, selalul berusaha menepati janji. Bila anda sudah terikat janji dengan seseorang atau banyak orang, upayakan maksimal bisa memenuhinya. Caranya, tentu saja sebelum berjanji anda harus benar-benar menyesuaikan kemampuan. Janganlah menjanjikan sesuatu yang sulit untuk dipenuhi. 


Adapaun, bila yakin bisa memenuhi janji kepada sesama, lalu mengikat, alangkah baiknya anda membuat pengingat tentang janji itu. Entah berupa reminder alarm di HP yang anda bawa. Atau bisa juga dengan meminta orang terdekat untuk mengingatkan bahwa di waktu tertentu punya janji yang harus ditunaikan.


Ketiga, selaraskan ucapan dengan perbuatan. Jangan anda buat seseorang teman terpikat ketika anda berbicara, lalu anda kecewakan saat mereka melihat betapa buruknya perbuatan anda. Sebab orang yang tidak sama perbuatan dan ucapannya adalah munafik yang harus di hindari dari pergaulan sehat. Dalam dunia kerja saja, orang yang tidak bisa menyesuaikan ucapan dan perbuatan akan dimarginalkan, apalagi di dunia pergaulan setiap hari. Mereka tidak akan mendapatkan tempat di hati sesama. 


Sahabatku, tiga hal ini bisa menjadikan kita pribadi yang berintegritas di hadapan sesama. Maka, mari kita tumbuhkan dan biasakan. 



(MHD. ROIS ALMAUDUDY, Menasehati Tanpa Menggurui, syalmahat publishing, hlm 38-40, cet ke 2, 2020)






Comments

Popular posts from this blog

6 ~Penduduk Langit

                                                                          Sen 14 Des 2020 6 ~Penduduk Langit وَإِذْ أَخَذَ رَبُّكَ مِنۢ بَنِىٓ ءَادَمَ مِن ظُهُورِهِمْ ذُرِّيَّتَهُمْ وَأَشْهَدَهُمْ عَلَىٰٓ أَنفُسِهِمْ أَلَسْتُ بِرَبِّكُمْ ۖ قَالُوا۟ بَلَىٰ ۛ شَهِدْنَآ ۛ أَن تَقُولُوا۟ يَوْمَ ٱلْقِيَٰمَةِ إِنَّا كُنَّا عَنْ هَٰذَا غَٰفِلِينَ Terjemah Arti: Dan (ingatlah), ketika Tuhanmu mengeluarkan keturunan anak-anak Adam dari sulbi mereka dan Allah mengambil kesaksian terhadap jiwa mereka (seraya berfirman): "Bukankah Aku ini Tuhanmu?" Mereka menjawab: "Betul (Engkau Tuhan kami), kami menjadi saksi". (Kami lakukan yang demikian itu) agar di hari kiamat kamu tidak mengatakan: "Sesungguhnya kami (bani Adam) adalah orang-orang yang lengah terhadap ini (keesaan Tuhan)", . . . 172. وَإِذْ أَخَذَ رَ...

Review Drama Teater Koma Dengan Judul “Calon” Karya N.Riantiarno

Review Drama Teater Koma Dengan Judul “Calon” Karya N.Riantiarno      Seni pertunjukan yang berjudul “Calon” karya N.Riantiarno menggunakan pendekatan  sosiologi. Sosiologi adalah ilmu yang mempelajari hidup bersama dalam masyarakat, dan menyelidiki ikatan-ikatan antara manusia yang menguasai kehidupan itu. Namun, menurut Soerjono Soekarno mengartikan sosiologi sebagai suatu ilmu pengetahuan yang membatasi diri  terhadap persoalan penilaian. Sosiologi tidak menetapkan ke arah mana sesuatu seharusnya berkembang dalam arti  memberi petunjuk-petunjuk yang menyangkut kebijaksanaan  kemasyarakatan dari proses kehidupan bersama tersebut. Jadi kesimpulannya arti dari pendekatan sosiologi tersebut adalah suatu landasan kajian sebuah studi atau penelitian untuk mempelajari hidup bersama dalam masyarakat.  Dalam drama teater koma yang berjudul “Calon” karya N.Riantiarno dan disutradai oleh Rangga Riantiarno.  Teater ini menceritakan tentang  dua...

Ketakutan Yang Mengejar

       Kegelapan kaubuat dengan keraguan, kau yang menyalakan sumbunya, tentang keputusan saja, kau serapuh itu.     Manusia macam apa kau itu?    Melihat aib orang lain lihai, aib sendiri kau buta.     Sesal itu menari di kepalakau, kantuk pun takut tuk datangi matakau. Bingung pun mengelilingikau, lawankau itu bahaya.    Siapa yang mau menemanikau kalau begini terus sikapkau? Mengusir kekurangan diri, melemparkannya ke orang lain.    Tahu begini, lebih baik lambat asal tepat, dari pada cepat, tapi sesat. Kini terpenjara di dalam jerujikau sendiri.    Cls, Sen, 080724, 00:10, halub© #ketakutan #kegelapan #ulahsendiri     Dirikau Sebenarnya Ketika Dihadapkan Tekanan Terdahsyat    Buah diperas tetap buah. Manusia tidak begitu, Bisa berubah sesuai yang tekanan inginkan, Bisa juga lari tak kembali lagi. Pilihan dan tingkat ketakutan pasti berbeda, Satu dengan yang lain.   ...