Skip to main content

Posts

Showing posts from March, 2021

Dia diam (puisi siluman)

 Dia diam Tidak mau menemani kepergianku, dia hanya diam, pura-pura Asik dengan dunianya, Padahal dia tak mau, dia tak menginginkan perpisahan yang Sekejap ini, Dia rasa kenapa harus secepat ini, tidak ada lagikah hari kita Untuk bersama-sama lagi, seperti dulu, iya yang Benar-benar lepas dan punya banyak waktu untuk bersma, Menelusuri berbagai kisah dunia yang tidak nyata, Ini bukan untuk yang kedua kalinya, ini sudah terhitung banyak, Aku berat meraskan ini, Sudahlah pulang sana, Hati-hati, semoga selamat sampai tujuan, Dunia bukan seperti dunia lagi, Kata tanya "mengapa ini terjadi, sudah basi !!" Memang seperti itulah, semua pada akhirnya saling berpisah, Setiap orang akan berjalan sendiri juga pada akhirnya, Sehebat, seindah, sebagus apapun pertemuan-Nya Perpisahanlah ujung-Nya, Ini bukan nada prustasi dan benteng diri agar tidak disalahkan Orang, Hanya, bisakah perpisahan itu menjadi "di ridhoi-Nya" Tak mengapa berpisah, tapi dia ridho, Buat apa bersama tapi b...

Kita pendusta

  Kita pendusta Untuk sekian kali-nya aku, dia, mereka, dan kita semua berkumpul pada suatu kesempatan bersuka cerita bukan ria dan ceria, kita bercerita banyak hal tentang-nya, tentang aku, tentang mereka, dan tentang kita. Setelah sekian lama bercerita ternyata kita hanya terlalu banyak membuat dusta nestapa yang jauuuh disimpan di dalam dada yang tak ada bisa menerka, untuk apa harus dusta lagi? Ketika bicara perihal bahagia, tidak sedikit yang berkata bukan dari apa yang berasal dari hati-nya, hanya untuk drama dusta yang sebentar lagi koma, Bicara bahagia hanya dari mulut kotor dan dusta, Berulang kali, bukan yang ketiga kali-nya, ini realita. Tiga tahun, enam tahun, sembilan tahun telah berlalu, ternyata dusta masih tetap menjadi menu yang paling disuka ketika bercerita, atau ketika menampkan kebahagian yang palsu, drama dusta, kata dusta, dunia dusta lebih dicinta dari yang tidak terlihat tapi lebih nyata, Semakin dekat, semakin saling mengenal siapa diri ini sebenar-nya, da...

Deep Talk, tau diri #1

    Hal apa yang membuatmu jatuh cinta pada seseorang? Anonim Dijawab 10 bulan yang lalu Mungkin jawaban ini akan sedikit terdengar seperti sinetron, namun percayalalah, semua rasa yang sampai pada saya benar-benar nyata. Maaf kalau berantakan, saya bukan penulisdibi  chat. Kalau saya kirimi pesan jam 7 malam, baru akan di balas besok paginya. Ntah memang baru di baca atau di sengaja, saya tak tau, yang jelas hal seperti itu membuat saya tak pernah bosan dengandia. Lama-kelamaan kami mulai jalan berdua tanpa perlu di jebak lagi. pulang dinas saya sering bawakan dia yang sedikit spesial dari yang lain. Saya kirimi go food ke kampus atau tempat kerjanya dan akhirnya dia paham kalau saya suka dia sebagai seorang laki-laki, perhatian ini bukan sekedar abang ke adik lagi. Tapi dia menolak. Penolakan pertama yang saya terima. Ketika banyak yang secara fisik dan materi lebih baik dari dia dan menginginkan saya, dia justru menolak saya. Alasannya karena kami berbeda dar...

Udah bodoh, keras kepala

  Udah bodoh, keras kepala Orang-orang tau bodoh itu seperti apa, kemudian muncul respon terhadap stimulus yang dilakukan si bodoh. Di ingatkan si bodoh "kamu salah" ini bukan seperti ini melakukan nya, si bodoh : yang penting yakin tuhan itu satu. Orang-orang yang tadinya peduli dan kasihan melihat kesalahannya jadi enggan setelah melihat sikap-nya, orang-orangpun yakin dia bisa lebih baik kalau saja lebih sabar sedikit saja, tidak usah banyak-banyak. Keras kepala sudah mendarah daging di otak kepalanya si bodoh, karena si bodoh beranggapan 'ini sudah benar kok, ngapain juga saya tidak yakin dengan tindakan saya'. Yang jadi pertanyaan, tindakkan benar kaya gini itu benar menurut perkumpulan orang bego atau goblok ? Orang-orang yang tadinya pedulipun, makin muak. Hmf, matipun kita sudah tidak peduli, menengok ke bendera kuning pun buang-buang energi, sudah terserah saja, Semoga bodoh ini berhenti pada si bodoh saja,  Semoga keras kepala pada kesalahan ini berputar pad...

karena bukan kalian yang akan menjalani hidup mereka

  Gue yang Lajang, Lo yang Repot, Goodbye My Friends! Masih malu atau takut ngomong jujur soal umur? Tahun 2021, saya memasuki usia 40 tahun. Masih lajang, lho! B aja kan? Bukan apa-apa, masyarakat di negara berkode +62 ini sering melabeli macam-macam kalau ada perempuan lajang usia 40. Misalnya, dikatain ‘perawan tua’. Atau, dibilang nggak laku. Padahal sudah tahu bahwa orang lajang bukan barang dagangan. Dan, dari pelabelan itu, kerap muncul nyinyir lanjutan yang menganggap lajang karena ‘terlalu milih-milih’. Nih, biar semua tahu, nyinyiran bin tuduhan itu juga sungguh keji. Kalau ada yang bilang hanya bercanda, ya nggak lucu. Setidaknya ada 3 hal mengapa itu tergolong keji: 1. Membajak hak para lajang Pada dasarnya, manusia punya kemampuan dan hak untuk memilih. Masa sih hal yang sederhana itu harus terus diingatkan? Selama ini, karena pengaruh budaya patriarki yang memposisikan perempuan sebagai objek yang menunggu dilamar, makanya nggak boleh nolak alias mesti bersyukur kalau...

Mereka sering kali tidak tahu bahwa ada pilihan lain dalam menjalani kehidupan ini.

  Saat Kepincut dengan Lelaki karena Status Sosialnya, tapi Kandas Begitu Saja Pasti ada sebagian dari kita yang kepincut dengan seseorang karena status sosialnya. Apakah dia anak pengusaha tajir, anak pejabat, atau pejabat itu sendiri. Bahkan, tak sedikit perempuan yang secara sadar memilih untuk menjadi kekasih pejabat, meski pejabat tersebut sudah menikah. Saat Kepincut dengan Lelaki karena Status Sosialnya, tapi Kandas Begitu Saja Jika tidak mendapatkan lelaki seperti itu, mereka jadi uring-uringan karena merasa tidak berharga. Padahal, mengejar lelaki karena status sosialnya justru semakin menurunkan harga diri dan motivasinya terlihat tidak tulus. Ya gimana, sudah silau duluan dengan status sosialnya sampai menjatuhkan harga diri untuk mengemis cinta bahkan minta dinikahin. Apalagi, jika melibatkan orangtua yang mengidam-idamkan dan menyiapkan anak perempuannya menjadi semacam trophy wife atau istri bak piala agar mendapatkan suami yang dianggap memiliki status sosial lebih...

Badai Pasti Berlalu (cerpen15)

  Badai Pasti Berlalu Badai pasti berlalu, mau dengan tragis, nangis atau manis, pasti berlalu. Banjir Nabi Nuh pun sudah berlalu, apalagi masalah yang sekarang sedang dihdapi orang-orang yang tidak lebih besar dari banjir pada zamannya nabi nuh (masalahnya). Mereka tiga orang itu; randem, seldem, berem ,  kakakNya bernama Randem dan kakak kedua bernama Seldem, mereka berdua termasuk kategori anak pintar dan cerdas, sudah pintar dan cerdas, merekapun punya tampang, jadi teman-teman sekitar bertingkah segan dengan mereka. Sayang beribu sayang, randem dan seldem harus menahan rasa malu yang sudah lama hinggapi mereka berdua, mereka disukai oleh banyak teman, tapi guru-guru nampak jelas sinis kepada mereka, dan itu sangat mereka rasakan. Randem dan Seldem tiap malam, bertukar cerita "betapa sulit rasa yang mereka rasakan," mereka kadang bercerita bersama, randem dan seldem. Sampai pernah sang kakak "Randem" mengusulkan ke adikNya Seldem, "de kita kabur aja yo'...

Hanya ingin trus #1 (Ban), (motivasi illness)

  Hanya ingin trus #1 (Ban) Berjalanlah, berlarilah, dan berhentilah ban, Kamu tidak pantas melaju trus tanpa perintah, Dirimu hanya sebatas benda mati yang hanya berjalan, berlari, dan berhenti sesuai perintahku, Tidak ada mimpi kebebasan, tidak ada mimpi istrirahat disaat kau ingin, tidak ada perjalanan disaat kau mau, semua sesuai perintah, Diamlah dan berhenti buat onar, itu semua sungguh memalukan duhai ban, benda mati ! Sebagian hanya ingin trus, ya trus-trusan, ban mati jadi ban**,  Padahal banpun menangis, kenapa, kok bisa benda mati nangis, kan ban kuat ? Kan ban benda mati ? Bankan ga punya perasaan ! Hanya bekerja sampai mati' Jadi sebelum benar-benar mati truslah berputar, truslah bawa trus apa yang diatasmu, trusss dan jangan berhenti sebelum intruksi. Heh ban, kenapa kamu terlihat putus asa, terlihat lesu, Kamu murung ya ? Karena bebanmu begitu banyak ?! Buat apa putus asa, buat apa lesu, k a m u k a n benda mati, Ngapain, mau hidup?, atau mau pura-pura hidup ?! ...

Mengulang #1 (kontemplasi)

  Mengulang #1 Perasaan bertabur hancur, ngulang diabaikan. Ngulang bukan sekedar untuk sadar, tapi agar tidak terlalu hancur, Karena semua, pasti hancur lebur digilas waktu, edotensei sekalipun. Ia ada karena ketidakmampuannya melawan waktu, maka dibuatlah sebuah hayalan yang bisa mempermainkan waktu, nyatanya semua terkapar di depannya, kecuali pencipta waktu. Embun sudah menguap dan hilang, Dingin sudah pergi dari tadi, Hangat tidak menetap sedemikian lama, Sesal trukir jelas bersama jiwa raga Bukan sesal bila tidak begitu jelas terukir. Kakak pergi, berlari di bawa hari Adik pergi, jauh ribuan kilo dari sini Ayah pergi hingga sangat jarang kembali Ibu menetap tapi bukan untuk kembali Kakek telah hilang bersama angin waktu  Nenek tidak ditemukan lagi, kecuali bekas jiwanya nampak begitu jelas seperti masih bersama. Meninjau ulang itu lebih dari asal terjang, Ada nafsu yang harus kalah oleh akal, Matahari memberikan contoh, hampir tiap hari, Bulan juga pernah mengatakan "kal...

Tidak menikahkan anak perempuan dengan pria fasik

  Tidak menikahkan anak perempuan dengan pria fasik    Setelah berkewajiban mendidik putra-putri dengan baik, orang tua berkewajiban juga mencarikan pasangan yang baik kepada anak-anaknya. Terutama anak perempuan. Maka tidak dibenarkan apabila seorang ayah atau walinya perempuan menikahkan anaknya dengan pria fasik.    Banyak pernyataan para ulama yang berisi peringatan mengenai menikahkan anak perempuan yang sholehah dengan pria fasik. Apabila itu terjadi, maka itu merupakan bentuk dari menyia-nyiakan amanah, tanggung jawab, lemahnya iman orang tua dan memutus tali silaturahm i.    Al- kirmani rahimahillah berkata, aku bertanya kepada ishaq mengenai seorang lelaki yang menikahkan anak perempuan atau saudari perempuannya dengan pria penegak minuman keras? Ia pun menjawab "Tidak, pria itu fasik, apabila seorang lelaki menikahkan anak perempuannya dengan pria fasik, maka ia telah memutus tali silaturahminya.    Ada seseorang datang kepada Al-Ha...

Mengenal berbagai energi (versi cerpen#1)

  Mengenal berbagai energi Laba-laba itupun sakit, setelah bekerja susah payah untuk menghidupi keluarga. Dan estafet tugaspun digulirkan ke generasi berikutnya. Anak laki-lakinya yang bernama momontaro menjadi pengganti sang ayah,  Ada seorang pekerja tambang emas pernah mengatakan : _"mau pola laba-laba atau pola cicak, intinya bonafit besar, dalam pola cicak kalau bonafitnya besar, mulutpun bungkam"_ Karena tidak semua bisa menuju ke arah itu, dan kebanyakan peniru cicak dkk sejati, bahkan sampai mati,  Di dunia ini terlalu banyak energi yang saling baku hantam. Ada kepala batu, banyak omong, mulut besar, main aman, ada yang barkatakter mindset lu salah gw engga, dan banyak lagi. Tapi itulah dunia, semua tiada yang sempurna, hanya kebodohan bila menganggap kesempurnaan itu ada, Tidak usah merasa lebih baik dari orang lain, itulah kesalahannya. Kesalahan demi kesalahan trus diulangi sampai akhirnya kesalahan tidak lagi dianggap sebagai sebuah kesalahan. Kesalahan yang t...