Skip to main content

Tidak menikahkan anak perempuan dengan pria fasik

 






Tidak menikahkan anak perempuan dengan pria fasik



   Setelah berkewajiban mendidik putra-putri dengan baik, orang tua berkewajiban juga mencarikan pasangan yang baik kepada anak-anaknya. Terutama anak perempuan. Maka tidak dibenarkan apabila seorang ayah atau walinya perempuan menikahkan anaknya dengan pria fasik.


   Banyak pernyataan para ulama yang berisi peringatan mengenai menikahkan anak perempuan yang sholehah dengan pria fasik. Apabila itu terjadi, maka itu merupakan bentuk dari menyia-nyiakan amanah, tanggung jawab, lemahnya iman orang tua dan memutus tali silaturahmi.


   Al- kirmani rahimahillah berkata, aku bertanya kepada ishaq mengenai seorang lelaki yang menikahkan anak perempuan atau saudari perempuannya dengan pria penegak minuman keras? Ia pun menjawab

"Tidak, pria itu fasik, apabila seorang lelaki menikahkan anak perempuannya dengan pria fasik, maka ia telah memutus tali silaturahminya.


   Ada seseorang datang kepada Al-Hasan Al-Bashri rahimahullah. Ia pun bertanya, aku memiliki anak perempuan, ia telah dilamar. Kepada siapa aku menikahkannya?

Al-Hasan Al-Bashri pun menjawab, "Nikahkanlah ia dengan pria yang bertaqwa kepada Allah, Bila ia mencintainya, maka ia akan memuliakannya. Bila ia membencinya, maka tidak menceraikannya."


   Oleh karena itu, hendaknya seorang ayah atau walinya perempuan memperhatikan kepribadian (Akhlak) dan ilmu agama dari pria yang akan dinikahkannya. Apabila seorang ayah menikahkan anak perempuannya dengan pria yang fasik maka kemungkinan yang akan terjadi, si anak perempuan akan tergelincir kedalam perbuatan yang fasik.


   Jadi, barometer seorang laki-laki yang boleh dinikahkan dengan perempuan yang sholehah yaitu yang tidak fasik ataupun keilmuannya dibawah si perempuan, ataupun keshalihannya tidak menonjol seperti orang pada umumnya, maka itu tidak mengapa, 



Writed by : khusmayadi.

@ rtd, rabu 3 maret 2021

Sumber : majalah As-Sunnah








Comments

Popular posts from this blog

6 ~Penduduk Langit

                                                                          Sen 14 Des 2020 6 ~Penduduk Langit وَإِذْ أَخَذَ رَبُّكَ مِنۢ بَنِىٓ ءَادَمَ مِن ظُهُورِهِمْ ذُرِّيَّتَهُمْ وَأَشْهَدَهُمْ عَلَىٰٓ أَنفُسِهِمْ أَلَسْتُ بِرَبِّكُمْ ۖ قَالُوا۟ بَلَىٰ ۛ شَهِدْنَآ ۛ أَن تَقُولُوا۟ يَوْمَ ٱلْقِيَٰمَةِ إِنَّا كُنَّا عَنْ هَٰذَا غَٰفِلِينَ Terjemah Arti: Dan (ingatlah), ketika Tuhanmu mengeluarkan keturunan anak-anak Adam dari sulbi mereka dan Allah mengambil kesaksian terhadap jiwa mereka (seraya berfirman): "Bukankah Aku ini Tuhanmu?" Mereka menjawab: "Betul (Engkau Tuhan kami), kami menjadi saksi". (Kami lakukan yang demikian itu) agar di hari kiamat kamu tidak mengatakan: "Sesungguhnya kami (bani Adam) adalah orang-orang yang lengah terhadap ini (keesaan Tuhan)", . . . 172. وَإِذْ أَخَذَ رَ...

Review Drama Teater Koma Dengan Judul “Calon” Karya N.Riantiarno

Review Drama Teater Koma Dengan Judul “Calon” Karya N.Riantiarno      Seni pertunjukan yang berjudul “Calon” karya N.Riantiarno menggunakan pendekatan  sosiologi. Sosiologi adalah ilmu yang mempelajari hidup bersama dalam masyarakat, dan menyelidiki ikatan-ikatan antara manusia yang menguasai kehidupan itu. Namun, menurut Soerjono Soekarno mengartikan sosiologi sebagai suatu ilmu pengetahuan yang membatasi diri  terhadap persoalan penilaian. Sosiologi tidak menetapkan ke arah mana sesuatu seharusnya berkembang dalam arti  memberi petunjuk-petunjuk yang menyangkut kebijaksanaan  kemasyarakatan dari proses kehidupan bersama tersebut. Jadi kesimpulannya arti dari pendekatan sosiologi tersebut adalah suatu landasan kajian sebuah studi atau penelitian untuk mempelajari hidup bersama dalam masyarakat.  Dalam drama teater koma yang berjudul “Calon” karya N.Riantiarno dan disutradai oleh Rangga Riantiarno.  Teater ini menceritakan tentang  dua...

Ketakutan Yang Mengejar

       Kegelapan kaubuat dengan keraguan, kau yang menyalakan sumbunya, tentang keputusan saja, kau serapuh itu.     Manusia macam apa kau itu?    Melihat aib orang lain lihai, aib sendiri kau buta.     Sesal itu menari di kepalakau, kantuk pun takut tuk datangi matakau. Bingung pun mengelilingikau, lawankau itu bahaya.    Siapa yang mau menemanikau kalau begini terus sikapkau? Mengusir kekurangan diri, melemparkannya ke orang lain.    Tahu begini, lebih baik lambat asal tepat, dari pada cepat, tapi sesat. Kini terpenjara di dalam jerujikau sendiri.    Cls, Sen, 080724, 00:10, halub© #ketakutan #kegelapan #ulahsendiri     Dirikau Sebenarnya Ketika Dihadapkan Tekanan Terdahsyat    Buah diperas tetap buah. Manusia tidak begitu, Bisa berubah sesuai yang tekanan inginkan, Bisa juga lari tak kembali lagi. Pilihan dan tingkat ketakutan pasti berbeda, Satu dengan yang lain.   ...