Skip to main content

Tiga Anjuran Nabi

 





Tiga Anjuran Nabi 



Setiap orang ingin selamat dunia dan akhirat, Uqbah bin Amir menanyakan tentang keselamatan. Rosulullah ﷺ bersabda : 


    "Jagalah lisanmu, dan lapangkanlah rumahmu dan menangislah atas kesalahanmu (HR. Tirmidzi)"


  Berdasarkan hadits yang diatas, ada tiga anjuran yang Nabi katakan sebagai berikut 


1. Menjaga lisan


Cara menjaga lisan kita adalah harus bisa mengendalikan dari pembicaraan yang baik-baik saja, dan jangan sampai lisan kita ini membicarakan yang tidak baik, contohnya : 


- membicarakan orang

- mencari kejelekan orang,


Itu tidak boleh, Nabi Bersabda : 


 "Barangsiapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir, maka berkata yang baik atau diam (HR.  Bukhari dan Muslim)


2. Lapangkanlah Rumahmu


Banyak orang yang memiliki rumah yang bagus, kuat, bersih, luas. Oleh karena itu marilah kita membangun rumah yang bagus, tapi kalau tidak bisa membangun rumah yang besar, bangunlah rumah yang sederhana, tapi luas untuk untuk semua.  Rasulullah saja mempunyai rumah yang sederhana. Tapi Rasulullah bilang rumahku adalah surgaku.


3. Menangis atas kesalahan


Kita sebagai manusia sangat banyak dosa yang kita lakukan. Akan tetapi kita selalu membanggakan dari kebanyakn dosa yang kita kerjakan. Padahal dengan banyak dosa yang kita kerjakan itu akan menjauhi kita dari keselamatan dunia dan akhirat.



Writed by : hafizuddin

@ rtd, rabu 3 maret 2021


Sumber : buku "160 Materi dakwah pilihan"







Comments

Popular posts from this blog

6 ~Penduduk Langit

                                                                          Sen 14 Des 2020 6 ~Penduduk Langit وَإِذْ أَخَذَ رَبُّكَ مِنۢ بَنِىٓ ءَادَمَ مِن ظُهُورِهِمْ ذُرِّيَّتَهُمْ وَأَشْهَدَهُمْ عَلَىٰٓ أَنفُسِهِمْ أَلَسْتُ بِرَبِّكُمْ ۖ قَالُوا۟ بَلَىٰ ۛ شَهِدْنَآ ۛ أَن تَقُولُوا۟ يَوْمَ ٱلْقِيَٰمَةِ إِنَّا كُنَّا عَنْ هَٰذَا غَٰفِلِينَ Terjemah Arti: Dan (ingatlah), ketika Tuhanmu mengeluarkan keturunan anak-anak Adam dari sulbi mereka dan Allah mengambil kesaksian terhadap jiwa mereka (seraya berfirman): "Bukankah Aku ini Tuhanmu?" Mereka menjawab: "Betul (Engkau Tuhan kami), kami menjadi saksi". (Kami lakukan yang demikian itu) agar di hari kiamat kamu tidak mengatakan: "Sesungguhnya kami (bani Adam) adalah orang-orang yang lengah terhadap ini (keesaan Tuhan)", . . . 172. وَإِذْ أَخَذَ رَ...

Review Drama Teater Koma Dengan Judul “Calon” Karya N.Riantiarno

Review Drama Teater Koma Dengan Judul “Calon” Karya N.Riantiarno      Seni pertunjukan yang berjudul “Calon” karya N.Riantiarno menggunakan pendekatan  sosiologi. Sosiologi adalah ilmu yang mempelajari hidup bersama dalam masyarakat, dan menyelidiki ikatan-ikatan antara manusia yang menguasai kehidupan itu. Namun, menurut Soerjono Soekarno mengartikan sosiologi sebagai suatu ilmu pengetahuan yang membatasi diri  terhadap persoalan penilaian. Sosiologi tidak menetapkan ke arah mana sesuatu seharusnya berkembang dalam arti  memberi petunjuk-petunjuk yang menyangkut kebijaksanaan  kemasyarakatan dari proses kehidupan bersama tersebut. Jadi kesimpulannya arti dari pendekatan sosiologi tersebut adalah suatu landasan kajian sebuah studi atau penelitian untuk mempelajari hidup bersama dalam masyarakat.  Dalam drama teater koma yang berjudul “Calon” karya N.Riantiarno dan disutradai oleh Rangga Riantiarno.  Teater ini menceritakan tentang  dua...

Ketakutan Yang Mengejar

       Kegelapan kaubuat dengan keraguan, kau yang menyalakan sumbunya, tentang keputusan saja, kau serapuh itu.     Manusia macam apa kau itu?    Melihat aib orang lain lihai, aib sendiri kau buta.     Sesal itu menari di kepalakau, kantuk pun takut tuk datangi matakau. Bingung pun mengelilingikau, lawankau itu bahaya.    Siapa yang mau menemanikau kalau begini terus sikapkau? Mengusir kekurangan diri, melemparkannya ke orang lain.    Tahu begini, lebih baik lambat asal tepat, dari pada cepat, tapi sesat. Kini terpenjara di dalam jerujikau sendiri.    Cls, Sen, 080724, 00:10, halub© #ketakutan #kegelapan #ulahsendiri     Dirikau Sebenarnya Ketika Dihadapkan Tekanan Terdahsyat    Buah diperas tetap buah. Manusia tidak begitu, Bisa berubah sesuai yang tekanan inginkan, Bisa juga lari tak kembali lagi. Pilihan dan tingkat ketakutan pasti berbeda, Satu dengan yang lain.   ...