Skip to main content

Mental ndumel

 


يشكو عقليا

Mental ndumel

#pemuda tersesat



  Hallo gays, sampai jumpa lagi dengan tulisan yang gurih untuk di baca. Kali ini kita akan membahas mengenai "Mental Ndumel,"  sedikit-sedikit komen, yang dimata dia tuh orang salah, tapi dia kayak kagak ada salahnya gituh, at dah parah tuh orang. Orang kek gitu selalu menuntut kesempurnaan orang lain, harus sesuai dengan keinginannya, sulit diajak kompromi.


   Pengalaman hidup yang didapat berkaitan dengan orang seperti itu, walaupun hal negatif tetap kita selalu mencari hikmah dari berbagai karakter manusia. Orang kek gini juga mudah tersinggung. Hatinya baper. _..._ itu bisa dikatakan mental negatif, namun setiap orang memiliki kesempatan atau peluang untuk berubah .


   Semoga ketika teman-teman menemukan orang kaya gitu, bisa ngambil hikmah dari kehidupannya ... Seperti hidup tuh kalau bisa lihat kebaikan orang dan berusaha menutup kesalahan orang, harus mudah beradaptasi, saling menerima perbedaan (karakter, suku, bahasa dll), dan tidak lupa untuk mendo'akannya. 


   PR untuk kita bersama, untuk memperbaiki mental ndumel yang _menyerbak_ di masyarakat luas, apalagi kelak mental ini tertanam di anak muda, penerus bangsa, itu akan menjadi pandemi untuk negri ini. Untuk itu kita gelorakan pemuda bermental baja penerus bangsa, yang mana dalam pikiran dan sanubarinya hanya ada visi-visi perbaikan diri, keluarga, bangsa, dan Agama! Salam perbaikan. "Bahasa itu umum tapi kaya akan rasa." 

(UNTUKMU YANG BERUSAHA MENJADI LEBIH BAIK).

Mental Thulab, mental perbaikan. 



Penulis : Yatno Sucipto

Sumber : Adab Penuntut Ilmu

Rabu 24 feb 2021

@rtd


Comments

Popular posts from this blog

6 ~Penduduk Langit

                                                                          Sen 14 Des 2020 6 ~Penduduk Langit وَإِذْ أَخَذَ رَبُّكَ مِنۢ بَنِىٓ ءَادَمَ مِن ظُهُورِهِمْ ذُرِّيَّتَهُمْ وَأَشْهَدَهُمْ عَلَىٰٓ أَنفُسِهِمْ أَلَسْتُ بِرَبِّكُمْ ۖ قَالُوا۟ بَلَىٰ ۛ شَهِدْنَآ ۛ أَن تَقُولُوا۟ يَوْمَ ٱلْقِيَٰمَةِ إِنَّا كُنَّا عَنْ هَٰذَا غَٰفِلِينَ Terjemah Arti: Dan (ingatlah), ketika Tuhanmu mengeluarkan keturunan anak-anak Adam dari sulbi mereka dan Allah mengambil kesaksian terhadap jiwa mereka (seraya berfirman): "Bukankah Aku ini Tuhanmu?" Mereka menjawab: "Betul (Engkau Tuhan kami), kami menjadi saksi". (Kami lakukan yang demikian itu) agar di hari kiamat kamu tidak mengatakan: "Sesungguhnya kami (bani Adam) adalah orang-orang yang lengah terhadap ini (keesaan Tuhan)", . . . 172. وَإِذْ أَخَذَ رَ...

Review Drama Teater Koma Dengan Judul “Calon” Karya N.Riantiarno

Review Drama Teater Koma Dengan Judul “Calon” Karya N.Riantiarno      Seni pertunjukan yang berjudul “Calon” karya N.Riantiarno menggunakan pendekatan  sosiologi. Sosiologi adalah ilmu yang mempelajari hidup bersama dalam masyarakat, dan menyelidiki ikatan-ikatan antara manusia yang menguasai kehidupan itu. Namun, menurut Soerjono Soekarno mengartikan sosiologi sebagai suatu ilmu pengetahuan yang membatasi diri  terhadap persoalan penilaian. Sosiologi tidak menetapkan ke arah mana sesuatu seharusnya berkembang dalam arti  memberi petunjuk-petunjuk yang menyangkut kebijaksanaan  kemasyarakatan dari proses kehidupan bersama tersebut. Jadi kesimpulannya arti dari pendekatan sosiologi tersebut adalah suatu landasan kajian sebuah studi atau penelitian untuk mempelajari hidup bersama dalam masyarakat.  Dalam drama teater koma yang berjudul “Calon” karya N.Riantiarno dan disutradai oleh Rangga Riantiarno.  Teater ini menceritakan tentang  dua...

Ketakutan Yang Mengejar

       Kegelapan kaubuat dengan keraguan, kau yang menyalakan sumbunya, tentang keputusan saja, kau serapuh itu.     Manusia macam apa kau itu?    Melihat aib orang lain lihai, aib sendiri kau buta.     Sesal itu menari di kepalakau, kantuk pun takut tuk datangi matakau. Bingung pun mengelilingikau, lawankau itu bahaya.    Siapa yang mau menemanikau kalau begini terus sikapkau? Mengusir kekurangan diri, melemparkannya ke orang lain.    Tahu begini, lebih baik lambat asal tepat, dari pada cepat, tapi sesat. Kini terpenjara di dalam jerujikau sendiri.    Cls, Sen, 080724, 00:10, halub© #ketakutan #kegelapan #ulahsendiri     Dirikau Sebenarnya Ketika Dihadapkan Tekanan Terdahsyat    Buah diperas tetap buah. Manusia tidak begitu, Bisa berubah sesuai yang tekanan inginkan, Bisa juga lari tak kembali lagi. Pilihan dan tingkat ketakutan pasti berbeda, Satu dengan yang lain.   ...